4.3. Perhitungan Ukuran Sampel
Ukuran sampel yang digunakan yaitu:
rumus i.a
Nilai 113160 merupakan jumlah bangunan dari penduduk kota Surakarta yaitu 565799 jiwa dengan asumsi tiap bangunan dihuni oleh 5 jiwa. Ukuran sampel
didapatkan sebesar 100 bangunan dan didistribusikan kelima kecamatan.dengan proporsi sesuai dengan persentase jumlah kebakaran pada suatu kecamatan
terhadap total kejadian kebakaran di kota Surakarta.
Tabel 4.4. Perhitungan jumlah sampel per kecamatan
Kecamatan Jumlah
proporsi Jumlah
Kebakaran Sampel
Laweyan 12
16,91 17
Serengan 7
9,86 10
Pasar Kliwon 6
8,45 8
Jebres 20
28,16 28
BanjarSari 26
36,62 37
Jumlah 71
100.00 100
Sumber: pengolahan data sendiri
4.4. Survei Pengumpulan Data
4.4.1. Survei Data Spasial
Pengumpulan data spasial bertujuan untuk menentukan titik lokasi kejadian kebakaran. alat yang digunakan adalah GPS dengan ketelitian 7 meter sedangkan
acuan dalam menentukan titik –titik lokasi kebakaran adalah data–data dari kantor
pemadam kebakaran. data spasial dapat dilihat pada lampiran A.
4.4.2. Survei Data Non Spasial
Data non spasial berupa kesaksian warga tentang kebakaran yang terjadi. Pengumpulan data ini dilakukan dengan mendatangi alamat kebakaran yang
tercatat pada data Subdin Pemadam Kebakaran lalu mencari korban dan saksi kebakaran dan menanyakan secara lisan perihal kebakaran yang terjadi pada
alamat tersebut. Rekapitulasi hasil wawancara akan digunakan sebagai data atribut pada penelitian ini. rekapitulasi hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran A.
4.4.3. Kendala – Kendala Yang Dihadapi
Pada pengumpulan data, peneliti mendapatkan beberapa kendala baik berupa kendala internal maupun kendala eksternal.
Kendala internal yang dihadapi berupa : kesulitan mendapatkan surveyor dan kelengkapan alat- alat penunjang survei. Jadual pengumpulan data yang
direncanakan ternyata bertepatan dengan jadual tugas – tugas kampus sehingga
para surveyor mengalami kesulitan dalam mengatur waktu survei. Selain itu, peneliti mengalami kesulitan dalam mendapatkan perekam dalam jumlah banyak.
Kendala ini dapat diatasi dengan modifikasi teknik wawancara dan pengaturan ulang waktu survei.
Kendala eksternal yang dihadapi antara lain berupa: kesulitan mencari alamat dan keterangan seputar kebakaran dari korban dan saksi. ada beberapa alamat yang
tidak dipetakan karena alamat tersebut tidak ditemukan ataupun tidak ada keterangan kebakaran yang didapatkan. Daftar alamat yang tidak dapat dipetakan
dapat dilihat pada lampiran A.
Sedangkan Kesulitan mendapatkan keterangan dari korban dan saksi kebakaran bervariasi. Korban biasanya trauma dan tidak ingin mengingat kebakaran yang
sudah terjadi. Sedangkan saksi –saksi kebakaran tidak mau memberikan
keterangan karena takut terkena masalah. Kendala ini dapat diatasi dengan teknik wawancara tersembunyi, yaitu mewawancarai responden dengan obrolan tidak
langsung agar responden merasa nyaman dan memberikan informasi tanpa disadari.
4.5. Analisa Data