segelas air panas. Diamkan sebentar hingga hangat, baru diminum. Obat tersebut bermanfaat untuk mengeluarkan darah-darah kotor dan anti darah putih naik ke kepala.
Pemilihan penolong persalinan
Ibu RM mengatakan, dalam pemilihan penolong persalinan ia menyerahkan sepenuhnya kepada suami dan orang tua serta ibu mertuanya. Hal itu disebabkan suami dari Ibu N tidak
mengijinkan paha dari istrinya dilihat oleh orang lain dan juga menjadi tradisi dari keluarga suami ibu RM bahwa setiap keluarga yang akan melahirkan akan di tolong oleh nenek M,
yang sudah dianggap seperti saudara sendiri. Semua anak yang dilahirkan oleh ibu RM ini ditolong oleh nenek M.
4.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Memilih Dukun Bayi Sebagai Penolong Persalinan
4.7.1 Partisipan 1: Ibu N 1. Pengetahuan
a. Pengetahuan ibu tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan Ibu N mengatakan pemeriksaan kehamilan itu penting dilakukan untuk
mencegah terjadinya resiko-resiko pada saat melahirkan dan untuk mengetahui kondisi janin sehat atau tidak. Resiko-resiko yang dimaksud ibu N adalah seperti
kondisi bayi lahir cacat atau perdarahan. Menurut ibu N, setidaknya ia merasa puas, ketika ia bisa mengetahui kondisi janinnya dalam kandungan melalui pemeriksaan.
“Penting, karna jang sampe ada da pu resiko untuk anak kecil ni ka atau waktu nanti pas tong melahirkan”
[penting, karena jangan mengingat jangan sampai ada resiko untuk janin atapun saat melahirkan nanti].
b. Pengetahuan ibu tentang penolong persalinan yang tepat
Menurut ibu N, penolong persalinan bisa dilakukan oleh bidan, bisa juga dilakukan oleh dukun bayi. Bidan bisa melakukan persalinan karena memiliki alat-
alat untuk menyuntik dan obat-obatan. Ibu N juga mengungkapkan dukun bayi juga bisa menolong persalinan dengan alasan keterampilan dukun bayi juga bagus,
artinya mereka sudah memiliki banyak pengalaman untuk menolong persalinan, jadi tidak ada salahnya kalau persalinan ditolong oleh dukun bayi yang sudah
berpengalaman. “bidan bisa, dukun kampung juga bisa. Bidan kan dong alat-alat lengkap, mo suntik
atau obat juga ada. Tapi dukun kampung dong juga bagus, su pengalaman kasih melahirkan jadi apa salahnya kalo dukun baru su pengalaman, melayani bagus,
dong liat tong juga bagus” [bidan bisa, dukun bayi juga bisa. Bidankan punya alat-alat yang lengkap, mau suntik
atau obat-obatan juga mereka ada. Tetapi dukun kampung juga bagus, sudah pengalaman menolong persalinan jadi apa salahnya kalau dukun bayi yang sudah
berpengalaman. Pelayanan mereka bagus, mereka mengurus kita]. Selain alasan di atas, ibu N mengungkapkan bahwa alasan dirinya memilih
dukun bayi sebagai penolong persalinan karena bisa saling bertanya dan berdiskusi dan bertukar pikiran karena sudah saling kenal dan saling mengerti. Ia juga
mengutarakan, selama persalinan, mereka bercerita seperti biasa, bertanya mengenai keadaan atau posisi janin. Satu hal lgi yang menjadi pertimbangan ibu N
memilih dukun bayi adalah kepercayaan ketika terjadi gangguan-gangguan roh jahat saat persalinan berlangsung ataupun akibat dari ucapan-ucapaan kasar yang
menyebabkan adanya kesulitan saat persalinan, hanya dukun bayi yang tahu dan bisa menolong dengan car membuat air sembayang air yang didoakan, dan tidak
bisa ditangani oleh bidan atau pengobatan medis. “karna tong baku tanya bagus, tong langsung baku mngerti. Ya cerita seperti biasa,
tapi kalo bidankan tong malu tra seperti biasa. Baru juga kalo tong ada dapa ganggu dari setan-setan juga kan dukun dong yang tau tra mungkin bidan-
bidan dong tau”
[karena bagus saat kita saling bertanya, langsung saling mengerti. Cerita seperti biasa, tapi kalau bidan kan kita malu karena tidak terbiasa. Kalau ada gangguan dari
roh halus dukun kampung yang tau, tapi bidan-bidan tidak tahu.] c. Pengetahuan tentang ketrampilan yang dimiliki dukun bayi
Menurut ibu N, ketrampilan menolong persalinan yang dimiliki dukun bayi merupakan talenta dan karunia untuk menolong orang melahirkan. Ibu N juga
mengutarakan bahwa ketika bidan ataupun dukun bayi yang menolong persalinan, tapi keselamatan hanya berasal dari Tuhan. Jadi menurut ibu N, dalam memilih
penolong persalinan, semua tergantung keyakinan seseorang. Ibu N juga menceritakan bahwa ia mengetahui dukun bayi yang menolong persalinannya bisa
membantu persalinan karena sudah memilki pengalaman yang banyak. “memang dari dia, da pu karunia untuk bantu-bantu tong disini untuk melahirkan juga
jadi. Ya torang manusia untuk tong melahirkan, melayani orang melahirkan, walaupun dia bidan atopun dukun tapi keselamatan kan cua dari atas. Jadi dari
torang saja pu keyakinan, melahirkan tong mo panggil sapa untuk bantu. Kalo sa sih bawa tanta dia karna su banyak bantu orang
juga jadi” [dari dirinya sendiri, dia sudah mendapatkan karunia untuk bantu kita di kampung ini
untuk melahirkan. Kita manusia untuk melahirkan, mekayani orang melahirkan, walaupun dia bidan ataupun dukun kampung tapi keselamatan hanya dari Tuhan.
Kalau untuk saya, saya minta dukun kampung untuk membantu saya karna sudah banyak menolong orang]
2. Ekonomi Keluarga
Sehari-hari ibu N bekerja sebagai ibu tumah tangga, sedangkan suaminya kerja sebagai cleaning service pada SD Inpres 1 Kebar, pekerjaan sampingan suaminya
adalah tukang ojek. Dari hasil pekerjaan tersebut, pendapatan keluarga yang didapat tiap bulannya sebesar 3,5 juta. Dari pendapatan tersebut ibu N mengatakan lebih dari
cukup untuk kebutuhan keluarganya. Tanggungan keluarga ibu N sebanyak 4 orang, hanya keluarga intinya saja.
“kalo ojek tu biasa bisa 1 juta kadang 1 12 juta, paitua biasa lari jauh jauh jadi” [kalau menjadi tukang ojek bisa dapat 1 sampai 1 ½ juta sebulan, karena suami sering
membawa penumpang yang jarak jauh] a. Akses ke tempat layanan kesehatan
Menurut ibu N, ia tidak merasa kesulitan untuk mengunjungi tempat layanan kesehatan karena memiliki kendaraan roda 2 untuk pergi ke puskesmas.
“jauh sih, tapi tra kesulitan, ada motor juga mo” [jauh, tapi tidak kesulitan, karena ada motor].
3. Kebudayaan Dalam Sarana dan Prasarana dukun bayi
Ibu N mengatakan alat yang dibawa oleh dukun bayi saat menolong persalinan hanyalah bambu runcing untuk memotong tali pusat, sedangkan benang disiapkan oleh
ibu N. Ibu N juga mengungkapkan bahwa dukun bayi jga memberikan obat-obat tradisional. Obat-obat tradisional itu yang dimaksud adalah daun gedi yang dapat dipakai
untuk obat maupun sayuran jika dicampurkan dengan air kemudian diperas akan mengahasilkan cairan berlendir, yang diyakini supaya proses persalinan menjadi lancar.
Bayinya keluar lancar, tidak terjadi persalinan macet. “bambu runcing yang su kas hilang da pu bulu-bulu tu. Nanti benang mama yang
siapkan, trus daun gedi”. [hanya bambu runcing yang telah dihilangkan bulu-bulu halusnya. Benang mama yang
siapkan, kemudian obat-oabt tradisional.] “gedi yang tanta da peras pake air hangat sampe ada cairan lendir baru kas minum, supaya
bayi keluar bagus to licin-licin sambil tertawa ”
[daun gedi yang diperas oleh dukun dengan menggunakan air hangat sampai ada cairan lendirnya keluar kemudian dimunum, agar supaya ketika melahikan bagus dan licin-licin
sambil tertawa].
4.7.2 Partisipan II: Ibu P 1. Pengetahuan