hutan.  Hal  ini  menunjukkan  kurangnya  pengetahuan  masyarakat tentang pentingnya MCK bagi keluarga.
4.3.2 Pola Aktivitas Sehari-hari
Waktu  untuk  beraktivitas  dimulai  sekitar  jam  06.00  WIT, biasa  aktivitas  dimulai  oleh  para  ibu,  anak  perempuan  dan
menantu.  Mereka  akan  melakukan  aktivitas  seperti  memasak, mencuci peralatan dapur dan alat makan yang digunakan semalam,
memberi  makan  pada  hewan  peliharaan  dan  membelah  kayu bakar.  Setelah  itu  membangunkan  anak-anak    mereka  untuk
mengantri mandi dan bersiap untuk berangkat sekolah. Sebagian  besar  beraktivitas  keseharian  masyarakat  adalah
berkebun,  mereka  memiliki  kebiasaan  dimana  sebelum  berangkat untuk berkebun  mereka mengasah arit dan parang mereka hingga
tajam. Mereka akan menghabiskan waktu di kebun sekitar 7-9 jam untuk menanam ubi, kacang panjang, kacang tanah atau mengolah
hasil kebun mereka untuk dijual ke Manokwari. Setelah melakukan pekerjaan  di  kebun  mereka  akan  kembali  ke  rumah  dan  biasanya
pada  sore  hari  hampir  sebagian  besar  anak  laki-laki  akan  bermain volly  dan  sepak  bola  di  halaman  SD,  sedangkan  yang  perempuan
biasanya  mereka  membersihkan  hasil  kebun  yang  dibawa  pulang sambil mempersiapkan makan malam.
4.3.3 Hubungan Antar Agama
Dari data yang ada di kantor Distri Kebar, 80 penduduk di daerah  ini  beragama  beragama  Kristen  Protestan.  Penduduk  yang
beragama  Kristen  Protestan  dan  Islam  mayoritas  adalah  para pendatang  yang  berasal  dari  Bugis  dan  Jawa.  Hal  itu  terlihat
dengan jelas dalam kegiatan-kegiatan ibadah di gereja atau masjid. Ada  berbagai  kegiatan  kagamaan  yang  diikuti  oleh  warga  jemaat
dari  setiap  kampung.  Kegiatan  itu  berupa  kebaktian  keluarga,  dan penelaahan  Alkitab.  Kunjungan-kunjungan  keluarga  biasanya
dilakukan  oleh  para  penginjil.  Kunjungan  tersebut  untuk memberikan pembinaan kerohanian dan masalah kerukunan dalam
rumah  tangga.  Kegiatan  sekolah  minggu  diadakan  setiap  Minggu pagi untuk anak-anak di bawah usia 10 tahun. Biasanya dibina oleh
seorang guru  agama  atau  warga  anggota gereja  yang  telah  dibina dan dilantik oleh pimpinan gereja atau jemaat dan pendeta sebelum
melaksanakan  pekerjaannya.  Kegiatan  kaum  remaja  dan  pemuda biasanya dibina langsung oleh pastor atau guru agama. Kegiatan ini
berupa  penelaahan  Alkitab,  pembinaan  mental  dan  spiritual,  serta berbagai  masalah  yang  dihadapi  oleh  kaum  remaja  dan  pemuda.
Mereka  mengemukakan  masalah  pribadi  atau  keadaan  dalam kehidupan  keluarga  mereka  kepada  seorang  pastor  atau  guru
agama  agar  mendapatkan  nasihat  dan  pemecahan  masalah. Kegiatan serupa diikuti oleh kaum ibu dan remaja putri.
4.3.4 Adat yang Masih Dilakukan Di Distrik Kebar 4.3.4.1 Upacara Perkawinan