ia juga dapat menentukan haknya. Adalah tugasnya pada waktu tertentu memberi makanan kepada hewan tersebut,
melepaskannya dipagi hari, dan memasukkannya kembali pada malam hari di dalam bangunan tambahan di samping
pintu masuk khusus bagi anggota wanita di rumah keluarga.” Babi merupakan milik pribadi seorang laki-laki
Babi-babi itu biasanya ditempatkan didalam rumah dan tinggal bersama keluarga, didalam kandang yang terletak di
sekitar tempat tinggal mereka, atau dibiarkan berkeliaran mencari makan sendiri di sekitar pemukiman. Babi yang
diletakkan di dalam rumah biasanya adalah babi-babi kecil yang berumur 0 sampa 5 bulan. Ketika sudah besar, babi itu
akan ditempatkan di luar dapur di dalam kandang atau dilepas bebas di sekitar pemukiman.
4.3.6 Teknologi dan peralatan
Saat ini kita tidak bisa lagi membayangkan orang Kebar sebagai orang yang setengah telanjang, hanya menutupi bagian
kemaluannya dengan koteka, selalu membawa busur ke mana- mana, dan aksesori-aksesori lainnya. Orang Kebar yang mendiami
Kebar saat ini adalah mereka yang sudah sangat familiar dengan handphone, sepeda motor, mobil, televisi dan teknologi-teknologi
modern lainnya. Akan tetapi, perubahan tersebut tidak sepenuhnya mengubah masyarakat Kebat 180 derajat meninggalkan tradisinya.
Beberapa jenis teknologi dan peralatan yang secara turun-temurun telah dikenal masyarakat Kebar dan masih dipakai sampai saat ini
antara lain: 1. Kutep tungku api
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kutep berada di semua rumah di Kebar. Kutep berfungsi sebagai sistem
perapian di dalam rumah untuk memasak dan juga untuk menghangatkan diri.
2. Parang Parang jamak digunakan oleh orang Kebar untuk membantu
mereka dalam pekerjaan mereka di kebun, memotong kayu, membersihkan lahan yang akan dibakar, dan lain
sebagainya. Menurut cerita masyarakat, penggunaan parang telah dilakukan secara turun-temurun dari nenek
moyang mereka. 3. Men noken
Men atau noken adalah sejenis tas yang dibuat secara khusus dari kulit kayu. Jenis kayu yang digunakan untuk
membuat noken tidak sembarangan. Kayu tersebut adalah pohon Nawa. Kulit kayu yang telah dikumpulkan tersebut
kemudian akan dipilin untuk dijadikan semacam benang
tebal yang kemudian dirajut sampai menjadi sebuah noken. Pembuatan sebuah noken bisa memakan waktu sampai dua
bulan. Dalam kehidupan orang Papua, noken memiliki fungsi yang sangat penting dan sangat beragam. Saat
bekerja di kebun, noken bisa berfungsi untuk menampung hasil kebun yang terkumpul. Noken juga biasa dipakai untuk
menampung potongan kayu bakar. Noken bisa juga dipakai untuk membawa barang yang akan dijual di pasar, bisa juga
untuk membawa kitab suci ketika pergi ke gereja, atau dipakai untuk menggendong bayi.
4.4 Budaya Kesehatan Ibu dan Anak 4.4.1 Remaja
Pengetahuan para remaja akan permasalahan kesehatan di daerah Kebar masih perlu diperhatikan baik oleh pihak pemerintah,
Gereja, maupun masyarakat tempat para remaja tersebut berada. Dari pihak pemerintah, Dinas Kesehatan Manokwari telah
melakukan berbagai penyuluhan terkait permasalahan reproduksi, namun hal ini tidak dilakukan secara berkesinambungan. Mereka
hanya melakukannya pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada saat pelaksanaan posyandu. Namun, pada saat penyuluhan di
posyandu, sasaranya kurang pas karena yang datang bukan para remaja, melainkan ibu-bu yang datang untuk menimbang anaknya