Layanan Kesehatan .1 Gambaran Kesehatan Ibu dan Anak di Kebar
                                                                                usaha  yang  terbatas  di  daerah  masyarakat  Kebar.  Pemeliharaan ternak,  seperti  ayam,  kambing,  itik,  dan  lain-lain  sangat  jarang
ditemukan.  Jenis  ternak  yang  paling  banyak  dipelihara  oleh  orang Kebar adalah babi. Binatang ini memiliki fungsi yang sangat penting
bagi orang Papua.
4.2  Layanan Kesehatan 4.2.1 Gambaran Kesehatan Ibu dan Anak di Kebar
Kesehatan  Ibu  dan  Anak  KIA  di  Kebar  adalah  sebuah masalah  tersendiri.  Di  sini  pelayanan  kesehatan  kembali  harus
berhadapan  dengan  beberapa  permasalahan  yang  melingkupinya. Faktor  alam  dan  kondisi  geografi  muncul  sebagai  permasalahan
utama. Beberapa kampung di daerah Kebar masih sulit di jangkau karena letaknya yang jauh dengan medan yang bergunung-gunung
ditambah lagi dengan jalan yang belum diaspal dan masih berbatu- batu  dan  dipenuhi  hutan  alang-alang.  Untuk  dapat  mencapai
kampung tersebut  hanya  bisa  dilakukan  dengan  jalan kaki  berjam- jam  atau  dengan  mengunakan  mobil  berjenis  double  gardan.
Permasalahan  biaya  kemudian  juga  menjadi  sebuah  polemik  yang mengikuti  kendala  jarak  dan  kondisi  geografi  ini.  Sebagai  contoh,
untuk  satu  kali  melaksanakan  kegiatan  posyandu,  dana  minimal yang  harus  dikeluarkan  untuk  transportasi  saja  sebesar
Rp1.000.000,00.  Biaya  tersebut  akan  menjadi  lebih  besar  apabila palayanan  tidak  bisa  disalurkan  melalui  jalur  darat  atau  harus
dilakukan  dengan  menggunakan  jalur  udara.  Untuk  satu  kali pelaksanaan
kegiatan pelayanan
kesehatan, biaya
yang dikeluarkan  akan  menjadi  sebesar  Rp  24.000.000,00  hanya  untuk
transportasi.  Sarana  kesehatan  di  Distrik  Kebar  yaitu  1  buah puskesmas, 2 buah barak medis, 1 buah pustu. Tenaga kesehatan
yang ada, yaitu 1 orang dokter PTT, 2 orang perawat lulusan SPK, dan  2  orang  bidan.  Pelayanan  kesehatan  dilaksanakan  di
puskesmas setiap hari kerja. Kegiatan rutin yang dilakukan berupa pelayanan  pengobatan  umum  KIAKB  Posyandu,  imunisasi  bayi,
dan  bumil  ANC  yang  dilakukan  oleh  perawat  dan  bidan,  serta pemberian makanan tambahan setiap sebulan sekali.
Jumlah  tenaga  medis  dan  peramedis  di  puskesmas  Kebar mencukupi  jika  dibandingkan  dengan  banyaknya  jumlah  kampung
yang harus dilayani. Maka seharusnya pelayanan kesehatan dapat menjangkau  seluruh  wilayah  di  Distrik  Kebar.  Akan  tetapi,  pada
kenyataannya,  jumlah  tenaga  kesehatan  yang  sangat  besar tersebut tertumpuk di satu titik saja, yaitu di Manokwari. Akibatnya,
masyarakat  terutama  ibu-ibu  hamil  yang  tinggal  di  kampung- kampung  yang  jauh  dari  pusat  keramaian  Manokwari  harus
menempuh  perjalanan  yang  jauh  untuk  dapat  memanfaatkan pelayanan  di  sarana  kesehatan  tersebut.  Kadang  mereka  harus
menempuh jarak selama 8 jam hanya untuk dapat sampai ke rumah sakit.
Pada akhirnya
banyak dari
mereka yang
urung memanfaatkan
sarana-sarana tersebut
dan lebih
memilih menggunakan cara adat atau menolong diri sendiri.
4.3 Kebudayaan di Masyarakat Kebar 4.3.1 Karakteristik Rumah
                                            
                