Proses Minat dan Kebiasaan Membaca Motivasi Membaca

18 2. Koleksi perpustakaan perlu disesuaikan dengan kebutuhan masayarakat pemakainya agar dapat berfungsi efektif dalam mendukung keberhasilan pendidikan. Berdasarkan beberapa pendapat yang diuraikan , maka dapat diketahui bahwa upaya peningkatan minat baca pihak sekolah berperan penting dalam memperbaiki sistem belajar mengajar disekolah serta memperbaiki sarana dan prasarana perpustakaan sekolah dengan menyediakan koleksi dan layanan yang baik yang berorientasi pada kepuasan pemakai untuk mendukung keberhasilan pendidikan.

2.5.7 Proses Minat dan Kebiasaan Membaca

Mengembangkan minat dan kebiasaan membaca seseorang memerlukan suatu proses karena minat baca tidak datang secara tiba-tiba. Menumbuhkan minat baca anak merupakan kewajiban orang tua yang harus di penuhi. Kebiasaan membaca dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena membaca sangat penting dalam proses belajar sehingga membaca menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan. Dalam buku Perpustakaan Nasional Republik Indonesia 2002, 18 Proses dan kebiasaan membaca terdiri dari empat komponen, yaitu : 1. Koleksi 2. Selera 3. Minat membaca 4. Kebiasaan membaca Keempat komponen tersebut menunjukkan bahwa ada komponen yang saling berkaitan. Hal itu terlihat dari timbulnya selera membaca karena adanya faktor koleksi yang beragam dan bervariasi. Keragaman dan variasi koleksi akan menimbulkan hasrat atau minat untuk membaca selanjutnya minat baca akan menghasilkan kebiasaan membaca Sedangakan menurut Sutarno 2006, 261 proses terjadinya minat dan kebiasaan membaca adalah: 1. Adanya dasar pengertian bahwa membaca itu perlu 2. Terpupuknya suatu kegemaran dan kesenangan 3. Terbentuknya suatu kebiasaan membaca 4. Terbentuknya suatu kondisi dimana membaca merupakan suatu kebutuhan 5. Tersedianya sumber bacaan yang memadai. Universitas Sumatera Utara 19 Berdasarkan beberapa pendapat yang diuraikan , dapat diketahui bahwa proses terjadinya minat dan kebiasaan membaca yaitu adanya kesadaran bahwa membaca itu perlu. Sehingga terpupuknya kegemaran dan kesenangan untuk membaca. Kebiasaan membaca tidak bisa berkembang tanpa adanya koleksi yang menimbulkan selera untuk membaca serta minat dan kebiasaan membaca

2.5.8 Motivasi Membaca

Motivasi membaca merupakan dorongan seseorang untuk meningkatkan minat untuk membaca. Dengan adanya motivasi maka akan tinggi pula minat baca seseorang sehingga dapat menganalisa dan mengingat serta mengevaluasi bacaan yang telah dibacanya Menurut Santrock 2008, 510 “Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama”. Sedangkan menurut Mudjito 2001, 86 hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi internal diantaranya adalah: a. Adanya kebutuhan Karena adanya kebutuhan maka seseorang didorong untuk membaca. b. Adanya pengetahuan tentang kemajuannya sendiri Apabila seseorang mengetahui hasil-hasil atau prestasi sendiri dari membaca, maka ia akan terdorong untuk membaca lebih banyak lagi. c. Adanya aspirasi atau cita-cita Cita-cita itu akan menjadi lebih banyak, ia dapat mencapai cita-citanya dengan kemauan. Dengan kemauan belajar yang keras, ia akan terdorong untuk membaca lebih banyak pula. Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi eksternal adalah: a. Hadiah Hadiah adalah alat yang representatif dan bersifat positif. Hadiah telah menjadikan seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu lebih giat lagi. b. Hukuman Hukuman dapat juga menjadi alat motivasi menggiatkan seseorang untuk membaca. c. Persaingan merupakan dorongan untuk memperoleh kedudukan atau penghargaan. Universitas Sumatera Utara 20 Berdasarkan beberapa pendapat yang diuraikan, maka dapat diketahui bahwa motivasi membaca dapat memberikan semangat untuk membaca pada diri seseorang. Motivasi internal yang berasal dari dalam diri seseorang dan motivasi eksternal yang bersal dari luar seseorang sangat mempengaruhi pembinaan minat baca yang harus terus diperhatikan dan dikembangkan. Universitas Sumatera Utara 21

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian