Penelitian Terdahulu Kerangka Konseptual

2.2. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Hersi Restiana tentang, ”Studi Pelaksanaan disiplin Kerja Pegawai di PT Pos Indonesia Persero Kantor Pos II Semarang” . Faktor-faktor yang menjadi pendukung kedisiplinan kerja di Pos Indonesia Persero Kantor Pos II Semarang adalah kepemimpinan, balas jasa penghargaan, motivasi kerja dan sanksi. Dalam hal ini sanksi menjadi faktor pendukung yang sangat berpengaruh. Faktor penghambat kedisiplinan dalam Pos Indonesia Persero Kantor Pos II Semarang adalah faktor lingkungan. Berdasarkan hasil analisis deskriptif kualitatif dengan angka prosentase menunjukkan bahwa disiplin kerja pegawai di Pos Indonesia Persero Kantor Pos II Semarang dilaksnakan dengan sangat baik. Hal ini terlihat dengan hasil penghitungan angket. 89,4 pimpinan sangat berpengaruh dalam PT Pos Indonesia Persero Kantor Pos II. Semarang karena PT Pos Indonesia Persero. Dengan adanya balas jasa melalui penghargaan 91 dapat melaksanakan disiplin kerja yang baik sehingga balas jasa menjadi faktor pendukung kedisiplinan dalam PT Pos Indonesia Persero Kantor Pos II Semarang. Dalam PT Pos Indonesia Persero Kantor Pos II Semarang 89,4 pegawai termotivasi dari sikap kepemimpinan sehingga dapat melaksanakan disiplin kerja yang baik. Dengan adanya sanksi 91,6 pegawai melaksanakan disiplin kerja karena para pegawai tidak ingin mendapatkan sanksi. Hasil penelitian Rizki Suheri tentang, ” Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada Dinas Sosial Kabupaten Padang Pariaman”. Dalam penelitian ini membuktikan bahwa lingkungan kerja dan kepuasan kerja memberikan pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja, dengan nilai korelasi kedua variabel R Square sebanyak 0.730. Hal ini Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa 73 dari variasi disiplin kerja karyawan pada Dinas Sosial Kabupaten Padang Pariaman dipengaruhi oleh faktor lingkungan kerja dan kepuasan kerja.

2.3. Kerangka Konseptual

Menurut Prijodarminto 1994:89, faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja antara lalin: motivasi kerja, komunikasi, lingkungan, dan sanksi. Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. . Kuat dan lemahnya motivasi kerja seseorang ikut menentukan besar kecilnya prestasi yang dicapai. Motivasi berperan sebagai inisiasi dan pengarahan tingkah laku, sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri, ssebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Dengan adanya motivasi yang tinggi dan positif pada setiap pribadi pegawai, maka perilaku yang dilakukan pegawai tersebut akan mengarah pada perilaku yang positif, sehingga mendukung tegaknya disiplin kerja secara langsung. Komunikasi menjalankan empat fungsi utama di dalam suatu kelompok atau organisasi: kendali kontrol, pengawasan, motivasi, pengungkapan emosional, dan informasi. Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota dalam beberapa cara. Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan, bagaimana Universitas Sumatera Utara mereka bekerja dengan baik, dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu dibawah standar. Kondisi disiplin sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan Salah satu syarat agar ditumbuhkan disiplin dalam lingkungan kerja adalah adanya pembagian pekerjaan yang tuntas sampai kepada pegawai atau pekerjaan yang paling bawah, sehingga setiap orang tahu dengan sadar apa tugasnya, bagaimana melakukannya, kapan pekerjaan dimulai dan kapan diselesaikan, seperti apa hasil kerja yang disyaratkan dan kepada siapa ia mempertanggung jawabkan hasil pekerjaan itu. Disiplin kerja pegawai erat kaitannya dengan ketaatan dan kepatuhan seorang pegawai terhadap peraturan kepegawaian yang ada dengan dilandasi oleh kesadaran dan rasa senang, serta merupakan fenomena dalam rangka terwujudnya tertib organisasi, sehingga akan mempermudah tercapainya tujuan organisasi yang bersangkutan. Dengan adanya sanksi atas pelanggaran yang dilakukan pegawai, maka pegawai aakan menghindari pelanggaran terhadap aturan, dan hal ini akan semakin meningkatkan disiplin pegawai. Universitas Sumatera Utara Sumber: Prijodarminto 1994:89, Hersi Restiani 2005, data diolah . Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

2.4. Hipotesis