Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Pendekatan Grafik Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

56,8 menjawab setuju, 7 responden 8,6 menjawab kurang setuju, dan 1 responden 1,2 menjawab tidak setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa responden dominan memilih setuju.Hal ini menyatakan bahwa mayoritas pegawai sudah menyadari kewajiban yang harus dilakukan, dan mereka bisa bertanggung jawab dengan tugas yang harus diselesaikannya.

4.3. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan Situmorang, 2010:91. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorov-Smirnov.

a. Pendekatan Grafik

Pengujian Normalitas P-P Plot dapat dilihat pada Gambar 4.2. Berdasarkan Gambar 4.2 dapat dilihat titik-titik mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17.0 for windows Mei, 2011 Gambar 4.2 Pengujian Normalitas P-P Plot

b. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Pada uji ini keputusan yang diambil adalah apabila sig 0,05 maka distribusi data bersifat normal dan apabila sig 0,05 maka distribusi data tidak normal. Uji Kolmogorv-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.9. Berdasarkan Tabel 4.89 diperoleh nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,104 yang lebih besar dari 0,05 0,104 0,05 yang berarti bahwa variabel residual berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 81 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.55317727 Most Extreme Differences Absolute .135 Positive .090 Negative -.135 Kolmogorov-Smirnov Z 1.215 Asymp. Sig. 2-tailed .104 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17.0 for Windows Mei, 2011

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut: a. VIF 5 maka tidak terdapat multikolinearitas b. Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikoliniearitas Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas Coefisients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 3.537 4.762 .743 .460 MOTIVASI .053 .247 .023 .214 .831 .892 1.121 KOMUNIKASI .012 .140 .009 .087 .931 .915 1.093 LINGKUNGAN .464 .169 .317 2.752 .007 .761 1.314 SANKSI .436 .208 .237 2.097 .039 .792 1.263 a. Dependent Variable: D.KERJA Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17.0 for Windows Mei, 2011 Pada Tabel 4.10 memperlihatkan nilai Tolerance 0,1 dan VIF 5 pada semua variabel independent, yaitu motivasi X 1 dan komunikasi X 2 , lingkungan X3, dan sanksi X4, dengan demikian data tidak terkena multikolinearitas. Hal ini berarti pada variabel independent, tidak terdapat hubungan linear sempurna atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel sehingga model regresi layak digunakan.

4.4. Analisis Regresi Linear Berganda 1. Koefisien Determinan R