Penerapan Sistem Pembiayaan Murabahah dalam Perbankan

dilakukan dengan cara pembayaran cicilan bi tsaman ajil, atau muajjal. Dalam transaksi ini barang diserahkan segera setelah akad, sementara pembayaran dilakukan secara tangguhcicilan.

2. Penerapan Sistem Pembiayaan Murabahah dalam Perbankan

Syariah. Mengenai pembiayaan murabahah dalam kegiatan perbankan syariah Dewan Syariah Nasional telah mengeluarkan Fatwa nomor: 04DSN-MUIIV2000 tentang murabahah yang menetapkan pedoman bagi bank syariah yang memiliki fasilitas murabahah dalam ketentuan umum murabahah bank syariah harus memenuhi syarat yakni : Ketentuan murabahah kepada nasabah adalah sebagai berikut : a. Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian suatu barang atau asset kepada bank. b. Jika bank menerima permohonan tersebut, ia harus membeli terlebih dahulu asset yang dipesannya secara sah dengan pedagang. c. Bank kemudian menawarkan asset tersebut kepada nasabah dan nasabah harus menerima membeli-nya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakatinya karena secara hokum perjanjian tersebut mengikat; kemudian kedua belah pihak harus membuat kontrak jual beli. d. Dalam jual beli ini bank dibolehkan meminta nasabah untuk membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan. Hal ini lazim disebut dengan bai’arbun menurut jumhur ulama, hal ini memang tidak dibolehkan. Universitas Sumatera Utara Namun bila bersandar pada pendapat Imam Ahmad bin Hambal jual beli ‘urbun diperbolehkan, jika nasabah memutuskan untuk membeli komoditas tersebut, uang muka tersebut bias digunakan sebagai pengurangan atas harga yang disepakati. e. Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut, biaya riil bank harus dibayar dari uang muka tersebut. f. Jika nilai uang muka dari kerugian yang harus ditanggung oleh bank, bank dapat meminta kembali sisa kerugiannya kepada nasabah. g. Jika uang muka memakai kontrak ‘urbun sebagai alternative dari uang muka, maka : 1. Jika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut, ia tinggal membayar sisa harga; dan 2. Jika nasabah batal membeli, uang muka menjadi milik bank maksimal sebesar kerugian yang ditanggung oleh bank akibat pembatalan tersebut; dan jika uang muka tidak mencukupi, nasabah wajib melunasi kekurangannya. Didalam pembiayaan murabahah bank di perbolehkan meminta jaminan yang bernilai ekonomis dan sesuai dengan jumlah transaksi yang dilakukan sebagai pegangan, jaminan itu perlu karena jual beli yang dilakukan adalah secara jangka waktu pembayarannya tempo sehingga perlu bagi bank memegang jaminannya. Dari ketentuan diatas bahwa dalam akad murabahah itu harus di penuhi : 1. Pelaku Pelaku murabahah harus cakap hukum dan baligh berakal. Universitas Sumatera Utara 2. Objek jual beli harus memenuhi : a. Barang yang diperjual belikan adalah barang halal. b. Barang yang diperjual belikan harus dapat diambil manfaatnya atau memiliki nilai. c. Barang tersebut dimiliki penjual. Jual beli atas barang yang tidak dimiliki oleh penjual adalah tidak sah karena bagaimana mungkin ia dapat menyerahkan kepemilikan barang kepada orang lain atas barang yang bukan miliknya. Jual beli oleh bukan pemilik barang seperti ini, baru akan sah apabila mendapat izin dari pemilik barang atau kuasa menjual. d. Barang tersebut dapat diserahkan tanpa tergantung dengan kejadian tertentu dimasa depan. Barang yang tidak jelas waktu penyerahannya adalah tidak sah, karena dapat menimbulkan ketidak pastian gharar, yang pada gilirannya dapat merugikan salah satu pihak yang bertransaksi dan dapat menimbulkan persengketaan. e. Barang tersebut harus diketahui secara spesifik dan dapat diidentifikasikan oleh pembeli sehingga tidak ada gharar ketidakpastian. f. Barang tersebut dapat diketahui kuantitasnya dengan jelas. g. Barang tersebut dapat diketahui kualitasnya dengan jelas sehingga tidak ada gharar ketidakpastian. h. Harga atas barang yang diperjual belikan diketahui oleh pembeli dan penjual berikut cara pembayarannya tunai atau tangguh sehingga jelas. Universitas Sumatera Utara i. Barang yang diakadkan secara fisik ada ditangan penjual. 3. Ijab Kabul. Pernyataan saling ridarela diantara pihak-pihak pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan cara-cara komunikasi modern. Apabila jual beli telah dilakukan sesuai dengan ketentuan syariah maka kepemilikannya, pembayarannya dan pemanfaatan atas barang yang di perjual belikan menjadi halal.

B. Tentang Perjanjian Pembiayaan Musyarakah.

1. Pengertian Musyarakah.

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh pendapatan murabahah, mudharabah dan musyarakah terhadap profitabilitas Bank

6 52 133

pengaruh penyaluran pembiayaan mudharabah,pembiayaan musyarakah,pembiayaan murabahah,dan non performing financing (npf) terhadap kinerja bank pembiayaan rakyat syariah di Indonesia periode januari 2010-maret 2015

0 7 122

Pengaruh Risiko pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah

1 9 150

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH dan MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH Analisis Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (periiode Desember 2007-Desember 2014).

1 3 12

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, dan MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS Analisis Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (periiode Desember 2007-Desember 2014).

0 4 17

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 3 15

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 2 15

PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MUDHARABAH TERHADAPPROFIT PERBANKAN SYARIAH Pengaruh Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah Terhadao Profit Perbankan Syariah di Indonesia.

0 2 12

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH, MURABAHAH, DAN SEWA IJARAH TERHADAP Analisis Pengaruh Pendapatan Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Dan Sewa Ijarah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode

0 2 15

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN MUDHARABAH, RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH

1 3 18