II.4 Bahan Modifikasi
Karakteristik aspal mempengaruhi kinerja campuran beraspal. Oleh karena itu aspal dengan kualitas yang baik akan menghasilkan campuran perkerasan dengan kinerja yang
baik. Untuk meningkatkan kualitas aspal sehingga dapat menghasilkan perkerasan yag baik adalah dengan menggunakan bahan modifikasi, diantaranya :
1. Gilsonite
Gilsonite merupakan salah satu bahan galian menyerupai aspal. Gilsonite mempunyai titik leleh yang cukup tinggi yaitu pada 175ºC dan titik nyala 315ºC. hal ini
menunjukkan bahwa bahan ini tidak mudah terbakar, sehingga memungkinkan untuk diadakan pencampuran pada campuran aspal panas. Gilsonite mempunyai kandungan
asphaltene yang tinggi 70.9 , maltene 27 dan minyak 2. Untuk kandungan nitrogen Gilsonite juga mempunyai kadar yang lebih tinggi disbanding bahan lainnya
yaitu 3,2. Dari sifat-sifat kimia yang dimiliki oleh Gilsonite ini diharapkan agar material ini dapat memperbaiki adhesi agregat dan juga water stripping.
2. Polymer lateks kkk-60, Lateks SIR 20, Polyethylene, Vestoplast, Ban bekas
Polymer adalah bahan yang terdiri dari banyak molekul-molekul yang disebut monomer. Suaru alasan mengapa digunakan polymer untuk modifikasi aspal karena
aspal mempunyai keterbatasan sedangkan modifikasi dengan polymer menaikkan sifat-sifat ssecara nyata antara lain :
a. Dapat digunakan pada kondisi lalu lintas tinggi sehingga dapat mengurangi
deformasi pada suhu tinggi karena aspal + polymer mempunyai titik leleh lebih tinggi dari pada aspal biasa.
b. Tahan terhadap gaya geser karena aspal + polymer akan menaikkan ketahanan
terhadap gaya geser, ini terutama pada penempatan atau tikungan.
c. Dapat menaikkan umur pakai karena aspal makin tinggi kekentalan maka lapisan
akan makin tebal. d.
Tahan pada suhu tinggi, karena aspal + polymer mempunyai titik leleh yang tinggi lebih dari 50ºC sehingga polymer + aspal dapat menahan bleeding tidak meleleh.
3. Fixonite
Fixonite secara visual mempunyai bentuk asli serbuk dan berwarna hitam. Fixonite merupakan bahan tambahan untuk aspal induk. Spesifikasi dari fixonite yang
dikeluarkan oleh P.T Olah Mandiri dapat dilihat pada table II.4.
Tabel II.4 Spesifikasi Fixonite
Jenis Pengujian Hasil Pengujian
Satuan Analisa kimia
- Kadar Aspaltene
- Kadar Malten
- Nitrogen
- Acidaffin I
- Accidaffin II
- Paraffin
- Parameter Malten
67,99 32,01
11,06 9,66
4,17 5,54
2,134 -
Berat Jenis 1,0824
-
Penetrasi pada 25ºC, 100g, 5 detik
Dmm
Titik Lembek 150
ºC
Kelarutan dalam Toluen 99,22
4. Refine Asbuton Retona
Menurut , Refined Buton Asphalt Retona merupakan jenis bitumen yang
diekstraksi dari Asbuton. Sifat material dari Retona yaitu memiliki viskositas tinggi sehingga untuk kemudahan dalam pengerjaan, maka Retona dicampur dengan aspal
minyak. Proses ekstraksi dari Retona dapat menghasilkan produk Retona yang berbeda-beda, tergantung dari proporsi inorganic solvent yang digunakan dalam
proses tersebut. Sebagai contoh, Retona 60 merupakan ekstraksi asbuton dengan 60 bitumen dan 40 filler, sedangkan Retona 90 merupakan kadar bitumen 90 dan
10 mengandung filler. Pengembangan produk Retona terus dilakukan. PT. Olah Bumi Mandiri mengeluarkan produk Retona Blend 55, dimana produk ini merupakan
hasil pencampuran aspal minyak dan aspal Retona. Tujuannya agar memberikan kemudahan dalam proses pengerjaannya dan memberikan kinerja yang lebih baik.
Keunggulan produk ini adalah : 1.
Meningkkatkan kestabilan, ketahanan fatigue dan kerekatan akibat temperature. 2.
Kekuatan adhesi dan kohesi yang tinggi, daya tahan terhadap air karena nitrogen base Retona 5,61 ±400.
3. Usia pelayanan yang lebih lama minimal 2 kali, sehingga biaya pemeliharaan
murah. 4.
Mudah digunakan seperti aspal biasa. 5.
Stabilitas Marshall naik hingga 30, stabilitas dinamis naik hingga 400 rata-rata di atas 3000 lintasanmenit.
6. Stabilitas dinamis untuk jalan heavy loaded dan heavy traffic adalah minimum 3000
lintasanmenit.
Proses pembuatan Retona Blend 55
Retona blend 55 merupakan merupakan gabungan antara asbuton butir yang telah diekstraksi sebagian dengan aspal keras Pen 60 atau Pen 80 yang pembuatannya dilakukan
secara fabrikasi dengan proses seperti diperlihatkan bagan alir pada gambar II.1
Butir Asbuton Hasil Pecah
Proses semi ekstraksi Retona
Aspal keras Pen 60 Pen 80 pada temperatur 160 C
Retona Blend 55
Gambar II.1 Proses Pembuatan Retona Blend 55 sumber :
Retona Blend 55
Ekstraksi
Aspal + TCE Mineral
Proses Centrifuge
Aspal + TCE Mineral
Menetukan kadar aspal Retona
Blend 55 Menentukan kadar
mineral Retona Blend 55
Gambar II.2. Bagan Alir Ekstraksi Retona Blend 55 untuk Menentukan Kadar Aspal dan Mineral sumber :
II.5 Karakteristik AC modified