II.7 Metode Pengujian Campuran
Dalam pengujian rencana campuran aspal panas dikenal beberapa metode yang sering dipakai, yaitu : [
]
II.7.1 Imersion Compression Test
Pengujian ini dipakai untuk mengukur pengiisi dari bahan bitumen pada campuran kering atau basah. Hasil pengujian akan memprlihatkan pengaruh air terhadap
harga stabilitas aspal panas, denga membandingkan harga stabilitas sampel yang direndam
dengan yang tidak direndam.
Pengujian ini dilakukan terhadap sekurang-kurangnya dua sampel pekerjaan, yang dipadatkan pada cetakan dengan diameter 10,2 cm dengan tinggi 10,2 cm dan dengan beban
17000 kg. setelah ditimbang beratnya, satu sampel direndam dalam air selama empat hari, dan yang lain dibiarkan di udara dalam waktu yang sama.
Setelah empat hari kedua sampel diuji dengan menggunakan unconfined compression. Harga yang didapat merupakan harga stabilitas campuran dalam keadaan kering dan basah.
Ratio stabilitas dinyatakan sebagai stabilitas basah dibagi stabilitas kering.
II.7.2 Hubbard Field Test
Merupakan salah satu metode pengujian stabilitas campuran aspal panas yang cukup luas dipakai.Metode ini telah distandarisasi oleh ASTM. Pertama skali metode ini digunakan
untuk campuran aspal panas dengan agregat halus sand sheet, tetapi belakangan ini dipakai juga untuk campuran aspal panas yang mengandung agregat kasar sampai ukuran ¾”.
Pada metode ini, pengujian dilakukan terhadap sampel percobaan dengan diameter 15 cm dan tinggi 7,5 cm. sampel percobaan kemudian diuji dengan menggunakan static
compression load dengan beban sebesar 10000 lb.
Beban maksimum yang diperoleh saat sampel hancur dinyatakan sebagai harga stabilitas
.
II.7.3 Triaxial Compression Test
Pengujian ini mungkin yang paling menarik dibanding dengan pengujian-pengujian yang lain dari sudut penelitian. Pada pengujian ini diukur kohesi dan gaya gesek dalam arti
campuran perkerasan aspal.
II.7.4 Stabilometer Hveem, Stability Test
Metode stabilometer ini digunakan untuk merencanakan campuran aspal yang dipakai oleh California Division of Highway dan sering juga disebut metode perencanaan Hveem.
Pengujian ini digunakan untuk mengukur stabilitas, density dan kandungan pori untuk mendapatkan persentase aspal dari suatu sampel percobaan.
Keistimewaan pengujian ini adalah menguji sampel percobaan dengan empat jenis pengujian yang berbeda, yaitu :
1 Swell Test
2 Stabilometer Test
3 Bulk Density Determination Test
4 Cohesiometer
II.7.5 Marshall Test