Subjek dan Objek Penelitian

atau TBM yang perlu dilakukan adalah melihat langsung pemarkah yang bersangkutan. Dengan “melihat langsung” itu pemarkah menjadi “membuka diri” dan berlaku sebagai “tanda pengenal” akan status satuan lingual yang diamatinya Sudaryanto, 1993 : 95. Dijelaskan pada contoh kalimat 31 sebagai berikut: 31 La fragrance se modifie avec la lumière, l’air et la température “aroma berubah dengan cahaya, udara, dan suhu” www.terre-de-beaute.com Pada contoh 31, la fragrance merupakan register parfum bahasa Prancis yang berkategori leksikal nomina. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya pemarkah yaitu determinant berupa article défini ‘la’ yang bergenre feminin, tunggal, dan diikuti oleh nomina. Pada penelitian ini, selain menggunakan TBM digunakan juga teknik perluas untuk mendeskripsikan kategori leksikal. Menurut Sudaryanto 1993:55, teknik perluas berguna untuk menentukan segi-segi kemaknaan satuan unsur lingual tertentu. Teknik ini harus digunakan secara sistemik, dengan cara menggunakan unsur pemerluas yang sama dalam dua tuturan, sehingga dapat diketahui jenis kategori leksikal berdasarkan fungsinya. Berikut ini contoh penerapan teknik perluas untuk mengetahui kategori leksikal dari register parfum yang diambil dari data: 32 C’est une note volatile “ini adalah tingkatan yang mudah menguap” www.parfumpassion.com Pada contoh 32 terdapat register parfum bahasa Prancis volatile yang berkategori ajektiva. 32a C’est une note plus volatile “ini adalah tingkatan yang lebih mudah menguap” www.parfumpassion.com Pada contoh 32a ajektiva volatile mengalami perluasan dengan penambahan adverbia plus ‘lebih’. Penambahan adverbia tersebut, secara gramatikal tidak salah dan tetap bermakna. Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa register parfum bahasa Prancis volatile ‘menguap’ berkategori ajektiva. Tujuan kedua dari penelitian ini adalah mendeskripsikan makna denotatif dan konotatif register parfum bahasa Prancis. Untuk mendeskripsikan makna tersebut, peneliti menggunakan metode padan referensial yang alat penentunya berupa referen. Referen dalam hal ini dapat berupa definisi dari kamus. Metode ini kemudian dilanjutkan dengan teknik dasar PUP Pilah Unsur Penentu dengan daya pilah yang dimiliki oleh peneliti sesuai jenis penentu yang akan dipisah- pisahkan. Selanjutnya untuk menganalisis makna, peneliti menggunakan teknik lanjutan hubung banding menyamakan HBS. Pada teknik HBS peneliti menyamakan unsur-unsur yang membangun register parfum bahasa Prancis