Sejarah Parfum Parfum 1. Pengertian Parfum

B. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode simak, yaitu metode yang dilakukan dengan cara menyimak penggunaan bahasa secara cermat Sudaryanto, 1993:133, khususnya register parfum. Metode simak ini mempunyai teknik dasar yaitu teknik sadap. Peneliti memperhatikan secara cermat penggunaan bahasa untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Sebagai kelanjutan dari teknik sadap, peneliti menggunakan teknik simak bebas libat cakap atau teknik SBLC. Peneliti menyimak dengan cermat setiap register parfum dalam situs ini tanpa terlibat langsung dalam wacana parfum yang terdapat dalam situs ini. Teknik simak ini dilakukan dengan cara membaca sumber data secara teliti dan berulang-ulang untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian. Setelah didapatkan data yang diperlukan, langkah selanjutnya adalah memperhatikan dan memilih data tersebut. Kemudian data tersebut dicatat dan dimasukan ke dalam tabel untuk diklasifikan berdasarkan bentuk dan makna, sehingga mempermudah analisis data sebagai teknik lanjutan. Berikut contoh tabel data: CONTOH TABEL KLASIFIKASI DATA No . Objek penelitian Data Kategori Leksikal Makna 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 1. Un atomiseur Utilisez donc un atomiseur qui vaporize une fine brume sur une plus grande surface de peau. gunakan alat penyemprot yang menyemprotkan secara halus diatas permukaan kulit yang luas √ Un atomiseur est petit flacon ,petit bidon qui atomise le liquide qu’il contient lorsqu’on presse sur le bouchon. Kategori Leksikal : 1 : Nomina 5 : Verba 2 : Ajektiva 6 : Adverbia 3 : Déterminant 7 : Preposisi 4 : Pronomina 8 : Konjungsi Makna : 1 : Makna denotatif 2 : Makna konotatif

C. Metode dan Teknik Analisis Data

Dalam pemilihan metode dan teknik analisis data, peneliti menyesuaikan dengan tujuan penelitian agar tujuan dari penelitian tentang register parfum ini dapat tercapai. Tujuan pertama dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kategori leksikal register parfum dalam bahasa Prancis. Untuk mencapai tujuan tersebut peneliti menggunakan metode agih. Menurut Sudaryanto 1993:15 metode agih adalah metode analisis data yang alat penentunya merupakan bagian dari bahasa yang bersangkutan bahasa yang diteliti, dalam penelitian tentang register ini adalah bahasa Prancis, sebab bahasa ini pula yang menjadi subjek dan objek penelitian. Dalam mengaplikasikan metode agih, peneliti menggunakan teknik dasar, yaitu teknik Bagi Unsur Langsung BUL. Sudaryanto 1993:148 menjelaskan teknik Bagi Unsur Langsung BUL adalah teknik analisis data dengan cara membagi suatu konstruksi menjadi beberapa bagian atau unsur dan bagian-bagian atau unsur-unsur itu dipandang sebagai bagian atau unsur yang langsung membentuk konstruksi yang dimaksud karena hasil penerapan BUL itu kemudian menjadi dasar bagi analisis data selanjutnya. Sebagai teknik lanjutan, peneliti menggunakan teknik baca markah dan teknik perluas yang digunakan sesuai dengan objek yang diteliti. Sudaryanto 1993: 95 menjelaskan pemarkahan itu menunjukkan kejatian satuan lingual atau identitas konstituen tertentu; dan kemampuan menentukan kejatian yang dimaksud. Dalam teknik baca markah atau TBM yang perlu dilakukan adalah melihat langsung pemarkah yang bersangkutan. Dengan “melihat langsung” itu pemarkah menjadi “membuka diri” dan berlaku sebagai “tanda pengenal” akan status satuan lingual yang diamatinya Sudaryanto, 1993 : 95. Dijelaskan pada contoh kalimat 31 sebagai berikut: 31 La fragrance se modifie avec la lumière, l’air et la température “aroma berubah dengan cahaya, udara, dan suhu” www.terre-de-beaute.com Pada contoh 31, la fragrance merupakan register parfum bahasa Prancis yang berkategori leksikal nomina. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya pemarkah yaitu determinant berupa article défini ‘la’ yang bergenre feminin, tunggal, dan diikuti oleh nomina. Pada penelitian ini, selain menggunakan TBM digunakan juga teknik perluas untuk mendeskripsikan kategori leksikal. Menurut Sudaryanto 1993:55, teknik perluas berguna untuk menentukan segi-segi kemaknaan satuan unsur lingual tertentu. Teknik ini harus digunakan secara sistemik, dengan cara menggunakan unsur pemerluas yang sama dalam dua tuturan, sehingga dapat diketahui jenis kategori leksikal berdasarkan fungsinya. Berikut ini contoh penerapan teknik perluas untuk mengetahui kategori leksikal dari register parfum yang diambil dari data: