14
Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa indikator seseorang telah mengalami proses belajar, ialah seseorang tersebut mengalami
perubahan pada dirinya, baik secara segi keterampilan psikomotorik, perilaku afektif maupun aspek kognitif.
3. Kemandirian
a. Pengertian
Pengertian kemandirian menurut Prasasti Esti Indriyani, 2006:34 adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan atau tugas sehari - hari atau
dengan sedikit bimbingan sesuai dengan tahapan perkembangan dan kapasitasnya. Ciri - ciri seseorang mempunyai kemandirian menurut Anti
Esti Indriyani, 2006:34, yaitu: mengenal diri sendiri dan lingkungan sebagaimana adanya; menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif;
mengambil keputusan untuk dan oleh diri sendiri; mengarahkan diri sesuai dengan keputusan; mewujudkan diri secara optimal sesuai dengan potensi,
minat, dan kemampuan yang dimilikinya. Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
kemandirian adalah kecakapan dalam mengelola diri dalam rangka mencapai tujuan tertentu atau menyelesaikan tugas tertentu.
15
b. Kemandirian Belajar Siswa
Beberapa pendapat menyatakan tentang kemandirian belajar sebagai kemampuan siswa untuk belajar mandiri. Salah satu di antaranya,
yaitu pendapat Haris Mudjiman 2009:7 yang menyatakan bahwa seseorang yang sedang menjalankan kegiatan belajar mandiri ditandai dan
ditentukan oleh motif yang mendorongnya untuk belajar. Haris Mudjiman 2009:6 mengartikan belajar mandiri sebagai kegiatan belajar aktif, yang
didorong oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu guna mengatasi sesuatu masalah dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi
yang telah dimiliki. Pendapat tersebut, kemandirian belajar mempunyai pengertian, yaitu kemampuan seseorang dalam belajar yang didasari oleh
adanya motif untuk menguasai kompetensi tertentu. Faktor motivasi menjadi penting dalam kemandirian belajar menurut pendapat ini.
Kemandirian belajar juga dapat diartikan sebagai salah satu komponen kecakapan seseorang dalam mengelola diri intrapersonal di
samping kecakapan diri dalam berhubungan dengan orang lain interpersonal. Kedua kecakapan ini merupakan ruang lingkup
pembahasan tentang kecerdasan emosional soft skill. Uraian tersebut, dapat dipahami bahwa kemandirian belajar merupakan bagian dari
kecerdasan emosional soft skill. Hal ini sesuai dengan pendapat beberapa tokoh. Salah satu di antaranya yaitu McCleland 1973 dalam Ary
16
Ginanjar Agustian 2007:42 menyatakan bahwa kecerdasan emosional soft skill adalah seperangkat kecakapan khusus seperti: empati, disiplin
diri, dan inisiatif yang akan membedakan antara mereka yang sukses sebagai bintang kinerja dengan yang hanya sebatas bertahan di lapangan
pekerjaan. Ary Ginanjar Agustian 2007:41 menambahkan pengertian kecerdasan emosional soft skill sebagai ketangguhan, optimisme, dan
kemampuan beradaptasi. Pendapat tersebut memberi penjelasan tentang ruang lingkup dari
kecerdasan emosional soft skill, yaitu kecakapan dalam berinteraksi dengan orang lain interpersonal yang meliputi empati, kerjasama,
tanggung jawab, dan kecakapan mengelola diri sendiri intrapersonal yang meliputi inisiatif, disiplin diri, kesadaran diri, kemampuan
perencanaan dan sebagainya. Di sinilah letak hubungan antara kecerdasan emosional soft skill dengan kemandirian belajar, yaitu kemandirian
belajar adalah bagian dari kecakapan mengelola diri sendiri intrapersonal yang merupakan bagian dari ruang lingkup aspek
kecerdasan emosional soft skill. Menurut Utari Sumarmo 2002:1 kemandirian belajar berkaitan
erat dengan beberapa istilah, yaitu: self regulating learning SRL, self regulating thinking SRT, dan self directed learning SDL. Ketiga istilah
tersebut mempunyai kesamaan karakteristik, yaitu termuatnya proses
17
perancangan dan pemantauan proses kognitif dan afektif ketika seseorang menyelesaikan tugas akademiknya. Untuk selanjutnya istilah kemandirian
belajar sama artinya dengan istilah self regulating learning SRL Utari sumarmo,2002.
Menurut Sutari Imam Barnadib, keadaan mandiri akan muncul bila seseorang belajar, dan sebaliknya kemandirian tidak akan muncul dengan
sendirinya bila seseorang tidak mau belajar. Terlebih lagi kemandirian dalam belajar tidak akan muncul apabila siswa tidak dibekali dengan ilmu
yang cukup. Jadi seseorang dikatakan mandiri apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1 dapat menemukan identitas dirinya, 2 memiliki
inisiatif dalam setiap langkahnya, 3 membuat pertimbangan- pertimbangan dalam tindakannya, 4 bertanggung jawab atas tindakannya,
dan 5
dapat mencukupi
kebutuhan-kebutuhanya sendiri.
http:adolescent.host22.comkemandirian.html
Menurut Umar Tirtarahardja dan La Sulo 2005:50, Kemandirian
dalam Belajar adalah aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggungjawab sendiri dari
pembelajaran. Kemandirian belajar mahasiswa diperlukan agar mereka mempunyai tanggung jawab dalam mengatur dan mendisiplinkan dirinya.
Selain itu, dalam mengembangkan kemampuan belajar dan kemauan
18
sendiri. Sikap-sikap tersebut perlu dimiliki oleh siswa sebagai peserta
didik karena hal tersebut merupakan ciri dari kedewasaan orang terpelajar.
Belajar Mandiri dapat dipandang sebagai metode belajar dan juga karakteristik pebelajar itu sendiri. Belajar Mandiri sebagai tujuan
mengandung makna bahwa setelah mengikuti suatu pembelajaran tertentu pebelajar diharapkan menjadi seorang pebelajar mandiri. Sedangkan
belajar mandiri sebagai proses mengandung makna bahwa pebelajar mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mencapai tujuan
pembelajaran tertentu tanpa terlalu tergantung pada gurututor mandiri. Melihat beberapa pendapat di atas tentang Kemandirian
Belajar, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa Kemandirian Belajar adalah kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas belajar dengan
penuh keyakinan dan percaya diri akan kemampuannya dalam menuntaskan aktivitas belajaranya tanpa adanya bantuan dari orang lain.
4. Motivasi Belajar