42
B. Seting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 2 Wates, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo yang beralamat di Jalan Tamtama Nomor 6A,
Wates, Kulon Progo. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20122013 pada 19 Maret untuk pratindakan, 20, 21, 27, dan 28 Maret
untuk siklus I, serta 10, 11, 17 April untuk siklus II.
C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Wates sebanyak 35 siswa yang terdiri atas 14 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan,
peneliti 1 orang, dan guru kelas 1 orang. Sedangkan objek dalam penelitian ini yaitu kemampuan berbicara siswa kelas V. Untuk mempermudah penyajian data
penelitian digunakan nama inisial siswa. Daftar nama inisial siswa tersaji pada lampiran 1.
Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai observer, pengumpul data, penganalisis data dan sekaligus pelapor hasil penelitian. Guru melakukan
tindakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dengan metode yang lebih baik dari sebelumnya. Menurut Suharsimi Arikunto, dkk. 2009: 17 dalam penelitian
kolaborasi, pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri, sedangkan yang diminta melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan
adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan.
D. Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara melalui metode bermain peran. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan tindakan-
43 tindakan alternatif yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah dalam
pembelajaran keterampilan berbicara. Suharsimi Arikunto, dkk. 2009: 16 menyebutkan ada empat garis besar tahapan yang lazim dilalui, yaitu 1
perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan, dan 4 refleksi. Berikut ini merupakan penjelasan dari setiap tahapan tersebut.
1. Tahap 1 Menyusun Rancangan Tindakan Planning
Peneliti dalam tahap ini menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian
tindakan yang ideal dilakukan secara berpasangan penelitian kolaborasi. Peneliti dan guru menyusun rencana tindakan secara bersama-sama. Dalam
tahap ini peneliti menentukan titik atau fokus yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati kemudian membuat sebuah instrumen
pengamatan untuk membantu peneliti mendapatkan fakta yang terjadi selama penelitian.
2. Tahap 2 Pelaksanaan Tindakan Acting
Tahap kedua ini pelaksanaan yang dilakukan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan di kelas. Guru menaati
apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi tindakan tersebut wajar dan tidak dibuat-buat.
3. Tahap 3 Pengamatan Observing
Pengamatan dilakukan oleh peneliti dalam tahap ketiga ketika tindakan sedang dilakukan guru. Peneliti mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi
agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.
44 4.
Tahap 4 Refleksi Reflecting Tahap keempat ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali
apa yang sudah dilakukan. Refleksi dilakukan ketika guru sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk
mendiskusikan implementasi rancangan tindakan pada siklus berikutnya.
E. Prosedur Penelitian