Metode Pengumpulan Data PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 WATES.

50 analisis hasil observasi dan refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan dilaksanakan, serta kriteria dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus selanjutnya atau siklus kedua. 2. Siklus Selanjutnya Berdasarkan tahapan dalam siklus I tersebut, kegiatan dalam siklus selanjutnya ini merupakan perbaikan tindakan dari hasil refleksi pada siklus pertama. Tahapan dalam siklus selanjutnya juga sama dengan siklus yang pertama dimulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan observasi, dan refleksi.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui metode pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan Sugiyono, 2009: 308. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi hal dibawah ini. 1. Pengamatan Observasi Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses mengamati dan ingatan Sutrisno Hadi 1986 dalam Sugiyono, 2009: 203. Pengamatan dilaksanakan dengan mengamati kegiatan tindakan yang dilakukan guru dengan mengacu pada pedoman observasi. Peneliti mengobservasi guru dengan mengumpulkan data mencatat tindakan- 51 tindakan yang dilaksanakan guru sesuai dengan fokus permaslahan yang diteliti, sedangkan observasi terhadap siswa dilaksanakan dengan mencatat perilaku-perilaku siswa akibat tindakan-tindakan guru dalam kegiatan pembelajaran. 2. Tes Menilai keterampilan berbicara siswa bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Lee 2009 dalam Kundharu Saddhono Slamet 2012: 59 mengungkapkan bahwa alat penilaian tes itu harus dapat menilai kemampuan mengkomunikasikan gagasan yang tentu saja mencakup kemampuan menggunakan kata, kalimat, dan wacana yang sekaligus mencakup kemampuan kognitif dan psikomotorik. Tes dalam penelitian ini dilaksanakan yaitu dengan tes kinerjaperbuatan. Hasil nilai tes ini diperoleh dengan mengamati siswa selama bermain peran. Menurut Burhan Nurgiyantoro 2012: 142, tes kinerja disamakan dengan tes praktik, praktik melakukan suatu aktivitas sebagai bukti capaian hasil belajar. Tes kinerjaperbuatan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan berbicara siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran. Penilaian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pendapat Ahmad Rofi‟uddin Darmiyati Zuhdi. Penilaian dibagi menjadi dua aspek, yaitu aspek kebahasaan dan nonkebahasaan. Aspek kebahasaan meliputi: 1 tekanan, 2 ucapan, 3 nada dan irama, 4 kosa kataungkapan atau diksi, dan 5 struktur kalimat yang digunakan. Aspek nonkebahasaan meliputi: 1 52 kelancaran, 2 pengungkapan materi wicara, 3 keberanian, 4 keramahan, dan 5 sikap. Penilaian keterampilan berbicara dalam penelitian ini juga didukung dengan pengamatan observasi terhadap siswa yang meliputi beberapa aspek pengamatan. Aspek pengamatan meliputi: 1 pemerataan kesempatan berbicara, 2 keterarahan pembicaraan, 3 kejelasan bahasa yang digunakan, 4 kebakuan bahasa yang digunakan, 5 penalaran dalam berbicara, 6 kemampuan mengemukakan ide baru, 7 kemampuan menarik kesimpulan, 8 kesopanan dan saling menghargai, 9 keterkendalian proses berbicara, 10 ketertiban berbicara, 11 kehangatan dan kegairahan dalam berbicara, dan 12 pengendalian emosi. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang Sugiyono, 2009: 329. Penelitian ini menggunakan gambar foto dari siklus satu ke siklus berikutnya yang digunakan untuk melengkapi hasil observasi.

G. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI KAUMAN 2 MALANG

0 4 14

Peningkatan keterampilan berbicara dengan teknik bermain peran pada siswa kelas III MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur Tahun pelajaran 2013/2014

0 19 129

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS PADA PEMBELAJARAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V Melalui Metode Time Token Arends Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD Negeri Plosokerep 2 Sragen Tahu

0 0 17

PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

5 34 31

PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN TAKTAKAN 2.

0 3 26

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III Peningkatan Motivasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Metode Bermain Peran Pada Siswa Kelas Iii Sekolah Dasar Negeri 2 Banyusri Kecamatan

0 0 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CITRASARI.

0 2 39

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PROFESIONAL PADA SISWA SMP NEGERI 8 PONTIANAK

0 0 13

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Dasar FKIP Untan Pontianak Email : hermaniarsyah.hngmail.com Abstract - PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 17 PONTIANAK

0 0 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE BERCERITA PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 29 SUNGAI AMBAWANG

0 0 12