12 Menurut Puji Santosa, dkk. 2011: 3.18-3.19, pembelajaran Bahasa
Indonesia meliputi empat aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dalam merancang pembelajaran Bahasa Indonesia harus memperhatikan
keempat aspek tersebut. Keempat aspek tersebut merupakan aspek yang saling berhubungan erat satu sama lain dan harus dikembangkan secara seimbang agar
kemampuan berbahasa siswa dapat terasah secara optimal. Guru sebagai fasilitator harus mampu memfasilitasi siswa dalam mengembangkan aspek-aspek
kemampuan tersebut. Dalam merancang pembelajaran guru pun dituntut kreatif agar semua aspek kemampuan siswa berkembang dengan baik.
Pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan tersebut yaitu 1 keterampilan menyimak, 2
keterampilan berbicara, 3 keterampilan membaca, dan 4 keterampilan menulis. Berikut ini dijelaskan tentang keterampilan berbicara.
B. Keterampilan Berbicara
1. Pengertian Keterampilan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga 2011: 1180, keterampilan merupakan kecakapan untuk menyelesaikan tugas; ~ bahasa
Ling merupakan kecakapan seseorang untuk memakai bahasa dalam menulis, membaca, menyimak, atau berbicara. Keterampilan merupakan kecakapan
menyelesaikan tugas Sanjaya Yasin, 2012. Pendapat yang serupa dikemukankan oleh Gordon 1994 dalam Satria 2008, pengertian
keterampilan adalah kemampuan untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat. Pengertian ini biasanya cenderung pada aktivitas
13 psikomotor. Sedangkan, Menurut Nadler 1986 dalam Satria 2008,
pengertian keterampilan skill adalah kegiatan yang memerlukan praktik atau dapat diartikan sebagai implikasi dari aktivitas.
Berdasarkan sejumlah pengertian di atas, disimpulkan keterampilan merupakan kecakapan untuk menyelesaikan suatu tugas atau kegiatan yang
berhubungan dengan aktivitas praktik.
2. Pengertian Berbicara
Berbicara pada hakikatnya merupakan suatu proses komunikasi yang dalam proses itu terjadi pemindahan pesan dari satu pihak komunikator ke
pihak lain komunikan. Pesan yang akan disampaikan kepada komunikan lebih dahulu diubah ke simbol-simbol yang dipahami oleh kedua belah pihak
Abd. Gofur dalam Kundharu Saddhono Slamet, 2012: 6.
Menurut Henry Guntur Tarigan 2008: 16 berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan, menyatakan atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Berbicara juga didefinisikan sebagai suatu alat untuk
mengkomunikasikan
gagasan-gagasan yang
disusun serta
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sang pendengar dan penyimak.
Senada dengan pendapat tersebut, Djago Tarigan 1990 dalam Kundharu Saddhono Slamet 2012: 34 menyatakan bahwa berbicara adalah
keterampilan menyampaikan pesan melalui lisan. Kundharu Saddhono Slamet 2012: 34, mengungkapkan bahwa berbicara secara umum dapat
diartikan suatu penyampaian maksud bisa berupa gagasan, pikiran, isi hati seseorang kepada orang lain.
Brown 2001 dalam Kundharu Saddhono Slamet 2012: 57, mengungkapkan bahwa berbicara sebagai salah satu aspek kemampuan
berbahasa yang berfungsi untuk menyampaikan informasi secara lisan.
14 Pendapat itu juga dikuatkan oleh pendapat yang diungkapkan oleh Lee 2009
dalam Kundharu Saddhono Slamet 2012: 58, menyatakan bahwa berbicara adalah suatu peristiwa penyampaian maksud ide, pikiran, isi hati
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dipahami orang lain. Pada hakikatnya berbicara merupakan
ungkapan pikiran dan perasaan seseorang dalam bentuk bunyi-bunyi bahasa Solchan, dkk. 2008: 1.31.
Berdasarkan sejumlah pengertian di atas, disimpulkan berbicara adalah suatu kegiatan kemampuan berbahasa untuk menyampaikan sebuah ide,
gagasan, penadapat, pikiran, dan isi hati kepada orang lain dalam menjalin berkomunikasi dalam lingkup kehidupan sehari-hari.
3. Pengertian Keterampilan Berbicara