22
3. Tujuan Pernikahan
Ada beberapa hal yang bisa menjadi tujuan utama seseorang untuk melakukan perkawinan antara lain :
a. Untuk memenuhi kebutuhan secara fisiologis seperti untuk memiliki
keturunan serta memenuhi kebutuhan seksual. b.
Untuk memenuhi kebutuhan secara ekonomis seperti untuk memperoleh keamanan finansial.
c. Untuk memenuhi kebutuhan secara psikologis seperti untuk
memperoleh keintiman intimacy, kasih sayang, dukungan dari pasangan hidup perasaan saling menghargai dan saling melengkapi,
ketergantungan, kebahagiaan juga kepuasan dan kebermaknaan hidup.
4. Alasan dan Motivasi untuk Menikah
Alasan dan motivasi untuk melakukan perkawinan itu ada bermacam-macam, diantaranya :
a. Distimulir oleh dorongan-dorongan romantik
b. Hasrat untuk mendapatkan kemewahan hidup
c. Ambisi besar untuk mencapai status sosial tinggi
d. Keinginan untuk mendapatkan asuransi hidup di masa tua
e. Keinginan untuk mendapatkan kepuasan seks dengan partnernya
f. Hasrat untuk melepaskan diri dari belenggu kungkungan
keluargaorang tua g.
Dorongan cinta terhadap anak h.
Keinginan untuk mengabadikan nama leluhur
23 i.
Malu kalau disebut sebagai “gadis tua” j.
Motif-motif tradisional, dan pelbagai macam alasan lainnya. Akan tetapi semua alasan ini bisa dikatakan minor jika
dibandingkan dengan alasan yang lebih primer yaitu hasrat berdampingan hidup bahagia bersama dengan pribadi yang dicintai. Khususnya, dengan
perkawinan orang mengharapkan bisa mendapatkan pengalaman hidup baru bersama-sama dengan seseorang y
ang secara eksklusif menjadi “miliknya” untuk mendapatkan pengakuan sosial dan jaminan hidup.
5. Pengertian Belum Menikah
Pernikahan atau perkawinan dapat diartikan sebagai ikatan perjanjian antara pria sebagai suami dan wanita sebagai istri yang dilakukan
dengan pengucapan janji berdasarkan hukum yang bertujuan untuk membentuk suatu keluarga yang bahagia.
Sedangkan untuk melangsungkan pernikahan, setidaknya pada wanita sekitar umur 23
– 24 tahun sedangkan pada pria sekitar umur 26 – 27 tahun.
Jadi, yang dimaksud dengan belum menikah adalah seseorang yang telah memasuki usia 23 - 24 bagi wanita dan 26 - 27 bagi pria atau lebih,
tetapi belum melakukan perjanjian antara pria sebagai suami dan wanita sebagai istri yang dilakukan dengan pengucapan janji berdasarkan hukum
yang bertujuan untuk membentuk suatu keluarga yang bahagia.
24
C. Dewasa Muda