45 1.
Studi kasus dapat menyajikan pandangan dari subjek yang diteliti. 2.
Studi kasus menyajikan uraian yang menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca kehidupan sehari-hari.
3. Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukkan hubungan
antara peneliti dan responden. 4.
Studi kasus dapat memberikan uraian yang mendalam yang diperlukan bagi penilaian atau transferabilitas.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode studi kasus dirasa mampu mengungkap dan menyajikan hasil
secara mendalam tentang objek yang diamati. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan metode studi kasus untuk
mengungkap tentang kesejahteraan psikologis wanita dewasa muda yang belum menikah, dengan memahami dan memaknai pandangan serta kejadian
pada subyek yang diteliti. Pemilihan metode ini didasari pada fakta bahwa tema dalam penelitian ini termasuk unik dan merupakan hal yang tidak biasa.
B. Langkah-Langkah Penelitian
Agar penelitian ini dapat terlaksana secara terarah dan sistematis, peneliti telah menyusun tahapan-tahapan penelitian. Menurut Lexy J.
Moleong 2007: 127-148, ada empat tahapan dalam pelaksanaan penelitian, yaitu sebagai berikut:
46 1.
Tahap Pra Lapangan Peneliti mengadakan survei pendahuluan dengan mencari
subyek sebagai narasumber. Selama proses survei ini peneliti melakukan penjajagan lapangan
field study
terhadap latar penelitian, mencari data dan informasi tentang kehidupan wanita dewasa muda
yang belum menikah. Peneliti juga menempuh upaya konfirmasi ilmiah melalui penelusuran literature buku dan referensi yang
mendukung penelitian. Pada tahap ini peneliti melakukan penyusunan rancangan penelitian yang meliputi garis besar metode penelitian yang
digunakan dalam melakukan penelitian. Tahap pra lapangan dilakukan peneliti selama bulan.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Dalam tahap ini peneliti memasuki dan memahami latar penelitian dalam rangka pengumpulan data. Tahap ini dilaksanakan
selama bulan. 3.
Tahap Analisis Data Tahapan yang ketiga dalam penelitian ini adalah analisis data.
Peneliti dalam tahapan ini melakukan serangkaian proses analisis data kualitatif sampai pada interpretasi data-data yang telah diperoleh
sebelumnya. Selanjutnya, dilakukan proses triangulasi data untuk diperbandingkan dengan studi pustaka. Tahap analisis data dilakukan
satu bulan.
47 4.
Tahap Evaluasi dan Pelaporan Pada tahap ini peneliti melakukan bimbingan dan konsultasi
dengan dosen pembimbing agar tercapai hasil penelitian yang lebih maksimal.
C. Subyek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 90, subyek penelitian merupakan sesuatu yang kedudukannya sangat sentral karena pada subjek penelitian
itulah data tentang variabel yang diteliti berada dan diamati oleh peneliti. Subyek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa muda yang belum
menikah. Diangkatnya subyek tersebut didasarkan pada alasan semakin maraknya fenomena wanita dewasa muda yang sudah memasuki usia puncak
dewasa muda tetapi belum juga menikah. Namun, melihat keterbatasan peneliti dan pendekatan penelitian yang
digunakan dan dengan tujuan memfokuskan penelitian, maka subjek penelitian ditentukan berdasarkan ciri dan karakteristik tertentu. Adapun ciri
dan karakteristik yang digunakan yaitu : 1.
Wanita dewasa muda yang berusia 33 – 40 tahun 2.
Telah menyelesaikan pendidikan minimal Sekolah Menengah 3.
Mempunyai pekerjaan tetap 4.
Belum pernah melangsungkan pernikahan baik secara agama maupun catatan sipil
5. Berdomisili di Kabupaten Sleman.
48
D.
Setting
Penelitian
Tempat berlangsunya penelitian ini berada di beberapa tempat antara lain rumah subyek dan tempat subyek bekerja, disesuaikan dengan keadaan
serta kepentingan subyek sehari-hari. Waktu pelaksanaan penelitian yaitu pada bulan Mei 2014
– Agustus 2014.
E. Teknik Pengumpulan Data