sandung,
124
pada waktu upacara
tiwah
125
.
Karena itu, jika terjadi pencemaran terhadap hakekat perkawinan, berarti telah mengotori keluhuran dan kesuciannya,
maka adat akan memberikan sanksi atau hukuman tertentu bagi yang telah mencemarkannya.
126
3.1. Tujuan perkawinan dalam Masyarakat Dayak Ngaju.
Dalam masyarakat Dayak Ngaju, istilah perkawinan adalah “
mangarangka
pambelom” artinya merencanakan kehidupan atau mendirikan rumah tangga sendiri. Perkawinan secara adat bertujuan untuk mengatur hidup dan perilaku
belom bahadat,
mengatur hubungan manusia berlainan jenis kelamin guna terpeliharanya ketertiban masyarakat agar melakukan perbuatan-perbuatan yang
baik dan tidak tercela. Hubungan seks di luar pernikahan merupakan sikap yang tidak terpuji karena dapat mengganggu keseimbangan kosmos. Jika hal itu terjadi,
maka yang bersangkutan dikenakan sanksi adat. Perkawinan juga bertujuan untuk mendapatkan keturunan, anak-anak yang
dilahirkan dari perkawinan itu. Tujuan ini terlihat sejak upacara
Hakumbang auh
penjajakan,
maja misek
meminang sampai pelaksanaan perkawinan adat, selalu dikatakan:
“ikei toh dumah handak manggau petak ayun keton hetoh dan amun aton angat ikei tau mimbul hong hete.” Artinya, “kami datang hendak mencari
tanah kepunyaan kalian dan kalau ada supaya kami boleh menanam disitu.” Dari
ungkapan ini tersirat bahwa laki-laki diibaratkan bibit tanaman yang mencari tanah tempat menanam. Sedangkan wanita diibaratkan tanah tempat menanam bibit itu.
Diharapkan bibit yang ditanam itu dapat tumbuh dan menghasilkan buah. Buah
124
Sandung adalah sebuah bangunan kecil, khusus dibangun sebagai tempat menyimpan tulang
mereka yang telah ditiwah.
125
Tiwah adalah upacara mengantar arwah ke Lewu Tataw yaitu dunia yang penuh dengan
kesenangan, kekayaan dan kemakmuran.
126
Wawancara dengan Basel Abangkan, Kepala Adat Kedamangan Sabangau di kota Palangka Raya, 06 Juni 2011.
dari perkawinan adalah anak-anak. Jadi, salah tujuan perkawinan adalah mendapatkan keturunan yang sehat jasmani dan rohani serta menata garis
keturunan yang teratur guna menjamin kelangsungan hidup suku. Seseorang yang telah kawin biasanya memiliki hak dan kesempatan untuk
jabatan-jabatan tertentu dalam masyarakat, dibandingkan mereka yang belum kawin. Dengan demikian perkawinan juga mempunyai tujuan untuk mendapatkan
status sosial dalam masyarakat.
127
3.2. Bentuk-bentuk Perkawinan dalam Masyarakat Dayak Ngaju