Perkawinan yang tidak lazim

dari perkawinan adalah anak-anak. Jadi, salah tujuan perkawinan adalah mendapatkan keturunan yang sehat jasmani dan rohani serta menata garis keturunan yang teratur guna menjamin kelangsungan hidup suku. Seseorang yang telah kawin biasanya memiliki hak dan kesempatan untuk jabatan-jabatan tertentu dalam masyarakat, dibandingkan mereka yang belum kawin. Dengan demikian perkawinan juga mempunyai tujuan untuk mendapatkan status sosial dalam masyarakat. 127

3.2. Bentuk-bentuk Perkawinan dalam Masyarakat Dayak Ngaju

3.2.1. Perkawinan yang tidak lazim

Bentuk perkawinan ini merupakan bentuk yang dilakukan dengan cara yang tidak sesuai dengan tatanan Adat Dayak. Umumnya bentuk perkawinan ini sangat dihindari oleh masyarakat Dayak Ngaju, karena sangat memalukan bagi keluarga, kerabat dan juga masyarakat setempat. Dan akibat perkawinan ini, pihak yang bersalah akan mendapatkan sanksi adat singer tekap bau mata = denda penutup muka dan mata , sebagai penutup malu atau penutup aib pihak keluarga korban. - Kawin hatamput 128 Kawin Hatamput artinya kawin lari. Perkawinan ini terjadi atas kesepakatan bersama antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan untuk melarikan diri dan hidup bersama sebagai suami isteri. Perkawinan ini dilakukan tanpa sepengetahuan orangtua mereka. Biasanya hal ini terjadi karena orangtua salah satu pihak atau kedua belah pihak tidak menyetujui rencana perkawinan mereka. Bisa juga karena pihak laki-laki tidak mampu memenuhi tuntutan adat terutama palaku mas kawin yang diminta oleh orangtua perempuan atau pihak laki-laki tidak mampu membiayai pelaksanaan upacara perkawinan yang terlalu mahal. 127 Ibid. 128 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Bagian Proyek Pengajian dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya Kalimantan Tengah, Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Kalimantan Tengah, 19941995, 61-62 - Kawin Pahinje Arep 129 Pahinje Arep artinya menyatukan diri, dalam hal ini pihak laki-laki maupun pihak perempuan bersatuhidup bersama atas kemauan sendiri. Perkawinan ini biasanya terjadi karena pihak laki-laki tidak mampu memenuhi syarat-syarat adat dan membiayai pesta perkawinan. Cara ini juga sering dilakukan untuk memaksa orangtua agar merestui perkawinan mereka. - Kawin Manyakei 130 Kata Manyakei berarti memanjat; menaiki, dalam hal ini pihak laki-laki atau perempuan nekat pergi dari rumah orang tuanya, ke rumah pemuda atau gadis yang dicintainya, dan tidak akan pulang ke rumah orangtuanya sampai mereka dinikahkan secara resmi menurut adat. Kawin manyakei umumnya terjadi karena beberapa faktor antara lain: orangtua tidak menyetujui pilihan hati anaknya, janji yang pernah diucapkan kepada orang yang manyakei tetapi tidak segera ditepati.

3.2.2. Perkawinan Tulah: