57
Tabel 9 di atas menunjukan bahwa dari seluruh responden, 14,5 memiliki
tingkat keterlibatan Dinas Pengairan Kabupaten Gunungkidul dalam pemeliharaan
irigasi yang sangat baik, 62,7 cukup baik, 22,9 kurang baik, dan 0 sangat
tidak baik. 5.
Deskripsi Tata Cara Pemeliharaan
Dari penghitungan statistik deskriptif diperoleh rerata = 87,30; Median = 92,41; Modus = 94,50; Simpangan Baku SD = 13,25; Nilai Minimum = 60 dan
Nilai Maksimum = 109. Distribusi frekuensi dan persentase skor variabel tata cara pemeliharaan dapat disajikan pada grafik histogram berikut ini:
19.28 4.22
11.45 51.81
13.25 10
20 30
40 50
60
F re
k u
e n
s i
Klas Interval
59,5 69,5 79,5 89,5 99,5 109,5
Gambar 10. Histogram Distribusi Frekuensi Tata Cara Pemeliharaan
Pada variabel tata cara pemeliharaan diperoleh skor tertinggi ideal sebesar 120 dan skor terendah ideal sebesar 30. Mean ideal yang diperoleh adalah
85 dan Standar Deviasi Ideal adalah 15. 97
Ke atas Sangat baik
75 -
96,9 Cukup baik
52 -
74,9 Kurang baik
Di bawah 51,9
Sangat tidak baik
58
Berdasarkan ketentuan di atas, dapat disimpulkan bahwa indikator variabel tata cara pemeliharaan dari seluruh responden cukup baik.
Tabel 10. Kategori Tingkat Tata Cara Pemeliharaan.
Kelas Interval Persentase
32 keatas
13,3 25
- 31,9
64,5 17
- 24,9
22,3 Dibawah
16,9 Tabel 10 di atas menunjukan bahwa dari seluruh responden, 13,3 memiliki
tingkat tata cara pemeliharaan yang sangat baik, 64,5 cukup baik, 22,3 kurang baik, dan 0 sangat tidak baik.
C.
Deskripsi Tata cara Pengoperasian 1.
Kondisi Geologis Daerah Pertanian a. Letak
Daerah Irigasi Simo terletak di Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atau tepatnya pada dua Kecamatan yaitu Kecamatan
Ponjong dan Kecamatan Karangmojo. Untuk mencapai daerah tersebut dapat ditempuh melalui jalan darat dengan kondisi jalan beraspal, ke arah Timur ± 18
Km dari pusat kota Wonosari ke Ponjong. Daerah Irigasi Simo terletak pada posisi 07
66′ 39″ LS dan 110 41′ 4″
BT dengan kondisi daerah jaringan irigasi ini berdasarkan Updating DI Simo pada ketinggian rata-rata ± 180 – 240 m di atas permukaan air laut.
b. Luas Oncoran
Berdasarkan pengamatan dilapangan dan skema jaringan luas areal oncoran Daerah Irigasi Simo sebesar 1276.21 Ha, dengan sumber air dari sungai
59
Beton dengan Intake Kiri. Luas areal oncoran untuk saluran induk sebesar 52.26 Ha dan saluran sekunder Karangmojo sebesar 293.56 Ha. Areal oncoran DI Simo
terletak di Kecamatan Ponjong dan Kecamatan Karangmojo. Areal oncoran Saluran Induk tepatnya terletak di Desa Sumbergiri dan Desa Genjahan. Areal
oncoran Saluran Sekunder Karangmojo terletak di Desa Karangmojo. Secara rinci nama petak dan luas areal dapat dilihat pada Tabel 5 dan Tabel 6 berikut.
Tabel 5. Petak-petak Tersier Pada Saluran Induk Simo
No Nama Bangunan
Petak Tersier Luas Areal Ha
Nomen Clatur Nomen Clatur
1 SALURAN INDUK SIMO
Cr.Sm.1 Cr.Sm.2
Cr.Sm.3 Cr.Sm.4
Cr.Sm.5 Cr.Sm.6
Cr.Sm.7 Cr.Sm.8
B.Sm.1 B.Sm.2
Cr.Sm.1 Ka Cr.Sm.2 Ka
Cr.Sm.3 Ka Cr.Sm.4 Ka
Cr.Sm.5 Ka Cr.Sm.5 Ki
Cr.Sm.6 Ki Cr.Sm.7 Ka
Cr.Sm.8 Ka Sm.1 Ka -
0,10 0,23
6,0 4,95
5,00 0,25
7,23 3,00
2,40
22,30 Sub Total
52,26 Tabel 6. Petak-petak Tersier Pada Saluran Sekunder Karangmojo
No Nama Bangunan
Petak Tersier Luas Areal Ha
Nomen Clatur Nomen Clatur
2 SALURAN SEKUNDER KARANGMOJO
Cr.Kj.1 Cr.Kj.2
Cr.Kj.3
B.Kj.1 Cr.Kj.4
B.Kj.2 Cr.Kj.5
B.Kj.3 Cr.Kj.6
Cr.Kj.7 Cr.Kj.8
B.Kj.4 B.Kj.5
Cr.Kj.1 Ka Cr.Kj.2 Ka
Cr.Kj.3 Ka Cr.Kj.3 Ki
Kj.1 Ki Cr.Kj.4 Ki
Kj.2 Ki Cr.Kj.5 Ka
Kj.3 Ka Kj.3 Ki
Cr.Kj.6 Ki Cr.Kj.7 Ki
Cr.Kj.8 Ki Kj.4 Ka
Kj.5 Ka 5,70
1,40 7,80
1,30
18,34 2,95
13,50 6,04
34,90 16,04
1,28 5,80
8,01
31,85 23,16
60
Cr.Kj.9 Cr.Kj.10
Cr.Kj.11 B.Kj.6
Cr.Kj.12 B.Kj.7
Cr.Kj.13 Cr.Kj.14
Cr.Kj.15
B.Kj.8 B.Kj.9
Cr.Kj.9 Ki Cr.Kj.10 Ka
Cr.Kj.11 Ki Kj.6 Ka
Cr.Kj.12 Ki Kj.7 Ka
Kj.7 Ki Cr.Kj.13 Ka
Cr.Kj.14 Ki Cr.Kj.15 Ka
Kj.8 Ki 3,60
5,80 3,26
28,08 6,03
11,10 14,30
5,94 9,54
9,54
18,30 Sub Total
293,56 Total
345,82 Sumber : Dinas Pengairan Gunung Kidul.
c. Kondisi Hidrologis