4.22 51.81 10 Luas Oncoran Deskripsi Peran Serta Pengurus Persatuan Petani Pemakai Air P3A

57 Tabel 9 di atas menunjukan bahwa dari seluruh responden, 14,5 memiliki tingkat keterlibatan Dinas Pengairan Kabupaten Gunungkidul dalam pemeliharaan irigasi yang sangat baik, 62,7 cukup baik, 22,9 kurang baik, dan 0 sangat tidak baik. 5. Deskripsi Tata Cara Pemeliharaan Dari penghitungan statistik deskriptif diperoleh rerata = 87,30; Median = 92,41; Modus = 94,50; Simpangan Baku SD = 13,25; Nilai Minimum = 60 dan Nilai Maksimum = 109. Distribusi frekuensi dan persentase skor variabel tata cara pemeliharaan dapat disajikan pada grafik histogram berikut ini:

19.28 4.22

11.45 51.81

13.25 10

20 30 40 50 60 F re k u e n s i Klas Interval 59,5 69,5 79,5 89,5 99,5 109,5 Gambar 10. Histogram Distribusi Frekuensi Tata Cara Pemeliharaan Pada variabel tata cara pemeliharaan diperoleh skor tertinggi ideal sebesar 120 dan skor terendah ideal sebesar 30. Mean ideal yang diperoleh adalah 85 dan Standar Deviasi Ideal adalah 15. 97 Ke atas Sangat baik 75 - 96,9 Cukup baik 52 - 74,9 Kurang baik Di bawah 51,9 Sangat tidak baik 58 Berdasarkan ketentuan di atas, dapat disimpulkan bahwa indikator variabel tata cara pemeliharaan dari seluruh responden cukup baik. Tabel 10. Kategori Tingkat Tata Cara Pemeliharaan. Kelas Interval Persentase 32 keatas 13,3 25 - 31,9 64,5 17 - 24,9 22,3 Dibawah 16,9 Tabel 10 di atas menunjukan bahwa dari seluruh responden, 13,3 memiliki tingkat tata cara pemeliharaan yang sangat baik, 64,5 cukup baik, 22,3 kurang baik, dan 0 sangat tidak baik. C. Deskripsi Tata cara Pengoperasian 1. Kondisi Geologis Daerah Pertanian a. Letak Daerah Irigasi Simo terletak di Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atau tepatnya pada dua Kecamatan yaitu Kecamatan Ponjong dan Kecamatan Karangmojo. Untuk mencapai daerah tersebut dapat ditempuh melalui jalan darat dengan kondisi jalan beraspal, ke arah Timur ± 18 Km dari pusat kota Wonosari ke Ponjong. Daerah Irigasi Simo terletak pada posisi 07 66′ 39″ LS dan 110 41′ 4″ BT dengan kondisi daerah jaringan irigasi ini berdasarkan Updating DI Simo pada ketinggian rata-rata ± 180 – 240 m di atas permukaan air laut.

b. Luas Oncoran

Berdasarkan pengamatan dilapangan dan skema jaringan luas areal oncoran Daerah Irigasi Simo sebesar 1276.21 Ha, dengan sumber air dari sungai 59 Beton dengan Intake Kiri. Luas areal oncoran untuk saluran induk sebesar 52.26 Ha dan saluran sekunder Karangmojo sebesar 293.56 Ha. Areal oncoran DI Simo terletak di Kecamatan Ponjong dan Kecamatan Karangmojo. Areal oncoran Saluran Induk tepatnya terletak di Desa Sumbergiri dan Desa Genjahan. Areal oncoran Saluran Sekunder Karangmojo terletak di Desa Karangmojo. Secara rinci nama petak dan luas areal dapat dilihat pada Tabel 5 dan Tabel 6 berikut. Tabel 5. Petak-petak Tersier Pada Saluran Induk Simo No Nama Bangunan Petak Tersier Luas Areal Ha Nomen Clatur Nomen Clatur 1 SALURAN INDUK SIMO Cr.Sm.1 Cr.Sm.2 Cr.Sm.3 Cr.Sm.4 Cr.Sm.5 Cr.Sm.6 Cr.Sm.7 Cr.Sm.8 B.Sm.1 B.Sm.2 Cr.Sm.1 Ka Cr.Sm.2 Ka Cr.Sm.3 Ka Cr.Sm.4 Ka Cr.Sm.5 Ka Cr.Sm.5 Ki Cr.Sm.6 Ki Cr.Sm.7 Ka Cr.Sm.8 Ka Sm.1 Ka - 0,10 0,23 6,0 4,95 5,00 0,25 7,23 3,00 2,40 22,30 Sub Total 52,26 Tabel 6. Petak-petak Tersier Pada Saluran Sekunder Karangmojo No Nama Bangunan Petak Tersier Luas Areal Ha Nomen Clatur Nomen Clatur 2 SALURAN SEKUNDER KARANGMOJO Cr.Kj.1 Cr.Kj.2 Cr.Kj.3 B.Kj.1 Cr.Kj.4 B.Kj.2 Cr.Kj.5 B.Kj.3 Cr.Kj.6 Cr.Kj.7 Cr.Kj.8 B.Kj.4 B.Kj.5 Cr.Kj.1 Ka Cr.Kj.2 Ka Cr.Kj.3 Ka Cr.Kj.3 Ki Kj.1 Ki Cr.Kj.4 Ki Kj.2 Ki Cr.Kj.5 Ka Kj.3 Ka Kj.3 Ki Cr.Kj.6 Ki Cr.Kj.7 Ki Cr.Kj.8 Ki Kj.4 Ka Kj.5 Ka 5,70 1,40 7,80 1,30 18,34 2,95 13,50 6,04 34,90 16,04 1,28 5,80 8,01 31,85 23,16 60 Cr.Kj.9 Cr.Kj.10 Cr.Kj.11 B.Kj.6 Cr.Kj.12 B.Kj.7 Cr.Kj.13 Cr.Kj.14 Cr.Kj.15 B.Kj.8 B.Kj.9 Cr.Kj.9 Ki Cr.Kj.10 Ka Cr.Kj.11 Ki Kj.6 Ka Cr.Kj.12 Ki Kj.7 Ka Kj.7 Ki Cr.Kj.13 Ka Cr.Kj.14 Ki Cr.Kj.15 Ka Kj.8 Ki 3,60 5,80 3,26 28,08 6,03 11,10 14,30 5,94 9,54 9,54 18,30 Sub Total 293,56 Total 345,82 Sumber : Dinas Pengairan Gunung Kidul.

c. Kondisi Hidrologis