61
Di sisi lain, selebriti telah memberikan pengaruh cukup besar terhadap cara pandang remaja tentang sosok ideal untuk dijadikan contoh atau panutan.
Selebriti dianggap sebagai inspirator dalam berpakaian, berdandan, meraih cita-cita dan gaya hidup. Ada pula yang menjadikan selebriti sebagai sosok
pacar ideal.
Selebriti sebagai sosok ideal dan inspirator ini berkaitan dengan masa remaja yang merupakan masa pencarian identitas diri. Masa pencarian identitas
diri ini sering kali dilakukan remaja dengan mengeksplorasi dan mencari identitas budayanya, remaja seringkali bereksperimen dengan peran-peran yang
berbeda. . Remaja melakukan imitasi dan identifikasi terhadap selebriti kepada diri mereka sendiri. Imitasi dan identifikasi ini tentunya berbeda-beda pada
tiap-tiap jenis tingkatan atau dimensi
celebrity worship
dan pengaruhnya terhadap proses perkembangan identitas diri remaja itu sendiri.
E. Paradigma
Berdasarkan pada kajian pustaka dan kerangka pikir di atas, dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh dari variabel bebas yaitu
celebriti worship
terhadap variabel terikat yaitu identitas diri. Pengaruh tersebut dapat digambarkan dengan paradigma sebagai berikut :
X Y
H
62
Keterangan :
X : Adalah variabel bebas yaitu
celebrity worship
Y : Adalah variabel terikat identitas diri
H : Adalah hipotesis
:
Adalah garis penghubung Hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat sebab akibat. Variabel X
dapat mempengaruhi variabel Y. Padal penelitian ini, diduga variabel
celebrity worship
mempengaruhi identitas diri.
F. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
pertanyaan. Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara setiap tipe
celebrity worship
terhadap setiap status dentitas diri pada remaja usia SMA di Kota Yogyakarta.
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara setiap tipe
celebrity worship
terhadap setiap status identitas diri pada remaja usia SMA di Kota Yogyakarta.
63
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian menurut Sugiyono 2012:2 merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pendekatan
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif adalah pendekatan digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Karena penelitian ini akan meneliti pengaruh, maka penelitian ini menggunakan analisis regresi
sederhana. Analisis regresi sederhana dilakukan setelah analisis korelasi.
B. Subyek Penelitian 1. Populasi Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 173 populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Jadi penelitian ini, populasinya adalah seluruh remaja usia
SMA di Kota Yogyakarta. Karakteristik subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja usia 15-18 tahun yang bersekolah di Sekolah
Menengah Atassederajat di Kota Yogyakarta. Peneliti mendistribusikan remaja usia SMA sebagai remaja yang bersekolah di sekolah setara dengan
SMA di Kota Yogyakarta, yaitu Sekolah Menengah Atas SMA, Sekolah Menengah Kejuruan SMK dan Madrasah Aliyah MA. Data kriteria subyek
penelitian dapat dilihat pada tabel 1.