Pengaruh Celebrity Worship pada Penggemar

28

3. Pengaruh Celebrity Worship pada Penggemar

Maltby et al 2006:274 menjelaskan bahwa the adoration of celebrity, as idols or role models is a normal part of identity development in childhood and adolecens. Kekaguman atau mengagumi idola merupakan hal yang normal dan merupakan bagian dari perkembangan identitas diri seseorang. Sosok idola dijadikan oleh remaja dan anak-anak sebagai model untuk kemudian diidentifikasi karena dinilai sebagai sosok yang memiliki kemampuan. Akan tetapi hubungan parasosial ini dapat menjadi tidak normal jika penggemar menjadi terobsesi secara virtual terhadap selebriti idolanya. menjadikan penggemar merasa sangat mengenal idolanya dan memiliki kedekatan khusus meskipun sebenarnya sang idola sama sekali tidak mengenal penggemar tersebut. Kedekatan seperti ini mengakibatkan adanya pengaruh secara emosional dari hal-hal yang terjadi pada diri selebriti tersebut. Greene dan Adams Price dalam Maltby 2003:25 menyebutkan bahwa hubungan parasosial ini merupakan fenomena abnormal tidak biasa pada seseorang dengan asumsi identitas yang tidak rusak menjadi terobsesi secara virtual terhadap satu atau lebih selebriti baik secara biasa hingga maniak, yang merupakan salah satu tipe gangguan delusional. Celebrity worship banyak dipengaruhi oleh tingginya frekuensi mengenai idola atau selebriti di media masa sehingga mengakibatkan penggemar membawa hubungan tersebut dalam kehidupan nyata. Shrum 2010:375-376 memaparkan bahwa seorang pemirsa yang sanagat terkoneksi memiliki 29 hubungan lebih dalam dan intim dengan suatu acara, para tokoh dalam acara tersebut acara televisi dan para pemirsa lain. Hubungan lebih dalam dan intim ini dapat memunculkan perasaan memiliki yang sering kali muncul dalam celebrity worship. Perasaan memiliki artis atau selebriti idola ini menurut Pierce dalam Evita Puspita Sari 2013;4 membuat penggemar menjadikan selebriti idola sebagai objek yang dia miliki,sehingga dia akan terus-menerus memikirkan dan mempertahankan miliknya tersebut. Celebrity Worship sebagai sebuah fenomena semakin berkembang, kasusnya sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, memiliki dampak nyata pada individu. Celebrity Worship sering kali menyebabkan individu lupa waktu, mereka menggunakan sebagian besar waktunya untuk duduk di depan komputer untuk mengetahui informasi terbaru mengenai selebriti idolanya. Sebagian besar penggemar memanfaat media sosial seperti twitter dan instagram untuk berkomunikasi atau mendapatkan informasi terbaru tentang selebriti favoritnya.Melalui akun pribadi milik selebriti favorit ini, penggemar berharap untuk mendapatkan informasi secara langsung dari selebriti favorit. Lebih dari itu, tidak sedikit juga penggemar meminta untuk diikuti kembali akunnya oleh selebriti favorit. Marwick Boyd 2011: 147-148 memaparkan bahwa if we accept that Twitter creates a sense of ongoing connection with one‟s real life acquaintances and friends, following a famous person‟s tweet over a period of time may create an equally valid feeling of knowing them. Dari pemaparan Marwick dan Boyd ini, dapat diketahui bahwa penggemar yang 30 terus menerus mengikuti perkembangan selebriti melalui twitter dapat memberikan perasaan lebih mengenal selebriti tersebut. Selebriti dapat memberikan banyak pengaruh pada fans baik positif maupun negatif. Banyak sekali perilaku selebriti yang ditiru oleh fansnya. Tidak menjadi masalah jika yang ditiru adalah perilaku-perilaku positif namun tidak jika perilaku negatif yang diikuti oleh fans yang pada umumnya adalah remaja. Pengaruh positif idola sebagaimana yang disampaikan oleh Anggiedania 2008:8 idola merupakan inspirasi bagi fans dalam hal meraih mimpi dan mengembangkan kreativitas, menjadikan individu untuk meniru kedisiplinan selebriti idola mereka dalam melakukan pekerjaan serta membuat fans untuk meniru gaya hidup positif para selebriti. Di sisi lain, pengaruh negatif selebriti jika ditinjau dari sisi celebrity worship , ada beberapa pengaruh negatif yang diketahui berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya. CQ Researcher 2010:3 menyebutkan bahwa Celebrity culture is having other negative impacts on society. According to British researcher Satoshi Kanazawa, of The London School of Economics and Science, children‟s mental health suffers the more they believe that hap- piness comes from money, fame and beauty. Berdasarkan kutipan ini, diketahui bahwa selebriti telah memberikan pengaruh buruk pada masyarakat di antaranya adalah memunculkan adanya pandangan kebahagian berasal dari uang, popularitas dan kecantikan. 31 Selain yang telah disebutkan di atas, berikut ini merupakan beberapa pengaruh negatif celebrity worship dari beberapa peneliti lain : a. Celebrity worship syndrome memiliki hubungan dengan ketergantungan addiction dan kriminalitas. Sheridan et al 2007:559 mengungkapkan bahwa terdapat korelasi postif antara komponen celebrity woship dengan kriminalitas. b. Celebrity worship menjadikan penggemar kurang pecaraya diri terhadap dirinya sendiri, terutama terhadap penampilannya. Hal ini didukung oleh Maltby Day 2011: 11 dalam penelitiannya mengungkap bahwa celebrity worship pada tingkat intense personal feeling memiliki hubungan atau mempengaruhi remaja dalam melakukan operasi plastik. c. Celebrity Worship membuat fans ingin menjadi seperti idola mereka. Sebagai contoh, seseorang yang mengidolakan Andy Lau rela menghabiskan uang sejumlah 20.000 dollar untuk melakukan operasi plastik dan mengubah wajahnya menjadi mirip dengan wajah Andy Lau Wei Jiun.2010:2 Habisnya waktu dan materi. Tidak lagi menjadi rahasia jika para fans rela menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer supaya tidak tertinggal berita mengenai selebriti idolanya, berbagi info mengenai selebriti idola dengan sesama fans dan mau meluangkan waktu untuk menemui selebriti idolanya di rumah atau hotel tempat selebriti tersebut menginap. Selain waktu yang terbuang, fans juga rela menyisihkan uang jajan atau tabungan untuk 32 membeli barang-barang yang berhubungan dengan selebriti idola. Bahkan rela menguras tabungan untuk membeli tiket konser yang tentu tidak murah harganya. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Reeves 2012 menunjukkan bahwa celeberity worship memiliki korelasi yang positif terhadap perilaku compulsive buying. 4. Celebrity Worship pada Remaja Kekaguman remaja kepada selebriti merupakan sebuah hal yang normal, hal ini diungkapkan oleh Maltby 2006: 273 sebagai salah satu bagian dari pembentukan identitas diri pada remaja. Selebriti sebagai salah satu figur di masyarakat, disebutkan oleh Syamsu Yusuf 2006: 202 merupakan salah satu dari tiga faktor yang mempengaruhi perkembangan identitas diri. Ketiga faktor tersebut adalah iklim keluarga, tokoh idola dan peluang pengembangan diri. Selebriti sendiri termasuk dalam kategori tokoh idola. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa pada masa remaja, individu dihadapkan pada sosok idola terutama selebriti. Terlebih, di zaman dengan kemajuan teknologi seperti sekarang yang memudahkan remaja untuk mendapatkan informasi tentang selebriti melalui media baik eletronik maupun cetak. Informasi yang terus menerus, bukan tidak mungkin menjadikan remaja tertarik dan kagum pada selebriti tertentu. Kekaguman pada selebriti yang semula merupakan hal yang normal sebagai salah satu tahap pembentukan identitas diri menjadi sebuah fenomena tidak normal karena intensitasnya yang berlebihan. Maltby 2006: 274 33 menjelaskan bahwa The dynamics of the motivational forces driving this absorption might, in turn, take on addictive component, leading to more extreme and the perhaps delusional behaviors to sustain the individual‟s satisfaction with the parasocial relationship. Pada pernyataan ini, dapat diketahui bahwa kekaguman terhadap selebriti dapat berubah menjadi ketergantungan terhadap selebriti favoritnya hingga membentuk adanya hubungan parasosial dengan selebriti favoritnya. Ketergantungan pada selebriti hingga menimbulkan adanya hubungan parasosial inilah yang disebut dengan celebrity worship. Celebrity worship menurut Raviv McCutheon dalam Dita Darfiyanti M.G. Bagus Ani Putra, 2012 : 54 umumnya terjadi pada remaja dan akan menurun seiring bertambahnya usia. Celebrity worship umum terjadi pada remaja karena pada masa ini remaja sedang mencari jati diri dan dalam pencariannya, remaja membutuhkan figur sebagai contoh dalam berperilaku. Figur ini disebutkan oleh Syamsu Yusuf 2006 : 202 adalah orang-orang yang dipersepsi oleh remaja sebagai figur yang memiliki posisi di masyarakat. Pada umumnya, tokoh yang menjadi idola atau pujaan adalah remaja berasal dari kalangan selebritis seperti para penyanyi, bintang film dan olahragawan. Berdasarkan pemaparan inilah, peneliti memutuskan untuk meneliti celebrity worship pada masa perkembangan remaja. Remaja SMA pada khususnya. 34

B. Kajian Identitas Diri 1. Definisi Identitas Diri