Status Identitas Diri Kajian Identitas Diri 1. Definisi Identitas Diri

38 Pengalaman-pengalaman yang berbeda dalam berbagai hal ini akan sangat penting dalam perkembangan identitasnya.

3. Status Identitas Diri

James Marcia, mengembangkan teori identitas diri Erikson, melalui teori ini Marcia dalam Luyckx et all, 2013:702 menyebutkan bahwa proses pembentukan identitas diri atau identity formation terjadi melalui dua jenis proses yakni eksplorasi dan komitmen. Eksplorasi merupakan usaha mencari informasi dan pemahaman yang mendalam. Sedangkan komitmen adalah bagai sesuatu sikap yang cenderung menetap dan memberikan kesetiaan terhadap alternatif yang telah dipilih dan diyakini sebagai paling baik dan berguna bagi masa depannya. Hasil dari eksplorasi dan komitmen inilah yang menurut Marcia dalam Purwadi, 2004:49 merupakan dasar pembentukan status identitas. Status identitas menurut James Marcia dalam Santrock, 2003:344 merupakan cara yang ditempuh dalam menyelesaikan krisis identitas. Krisis identitas didefinisikan sebagai suatu periode perkembangan identitas dimana individu berusaha melakukan eksplorasi terhadap berbagai macam alternatif yang bermakna. Berikut ini merupakan empat status identitas menurut Marcia dalam Santrock, 2012:439 39 a. Difusi Identitas Identity Difusion: Syamsu Yusuf 2006:202 mendefinisikan difusi identitas sebagai kebingungan tentang siapa dirinya dan mau apa dalam hidupnya. Pada status ini, individu belum pernah mengalami krisis ataupun membuat komitmen apapun. Individu dengan difusi identitas tidak hanya tidak membuat keputusan yang menyangkut pilihan pekerjaan atau ideologi, mereka juga cenderung kurang berminat terhadap hal-hal semacam itu. Karakteristik individu yang mengalami difusi identitas: pertama kurang memiliki konsep diri yang kokoh. Kedua individu menunjukkan tingkat kecemasan dan tegangan internal yang tinggi. Ketiga, tidak memiliki definisi yang jelas tentang siapa dirinya dan tidak dapat memperkirakan ciri dan sifat kepribadian yang dimiliki b. Penyitaan Identitas Identity Foreclosure: Identity foreclosure berarti menerima pilihan orang tua tanpa mempertimbangkan pilihan-pilihan Syamsu Yusuf, 2006:202. Pada status ini, individu telah membuat komitmen namun tidak pernah mengalami krisis. Status identitas ini sering kali terjadi jika orang tua menurunkan komitmen pada remajanya, biasanya secara otoriter, sebelum remaja tersebut memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai pendekatan, ideologis dan pekerjaannya sendiri. 40 c. Moratorium Identitas Identity Moratorium Identity Moratorium merupakan status individu yang berada di pertengahan krisis namun yang komitmennya tidak ada atau hanya didefinisikan secara kabur. Syamsu Yusuf 2006: 202 menjelaskan bahwa Marcia memperluas pengertian moratorium sebagai usaha-usaha yang aktif remaja untuk menghadapi krisis pembentukan identitas diri. d. Pencapaian Identitas Identity Achievement Identity Achievement adalah status individu yang telah mengalami krisis dan membuat komitmen. Pada status identitas ini, berdasarkan tulisan Syamsu Yusuf 2006:201 diketahui bahwa remaja telah memahami pilihan yang realitik, maka remaja mampu membuat pilihan dan berperilaku sesuai dengan pilihannya. Berdasarkan pada teori status identitas Marcia ini, Berzonsky et al 2013 : 893 mengembangkan tiga model pembentukan identitas diri sosial-kognitif yang terdiri dari : informatif , normatif dan penolakan . Ketiga model ini dikembangkan berdasarkan perbedaan proses sosial dan kognitif yang dilakukan oleh indvidu dalam mengatasi konflik identitas dan pengambilan keputusan. Berbeda dengan model status identitas Marcia yang fokus pada hasil eksplorasi dan komitmen, Berzonsky lebih fokus pada proses pembentukan identitas diri. Berzonky 2011: 296 bahwa dia proposed a model identity formation that focused on differences in the social cognitive 41 processes and strategies individual use to engage or avoid the tasks of constructicng, maintaining andor reconstructing a sense of identity. . Berikut ini merupakan pemaparan terkait tiga model status identitas diri menurut Berzonsky et al 2013: 894 : a. Proses Identitas Diri Model Informasi Individu dengan Proses Identitas Diri Model Informasi merupakan individu yang memiliki pencapaian status identitas moratorium dan pencapaian identitas. Individu dijelaskan oleh Berzonsky sebagai individu yang reflektif, skeptis, tertarik untuk mempelajari hal-hal baru tentang diri mereka dan melakukan instropeksi diri. Selain itu, individu dengan gaya proses identitas ini juga selalu berpikir sangat kompleks dalam mengatasi masalah dan waspada dalam mengambil keputusan. b. Proses Identitas Diri Model Norma Individu dengan proses identitas diri ini merupakan individu individu yang teliti,disiplin, memiliki komitmen yang kuat dalam mencapai tujuan. Individu ini cenderung menginternalisasikan dan mematuhi tujuan dan standar dari kelompok atau lingkungannya. Individu dengan proses identitas ini cenderung memiliki status penyitaan identitas, tidak mentoleransi ketidakpastian, tujuan utama dari individu ini adalah untuk mempertahankan pandangan dan identitas diri mereka. 42 c. Proses Identitas Diri Model Penolakan Individu dengan proses identitas ini merupakan individu yang mencoba untuk menghindari konflik dan pengambilan keputusan identitas selama mungkin. Ketika dihadapkan pada pengambilan keputusan, individu ini cenderung mengambil sikap dan perilaku berdasarkan tuntutan situasi dan konsekuensi yang diterima dari keputusannya. Keputusan invidu ini tergantung pada pilihan mayoritas kelompok atau lingkungannya. Secara teoritis, individu dengan gaya proses identitas ini memiliki komitmen tetapi tidak stabil dan mudah berubah tergantung dari situasi, akibat yang diperoleh dan keadaan. Individu ini merupakan individu dengan status difusi identitas.

C. Kajian Karakteristik Remaja Usia Sekolah Menengah Atas SMA 1. Definisi Remaja