57
terutama dalam hal terkait dengan cita-cita. Cita-cita yang tidak realistis ini bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk orang di
sekitarnya, seperti teman-teman dan keluarga, menyebabkan tingginya emosi pada remaja.
g. Masa remaja usia yang menimbulkan ketakutan Adanya stereotip negatif mengenai remaja seperti anggapan remaja
tidak rapi, tidak dapat dipercaya dan cenderung berperilaku merusak, memberikan pengaruh pada konsep diri remaja. Hal ini menjadikan
remaja sulit untuk melakukan peralihan menuju masa dewasa. h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Semakin dekat dengan usia dewasa, remaja mengalami kegelisahan untuk meninggalkan masa belasan tahunnya. Remaja merasa belum
cukup berperilaku dewasa sehingga mereka mulai berperilaku dengan sesuatu yang yang dihubungkan dengan status dewasa. Sayangnya,
sering kali simbol perilaku dewasa tersebut merupakan hal negatif seperti merokok, minum-minuman keras, penggunaan obat-obatan dan
perilaku seks bebas.
D. Kerangka Berpikir 1. Pengaruh
Celebrity Worship
terhadap Identitas Diri Remaja Usia SMA
Masa remaja yang merupakan masa penuh gejolak dengan adanya berbagai tuntutan atas pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikis. Fase
58
remaja menurut Endang Poerwanti Nur Widodo, 2002: 106 merupakan masa pencarian identitas diri, sehingga pada masa ini anak mempunyai pribadi
yang sangat labil, baik dalam pemikiran, perasaan maupun emosionalnya, sehingga pada masa ini anak akan mudah sekali dipengaruhi. Remaja
mengalami kebingungan dengan identitas diri mereka dan mulai mencari tahu diri mereka. Dalam proses ini remaja sering kali belajar dari lingkungan yang
kemudian akan membentuk identitas diri mereka.
Dalam proses perkembangan identitas diri remaja, sering dijumpai bahwa remaja mempunyai seorang yang sangat berarti, seperti sahabat, guru, kakak,
bintang olahraga, bintang film, penyanyi atau siapapun yang dikagumi. Orang- orang tersebut menjadi tokoh ideal idola karena mempunyai nilai-nilai ideal
bagi remaja dan mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan identitas diri. Pada remaja, tokoh idola biasanya berasal dari kalangan selebriti.
Selebriti dijadikan sebagai panutan atau model oleh remaja untuk diidentifikasi baik sikap maupun perilakunya. Selebriti dianggap oleh remaja sebagai sosok
yang menarik dan dapat membuat mereka mendapatkan penghargaan diri yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan remaja cenderung menginternalisasikan
nilai-nilai yang ada pada idola tersebut ke dalam dirinya. Sehingga remaja sering berperilaku seperti tokoh idealnya dengan meniru sikap maupun
perilakunya dan bahkan merasa seolah-olah menjadi seperti mereka.
Hubungan penggemar dengan selebriti ini merupakan suatu bentuk hubungan parasosial yang dikenal pula dengan istilah
celebrity worship.
59 Celebrity worship
merupakan perilaku obsesif adiktif penggemar terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan artis atau selebriti idola mereka yang
menyebabkan sebuah hubungan satu arah dari penggemar terhadap idola.
Celebrity worship
terdiri dari tiga tingkatan yang masing-masing memberikan pengaruh yang berbeda pula, tingkatan-tingkatan tersebut yaitu hiburan sosial,
perasaan pribadi yang intens dan patologis
.
Masing-masing tingkatan ini memberikan pengaruh yang berbeda-beda pada diri penggemar termasuk dalam
memahami siapa dirinya dan menunjukkan dirinya kepada orang lain.
Celebrity worship
yang banyak dialami remaja terutama yang memiliki selebriti idola tentunya sangat mempengaruhi perilaku remaja.
Celebrity worship
menyebabkan penggemarnya mengalami obsesi terhadap selebriti idola sehingga mereka sulit untuk mengontrol perilaku, ucapan, dan pemikiran
soal selebriti idola dan menyeimbangkannya dengan dunia nyata. Selain menghabiskan waktu, uang dan pikiran demi selebriti idola, remaja sering kali
meniru gaya, perilaku dan pandangan selebriti idola mereka.
Di Kota Yogyakarta yang merupakan salah satu kota besar di Indonesia, pengaruh selebriti terhadap remaja merupakan sebuah fenomena yang cukup
mudah ditemui. Kemudahan akses teknologi informasi dan komunikasi melalui media cetak, televisi dan internet menjadikan penggemar terutama remaja Kota
Yogyakarta mudah untuk mendapatkan informasi terkait selebriti. Selain itu, Kota Yogyakarta juga sering menjadi kota yang dikunjungi oleh selebriti untuk
konser,
meet and greet
maupun liburan. Hal ini memudahkan penggemar untuk
60
bertemu dengan selebriti favoritnya. Kemudahan-kemudahan ini menjadikan
celebrity worship
merupakan fenomena umum di Kota Yogyakarta.
Fenomena
celebrity worship
pada remaja di Kota Yogyakarta dapat terlihat dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti. Di Yogyakarta,
terdapat beberapa komunitas penggemar atau fandom, mulai dari selebriti dalam negeri sampai luar negeri seperti Korea dan Amerika. Salah satu fandom
yang cukup aktif di Kota Yogyakarta adalah Directioners Yogyakarta yang sering mengadakan
gathering
untuk merayakan ulang tahun personil
boyband
One Direction, nonton film bareng atau hanya sekadar berbagi informasi.
Penggemar selebriti di Yogyakarta, terutama remaja Sekolah Menengah Atas SMA tidak sedikit yang tergolong fanatik terhadap selebriti idolanya
dan merujuk pada ciri-ciri
celebrity worship
. Berdasarkan observasi dapat diketahui bahwa penggemar rela membeli barang-barang selebriti favoritnya.
Bahkan ada yang mengumpulkan uang selama berbulan-bulan untuk membeli tiket konser selebriti favorit yang harganya mencapai jutaan rupiah.
Selain bersifat materi. Penggemar selebriti di kota Yogyakarta juga merasa bahwa dirinya memiliki hubungan yang erat dengan selebriti. Hal ini
menyebabkan penggemar terus menerus memikiran selebriti favoritnya, setiap waktu. Penggemar juga terus menggunakan media internet dan sosial media
supaya selalu mendapatkan informasi terbaru terkait selebroti favorit.
61
Di sisi lain, selebriti telah memberikan pengaruh cukup besar terhadap cara pandang remaja tentang sosok ideal untuk dijadikan contoh atau panutan.
Selebriti dianggap sebagai inspirator dalam berpakaian, berdandan, meraih cita-cita dan gaya hidup. Ada pula yang menjadikan selebriti sebagai sosok
pacar ideal.
Selebriti sebagai sosok ideal dan inspirator ini berkaitan dengan masa remaja yang merupakan masa pencarian identitas diri. Masa pencarian identitas
diri ini sering kali dilakukan remaja dengan mengeksplorasi dan mencari identitas budayanya, remaja seringkali bereksperimen dengan peran-peran yang
berbeda. . Remaja melakukan imitasi dan identifikasi terhadap selebriti kepada diri mereka sendiri. Imitasi dan identifikasi ini tentunya berbeda-beda pada
tiap-tiap jenis tingkatan atau dimensi
celebrity worship
dan pengaruhnya terhadap proses perkembangan identitas diri remaja itu sendiri.
E. Paradigma