Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

2 Sarana pendukung Sarana pendukung untuk peningkatan produktivitas kerja karyawan perusahaan dapat dikelompokkan pada dua golongan, yaitu : a menyangkut lingkungan kerja, termasuk teknologi dan cara produksi. Sarana dan peralatan yang digunakan, tingkat keselamatan kerja dan kesehatan kerja serta suasana dalam lingkungan itu sendiri. b menyangkut kesejahteraan karyawan yang tercermin dalam sistem pengupahan dan jaminan kelangsungan kerja. 3 Supra sarana Supra sarana untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan terdiri dari kebijakan pemerintah baik di bidang ekspor maupun impor, hubungan industrial, dan manajemen. Menurut Mauled Mulyono 2004: 28- 36 faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas dalam penetrasi dari aspek makro ke aspek mikro, sebagai berikut: 1 Intensitas modal, faktor-faktor yang dijadikan obyek studi dalam mempelajari intensitas modal ini adalah : a Investasi modal. b Peraturan-peraturan pemerintah. c Harga energi. 2 Perubahan permormansi ekonomi Kecenderungan produktivitas dalam suatu perekonomian dapat direfleksikan melalui perubahan-perubahan produktivitas, pergeseran-pergeseran relatif dari sektor-sektor ekonomi dan tingkat efisiensi penggunaan modal. 3 Ada beberapa pergeseran sektor ekonomi yang dapat mempengaruhi performansi produktivitas, yaitu : a Dari sektor pertanian ke sektor industri b Dari sub sektor industri makanan ke sub sektor industri jasa c Dari industri yang berproduktivitas rendah ke industri yang berproduktivitas tinggi 4 Perubahan komposisi angkatan kerja Pengaruh dari perubahan-perubahan yang terjadi dalam komposisi angkatan kerja merupakan faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan produktivitas. Studi mengenai pengaruh perubahan karakteristik demografi dari angkatan kerja, khususnya perubahan dalam komposisi umur dan jenis kelamin, terhadap kegiatan ekonomi telah memberikan kontribusi penting dalam pertumbuhan produktivitas. 5 Riset dan pengembangan Peningkatan produktivitas juga dari hasil penerapan teknologi baru, penggunaan metode produksi yang baru, material, proses produksi, dan mesin-mesin. Pengorganisasian secara baik pada kegiatan riset dan pengembangan yang kemudian disusul dengan pengembangan kreasi dan inovasi, telah menjadi sumber utama pengembangan dan penerapan teknologi, akan tetapi intensitas kegiatan riset dan pengembangan itu dapat juga berpengaruh terhadap menurunnya produktivitas jika biaya untuk kegiatan itu berkurang anggarannya. 6 Organisasi dan manajemen Organisasi dan manajemen merupakan dua hal yang penting, karena produktivitas merupakan faktor performansi yang secara luas diterapkan sebagai kriteria prestasi kerja individu, kelompok dan organisasi. 7 Perubahan mutu kerja Mutu kerja dalam hubungannya dengan produktivitas akan diasosiasikan sebagai ukuran hasil kerja dari seorang pekerja atau lebih sebagai akibat dari perubahan-perubahan dalam mutu modal fisik dan mutu pekerja itu sendiri. Sedangkan menurut Tjutju Yuniarsih dan Suwanto 2013: 159- 160 faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1 Faktor internal a Komitmen yang kuat terhadap visi dan misi institusional b Struktur dan desain pekerjaan c Motivasi, disiplin, dan etos kerja yang mendukung ketercapaian target d Dukungan sumber daya yang bisa digunakan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas e Kebijakan perusahaan yang bisa merangsang kreativitas dan inovasi f Perlakuan menyenangkan yang bisa diberikan pimpinan danatau rekan kerja g Praktik manajemen yang diterapkan oleh pimpinan h Lingkungan kerja yang ergonomis i Kesesuaian antara tugas yang diemban dengan latar belakang pendidikan, pengalaman, minat, keahlian, dan ketrampilan yang dikuasai j Komunikasi inter dan antar individu dalam membangun kerja sama 2 Faktor eksternal a Peraturan perundangan, kebijakan pemerintah, dan situasi politis b Kemitraan yang dikembangkan c Kultur dan mindset lingkungan di sekitar organisasi d Dukungan masyarakat dan stakeholders secara keseluruhan e Tingkat persaingan f Dampak globalisasi Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, peneliti memilih tiga faktor yang dominan yaitu faktor tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan jenis kelamin. Tingkat pendidikan seseorang akan menunjukkan pandangan, keterampilan, dan wawasan yang luas sehingga dapat lebih produktif dalam bekerja. Pengalaman kerja akan menunjukkan tingkat pengetahuan, keahlian, dan pemahaman dalam menjalankan tugas-tugasnya. Begitu juga dengan jenis kelamin, jenis kelamin menunjukkan produktivitas kerja seseorang berdasarkan kekuatan dan kemampuan fisik dari karyawan.

c. Pengukuran Produktivitas Kerja

Pengukuran produktivitas digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi. Selain itu manfaat pengukuran produktivitas bisa terlihat pada penempatan perusahaan yang tetap seperti dalam menentukan target tujuan yang nyata dab pertukaran informasi antara tenaga kerja dan manajemen secara periodik terhadap masalah-masalah yang saling berkaitan satu sama lain. Menurut Tutju Yuniarsih dan Suwanto 2013: 162 produktivitas dapat diukur dengan dua standar utama, yaitu produktivitas fisik dan produktivitas nilai. Secara fisik produktivitas diukur kuantitatif seperti banyaknya keluaran panjang, berat, lamanya waktu, jumlah. Sedangkan berdasarkan nilai kualitatif, produktivitas diukur atas dasar nilai-nilai kemampuan, sikap, perilaku, disiplin, motivasi, dan komitmen terhadap pekerjaantugas. Selanjutnya menurut Muchdarsyah Sinungan 2003: 23 secara umum pengukuran produktivitas berarti perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda. 1 Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukkan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan namun hanya mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya. 2 Perbandingan pelaksanaan antara satu unit perorangan tugas, seksi, proses dengan lainnya. Pengukuran seperti itu menunjukkan pencapaian relatif. 3 Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya, dan inilah yang terbaik dengan memusatkan perhatian pada sasaran atau tujuan. Untuk menyusun perbandingan-perbandingan ini perlulah mempertimbangkan tingkatan daftar susunan dan perbandingan pengukuran produktivitas. Paling sedikit ada dua jenis tingkat perbandingan yang berbeda, yakni produktivitas total dan produktivitas parsial. total masukan total hasil tas produktivi total  total masukan parsial hasil parsial tas produktivi  Sedangkan menurut Mauled Mulyono 2004: 18 ada beberapa cara pengukuran produktivitas yang sering digunakan di antaranya adalah: 1 Pengukuran produktivitas dengan model engineering, cara ini lebih mengacu kepada lingkungan fisik. 2 Pengukuran produktivitas dengan model accounting, cara ini lebih mengacu kepada lingkungan pasar. Kedua model pengukuran produktivitas ini dapat digunakan dalam berbagai dimensi, yaitu: 1 Dimensi nasional, yang juga disebut pengukuran produktivitas tingkat makro. 2 Dimensi industri, sering disebut pengukuran produktivitas tingkat industri. 3 Dimensi organisasi, yang juga disebut sebagai pengukuran produktivitas tingkat perusahaan. Pada penelitian ini menggunaakan pengukuran produktivitas dengan model engineering karena lebih mengacu pada lingkungan fisiknya saja dan menggunakan dimensi organisasi karena pengukuran produktivitas pada penelitian ini hanya dikhususkan untuk mengukur produktivitas kerja karyawan di suatu organisasi atau perusahaan. Menurut Sinungan 2003: 82 menyatakan bahwa dalam menentukan sistem pengukuran produktivitas itu ada empat pertimbangan khusus manajemen perusahaan yaitu: 1 Sebuah perusahaan tidak harus menirumengikuti sistem produktivitas tempat lain namun juga harus mengetahui ukuran- ukuran yang memenuhi kebutuhan khususnya. 2 Sekali sistem pernah diterapkan, maka usaha memperkirakan memperhitungkan secara mekanis masalah yang lebih jauh harus dicegah. 3 Pengukuran output haruslah sekonkrit dan sesuai mungkin selagi dapat dilihat membantu memotivisir. 4 Apa saja ukuran yang dikenalkan harus dilihat adanya peningkatan konstan, sebab untuk peningkatan secara statistika itu berkaitan dengan peningkatan output perjamnya itu sendiri. Produktivitas tenaga kerja menurut sistem pemasukan fisik perorangan atau per jam kerja orang diterima secara luas, namun dari sudut pandanganpengawasan harian pengukuran-pengukuran tersebut pada umunya tidak memuaskan, dikarenakan adanya variasi dalam jumlah yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk yang berbeda. Oleh karena itu, digunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja jam hari atau tahun. Pengukuran diubah kedalam unit-unit pekerja yang biasanya diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satu jam oleh pekerja yang terpercaya yang bekerja menurut pelaksanaan standar. Dari pendapat-pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa ukuran produktivitas kerja karyawan pada umumnya adalah rasio yang berhubungan dengan keluaran terhadap satu atau pun lebih masukan yang menghasilkan barang atau jasa. Pengukuran produktivitas kerja pada bidang produksi dapat dilihat dengan cara menghitung jumlah output yang dihasilkan, sedangkan untuk bidang selain produksi hasilnya tidak dapat dihitung saat itu juga karena faktor-faktor pendukungnya sangat kompleks. Karena hasil maupun masukan dapat dinyatakan dalam waktu, produktivitas tenaga kerja dapat dinyatakan sebagai suatu indeks yang sangat sederhana: kerja tenaga jumlah sebenarnya yang kerja hasil kerja tenaga tas Produktivi  Berdasarkan teori yang sudah ada, untuk pengukuran produktivitas kerja dalam penelitian ini menggunakan pengukuran produktivitas nilai kualitatif sebagaimana yang sudah dipaparkan oleh Tutju Yuniarsih dan Suwanto 2013: 162 produktivitas nilai kualitatif, produktivitas diukur atas dasar nilai-nilai kemampuan, sikap, perilaku, disiplin,

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN CV. BERLIAN ABADI TUBAN

0 4 25

PENGARUH KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI BAGIAN PRODUKSI PADA CV. PUSTAKA GRAFIKA DI MALANG

0 4 2

PENGARUH INSENTIF FINANSIAL DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI CV. LEZATKU FOOD PRINGSEWU LAMPUNG

0 7 72

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Motivasi Kerja dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada CV. Sugeng Mulya.

0 5 13

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA CV. TRUBUS PRIMA DI GEMOLONG.

0 3 9

ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PO. KARUNIA MULYA DI KARANGANYAR.

0 0 6

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI CV. MANGGALA JAVA ART KLATEN.

0 1 7

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA CV. NOVA FURNITURE BOYOLALI.

1 3 15

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. ART FURNITURE RAKABU PAD

0 3 14

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN FASILITAS KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN MNCTV BAGIAN PRODUKSI

3 6 14