Deskripsi Data HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 20, kategori kecenderungan pendidikan karyawan menunjukkan bahwa dari 70 karyawan bagian produksi, 13
karyawan 18,57 dalam kategori sangat baik, 27 karyawan 38,57 dalam kategori baik, 15 karyawan 21,43 dalam kategori cukup, 14
karyawan 20 dalam kategori kurang, dan 1 karyawan 1,43 dalam kategori sangat kurang. Jadi dapat disimpulkan bahwa kecenderungan
pendidikan berada dalam kategori baik 38,57. 3. Pengalaman Kerja
Data pengalaman kerja diperoleh melalui angket yang terdiri dari 10 butir pernyataan dengan jumlah responden sebanyak 70 karyawan bagian
produksi CV. Karunia Abadi. Berdasarkan data pengalaman kerja diperoleh skor tertinggi sebesar 50 dan skor terendah sebesar 28; dengan
nilai mean M sebesar 37,81; median Me sebesar 38; modus Mo sebesar 38 dan standar deviasi SD sebesar 4,72. Jumlah interval
ditentukan dengan menggunakan rumus Struges yaitu K=1+3,3 Log n, dimana n adalah jumlah sampel atau responden. Selanjutnya disusun
distribusi frekuensi seperti tabel dibawah ini:
Tabel 21. Distribusi Frekuensi Pengalaman kerja NO
INTERVAL FREKUENSI
PRESENTASE 1
28-30 4
5,71 2
31-33 9
12,86 3
34-36 14
20 4
37-39 19
27,14 5
40-42 14
20 6
43-45 7
10 7
46-48 1
1,43 8
49-51 2
2,86 70
100 Sumber : Data Primer yang diolah
Tabel 21 menunjukkan bahwa frekuensi paling besar terletak pada kelas interval 37-39 dengan frekuensi sebanyak 19 27,14. Penentuan
kecenderungan variabel pengalaman kerja karyawan dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mencari nilai rata-rata ideal Mi dan standar
deviasi ideal SDi, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: Penentuan kecenderungan variabel, setelah nilai minimum X min dan nilai
maksimum X max diketahui yaitu 10 dan 50, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal Mi dengan rumus Mi = ½ X max + X min, mencari
standar deviasi ideal SDi dengan rumus Sdi = 16 X max –X min.
Berdasarkan acuan di atas mean ideal variabel pendidikan adalah 30. Standar deviasi ideal adalah 6,67. Dari perhitungan tersebut maka dapat
dikategorikan dalam 5 kelas sebagai berikut:
Tabel 22. Kategori Kecenderungan Pengalaman Kerja Karyawan No
Kelas Frekuensi
Presentase Kategori
1 X 40
18 25,71
Sangat Baik 2
33,33 X ≤ 40
39 55,71
Baik 3
26,67 X ≤ 33,33
13 18,57
Cukup 4
20 X ≤ 26,27
Kurang 5
X ≤ 20 Sangat Kurang
Jumlah 70
100 Sumber: Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel 22, kategori kecenderungan pengalaman kerja karyawan menunjukkan bahwa dari 70 karyawan bagian produksi, 18
karyawan 25,71 dalam kategori sangat baik, 39 karyawan 55,71 dalam kategori baik, 13 karyawan 18,57 dalam kategori cukup, dan
tidak ada karyawan yang masuk ke dalam kategori kurang serta sangat kurang. Jadi dapat disimpulkan bahwa kece nderungan pengalaman kerja
berada dalam kategori baik 55,71. Keterkaitan pengalaman kerja
dengan lama bekerja karyawan dapat disusun menggunakan tabel silang sebagai berikut:
Tabel 23. Tabel Silang Pengalaman kerja dengan lama bekerja Lama Bekerja dalam tahun
Total 1
1 sd 5 6 sd 10
10 Pengalaman
Kerja Sangat Baik 41-50
10 8
18
Baik 34-40
24 15
39
Cukup 27-33,33
2 11
13
Kurang 21-26,67 Sangat Kurang 0-20
Total 70
Sumber : Data Primer yang diolah
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah karyawan yang berada pada kategori kecenderungan pengalaman kerja sangat baik untuk
karyawan yang mempunyai lama bekerja antara 1-5 tahun sebanyak 10 karyawan dan untuk karyawan yang mempunyai lama bekerja antara 6-10
sebanyak 8 karyawan. Jumlah karyawan yang berada pada kategori kecenderungan pengalaman kerja baik untuk karyawan yang mempunyai
lama bekerja 1-5 tahun sebanyak 24 karyawan dan untuk karyawan yang mempunyai lama bekerja antara 6-10 tahun sebanyak 15 karyawan.
Jumlah karyawan yang berada pada kategori kecenderungan pengalaman kerja cukup untuk karyawan yang mempunyai lama bekerja 1-5 tahun
sebanyak 2 karyawan dan untuk karyawan yang mempunyai lama bekerja antara 6-10 tahun sebanyak 11 karyawan.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa antara pengalaman kerja dengan lama bekerja memiliki keterikatan yang signifikan karena
karyawan yang memiliki durasi lama bekerja yang cukup akan lebih banyak mempunyai pengalaman kerja yang tinggi.
4. Jenis Kelamin Data jenis kelamin diperoleh melalui angket yang terdapat pada data
pribadi dengan jumlah responden sebanyak 70 karyawan bagian produksi CV. Karunia Abadi. Berdasarkan data jenis kelamin diperoleh skor
tertinggi sebesar 1 dan skor terendah sebesar 0; dengan nilai mean M sebesar 0,43; median Me sebesar 0; modus Mo sebesar 0 dan standar
deviasi SD sebesar 0,498. Selanjutnya disusun distribusi frekuensi seperti tabel dibawah ini:
Tabel 24. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Jenis
Kelamin Jumlah
Orang Presentase
Laki-laki 30
42,86 Perempuan
40 57,14
70 100
Sumber : Data Primer yang diolah
Tabel 24 menunjukkan bahwa frekuensi paling besar terletak pada responden perempuan yaitu 40 karyawan 57,14. Keterkaitan jenis
kelamin dengan produktivitas kerja karyawan dapat disusun menggunakan tabel silang sebagai berikut:
Tabel 25. Tabel Silang Produktivitas Kerja Karyawan dengan jenis kelamin Skor Produktivitas Kerja
Total 0-40
41-53,3 54-66,67
67-80 81-100
Perempuan Sangat Baik
24 24
Baik 16
16
Cukup Kurang
Sangat Kurang Laki-Laki
Sangat Baik 24
24
Baik 6
6
Cukup Kurang
Sangat Kurang Total
70 Sumber : Data Primer yang diolah
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah karyawan yang berada
pada kategori kecenderungan produktivitas kerja sangat baik untuk perempuan yaitu sebanyak 24 karyawan dan untuk laki-laki yaitu
sebanyak 24 karyawan. Karyawan yang memiliki kategori kecenderungan baik untuk perempuan yaitu sebanyak 16 karyawan dan untuk laki-laki
yaitu sebanyak 6 karyawan. Karyawan yang memiliki kecenderungan cukup, kurang, dan sangat kurang baik untuk perempuan dan laki-laki
tidak ada. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa antara jenis kelamin perempuan dan laki-laki memiliki keterikatan yang signifikan.