Uji Signifikan Simultan Uji-F Uji Signifikansi Parsial Uji-t Uji Koefisien Determinasi R

37 Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan: Y = Kinerja karyawan b 1 , b 2 = Koefisien regresi X 1 = Motivasi X 2 = Budaya Organisasi e = Standard error

3.10 Pengujian Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis daerah dimana Ho ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana Ho diterima. Dalam uji ini ada tiga jenis kriteria ketepatan yang harus dilakukan yaitu:

3.10.1 Uji Signifikan Simultan Uji-F

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat: H 0 : b 1 = b 2 = 0, Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. H a : b 1 ≠ b 2 ≠ 0, Artinya secara bersama–sama terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika F hitung ≤ F tabel pada α = 5 H a ditolak jika F hitung ≥ F tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara 38

3.10.2 Uji Signifikansi Parsial Uji-t

Uji t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat: H 0 : b 1 = b 2 = 0, artinya secara parsial tidak ada pengaruh motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. H a : b 1 ≠ b 2 ≠ 0, artinya secara parsial motivasi dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika F hitung ≤ F tabel pada α = 5 H a ditolak jika F hitung ≥ F tabel pada α = 5

3.10.3 Uji Koefisien Determinasi R

2 Untuk mengukur porsi atau persentase sumbangan variabel bebas yaitu motivasi X 1 dan budaya organisasi X 2 terhadap kinerja karyawan Y. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 dan X 2 adalah besar terhadap variabel terikat Y. Sebaliknya jika R 2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Setelah upaya memanfaatkan potensi Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Propinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami kegagalan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA di sungai tersebut. Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima dari Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang laporan tentang studi kelaikan Proyek PLTA dan Aluminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA laik untuk dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkannya. Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan- perundingan yang panjang dan dengan bantuan ekonomi dari Pemerintah Jepang untuk proyek ini, pemerintah Republik Indonesia dan 12 Perusahaan Penanam Modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan yang kemudian dikenal dengan sebutan Proyek Asahan. Kedua belas Perusahaan Penanam Modal Jepang tersebut adalah Sumitomo Chemical company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C Itoh Co., Ltd ., Nissho Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd ., Showa Denko K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd., Mitsui Co., Ltd. Universitas Sumatera Utara