66
besar responden menganggap atasan telah mampu memberikan arahan yang tepat dalam melaksanakan tugas.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi Klasik yang digunakan meliputi Uji Normalitas Data, Uji
Heterokedastisitas, dan Uji Multikolonearitas. 1.
Uji Normalitas Data
a. Pendekatan Histogram
Sumber: Pengolahan SPSS 2014
Uji Normalitas Data dengan pendekatan histogram diatas menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan telah berdistribusi normal, hal ini dapat
dilihat dari garis histogram tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sehingga penyebaran datanya telah berdistribusi secara normal.
Universitas Sumatera Utara
67
b. Pendekatan Grafik
Pendekatan lainnya yang digunakan dalam untuk menguji normalitas data adalah Pendekatan Grafik. Pendekatan Grafik yang digunakan adalah Normality
Probability Plot . Berikut adalah hasil Uji Normalitas Data dengan pendekatan
Grafik Normality Probability Plot.
Sumber: Pengolahan SPSS 2014
Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan pendekatan grafik diatas, dapat diketahui bahwa data memiliki distribusi atau penyebaran yang normal, hal ini
dapat dilihat dari penyebaran titik berada disekitar sumbu diagonal dari grafik.
Universitas Sumatera Utara
68
2. Uji Heterokedastisitas Scatter Plot
Untuk melihat ada tidaknya Heteroskedastisitas pada model yang digunakan, dilakukan dengan Uji Heteroskedastisitas Scatter Plot. Berikut hasil
Uji Heteroskedastisitas dengan Scatter Plot
Sumber: Pengolahan SPSS 2014
Berdasarkan Hasil Uji Heteroskedastisitas diatas, diketahui bahwa tidak ada varian gangguan berbeda dalam penelitian, titik –titik penyebaran pada
Scatter Plot tidak menunjukkan pola tertentu dan penyebarannya berada di atas
dan di bawah angka nol, sehingga model regresi yang digunakan tidak mengalami Heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
69
3. Uji Multikolonearitas
Uji Multikolonearitas pada penelitian ini digunakan untuk melihat ada tidaknya gejala multikolonearitas antar variabel indevenden. Pada Tabel 4.8
berikut dapat dilihat hasil Uji Multikolonearitas.
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolonearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
14.083 6.878
2.048 .044
Motivasi .393
.083 .462
4.736 .000
.967 1.034
Budaya_Organisasi .259
.084 .301
3.079 .003
.967 1.034
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber: Pengolahan SPSS 2014
Pada Tabel 4.8 disimpulkan bahwa pada model regresi yang digunakan tidak terlihat adalanya gejala multikolonearitas antar variabel indevenden. Hal ini
dapat diketahui dari nilai tolerance pada kolom ke tujuh diatas, pada kolom tolerance
menunjukkan bahwa nilai tolerance adalah sebesar 0,967, sehingga nilai tersebut telah sesuai dengan nilai yang disyaratkan yaitu nilai tolerance harus
lebih besar dari 0,1. Dengan demikian 0,967 0,1. Selanjutnya dengan melihat nilai VIF Varian Inflation Factor dimana
nilai VIF pada kolom ke delapan diatas adalah sebesar 1,034, dengan demikian nilai tersebut telah sesuai dengan nilai yang disyaratkan yaitu lebih kecil dari 5.
Maka nilai VIF 1,034 5. Maka berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada model regresi yang digunakan tidak terdapat gejala multikolonearitas.
Universitas Sumatera Utara
70
4.2.3 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Dalam penelitian ini Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh Variabel Motivasi X
1
dan Variabel Budaya Organisasi X
2
terhadap Variabel Kinerja Karyawan Y PT Indonesia Asahan Aluminium Kuala Tanjung.
Hasil perhitungan Regresi Linear Berganda dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda
Sumber: Pengolahan SPSS 2014
Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Tabel 4.9 diperoleh persamaan sebagai berikut:
Y= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Y= 14,083+0,393 X
1
+0,259 X
2
+e Dimana:
Y = Kinerja Karyawan X
1
= Motivasi X
2
= Budaya Organisasi e = standard error
Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa :
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
14.083 6.878
2.048 .044
Motivasi .393
.083 .462
4.736 .000
Budaya_Organisasi .259
.084 .301
3.079 .003
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Universitas Sumatera Utara
71
1. Konstanta a = 14,083 menunjukkan nilai konstan, jika nilai variabel bebas
motivasi dan Budaya Organisasi = 0 maka kinerja Y akan sebesar 14,083.
2. Variabel motivasi sebesar 0,393 menunjukkan bahwa variabel motivasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Y. Dengan kata lain, jika variabel motivasi ditingkatkan sebesar satu satuan maka
kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,393. 3.
Variabel Budaya Organisasi sebesar 0,259 menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Y.
dengan kata lain, jika variabel budaya organisasi ditingkatkan sebesar satu satuan maka kinerja akan meningkat sebesar 0,259.
4.2.4 Pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Uji Signifikansi Simultan Uji F
Hasil Uji Simultan Uji F menunjukkan seberapa besar hubungan dan pengaruh Variabel Motivasi X
1
dan Variabel Budaya Organisasi X
2
secara bersama-sama atau serempak terhadap Variabel Kinerja Karyawan PT Asahan
Aluminium Kuala Tanjung. Hasil Uji F dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut
Tabel 4.10 Hasil Uji Simultan Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
105.030 2
52.515 19.260
.000
a
Residual 190.860
70 2.727
Total 295.890
72 a. Predictors: Constant, Budaya_Organisasi, Motivasi
b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber: Pengolahan SPSS 2014
Universitas Sumatera Utara
72
Berdasarkan Tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa nilai F
hitung
adalah sebesar 19,260 dan nilai F
tabel
sebesar 3,12, nilai F
tabel
pada alpha 5 adalah 3,12 Dengan demikian nilai F
hitung
19,260 F
tabel
3,12. Dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,05 Dengan demikian secara bersama-sama atau simultan
variabel motiasi X
1
dan variabel budaya organisasi X
2
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan Y. dengan demikian berdasarkan
kriteria pengujian hipotesis maka H
a
diterima dan H ditolak.
4.2.4.2 Uji Signifikansi Parsial Uji t
Hasil Uji Parsial Uji t menunjukkan seberapa besar hubungan dan pengaruh masing-masing variabel motivasi X
1
dan variabel budaya organisasi X
2
secara parsial terhadap variabel kinerja karyawan Y PT Indonesia Asahan Aluminium. Hasil Uji t dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut:
Tabel 4.11 Hasil Parsial Uji t
Sumber: Pengolahan SPSS 2014
Berdasarkan Tabel 4.12 Hasil Uji t diatas, diketahui bahwa: 1.
Variabel motivasi X
1
memiliki nilai t
hitung
sebesar 4,736 dan t
tabel
pada =
5 adalah 1,669. Dengan demikian nilai t
hitung
4,736 t
tabel
1,669 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. 0,05 Artinya variabel motivasi
X
1
secara parsial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
14.083 6.878
2.048 .044
Motivasi .393
.083 .462
4.736 .000
Budaya_Organisasi .259
.084 .301
3.079 .003
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Universitas Sumatera Utara
73
variabel kinerja karyawan Y. sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis maka H
a
diterima dan H ditolak.
2. Variabel budaya organisasi X
2
memiliki nilai t hitung sebesar 3,079 dan tabel distribusi t pada
= 5 adalah sebesar 1,669 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,05. Dengan demikian secara parsial variabel
budaya organisasi X
2
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan Y. Sehingga berdasarkan kriteria pengujian hipotesis
maka H
a
diterima dan H ditolak.
4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi Uji R²
Dalam penelitian ini dapat diketahui berapa besar kontribusi variabel motivasi X
1
dan variabel budaya organisasi X
2
terhadap variabel kinerja karyawan Y. Melalui koefisien determinasi R² dengan menggunakan program
SPSS dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut:
Tabel 4.12 Hasil Uji Determinasi R²
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1
.596
a
.355 .337
1.65123 a. Predictors: Constant, Budaya_Organisasi, Motivasi
b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber: Pengolahan SPSS 2014
Berdasarkan Hasil Uji Determinasi R² pada Tabel 4.12 diketahui bahwa variabel motivasi X
1
dan variabel budaya organisasi X
2
memiliki kontribusi positif sebesar 0,337 33,70 terhadap variabel kinerja karyawan Y.
Sedangkan sisanya sebesar 76,30 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti
Universitas Sumatera Utara
74
kompensasi, struktur organisasi, desain pekerjaan, promosi jabatan, lingkungan kerja dan faktor-faktor lainnya yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.
4.3 Pembahasan 4.3.1 Pembahasan Hasil Analisis Deskriptif dan Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil analisis deskriptif tentang variabel motivasi X
1
, variabel budaya organisasi X
2
, dan variabel kinerja karyawan Y yang telah diuraikan sebelumnya, terlihat bahwa frekuensi jawaban responden tentang
variabel motivasi untuk keseluruhan itembutir pernyataan didominasi oleh jawaban Setuju S dan Sangat Setuju SS. Hasil frekuensi jawaban tersebut
menunjukkan bahwa variabel motivasi yang terdiri dari motivasi Intrinsik dan motivasi ekstrensik yang dilakukan PT Indonesia Asahan Aluminium telah
mampu mendorong karyawan untuk berusaha memberikan kinerja yang optimal bagi perusahaan, meskipun masih terdapat jawaban Kurang Setuju KS dan Tidak
Setuju TS yang diberikan responden namun persentasenya kecil dibandingkan dengan jawaban Setuju S maupun jawaban Sangat Setuju SS.
Untuk variabel budaya organisasi X
2
frekuensi jawaban responden juga menunjukkan bahwa budaya organisasi yang diterapkan PT Indonesia Asahan
Aluminium Kuala Tanjung telah mendorong karyawan untuk bekerja sesuai dengan nilai-nilai yang ada pada perusahaan. Hal ini dilihat dari frekuensi
jawaban responden yang didominasi oleh jawaban Setuju S namun masih terdapat responden yang menjawaban Kurang Setuju KS khususnya untuk Q10
Standar kerja bagi acuan karyawan yang ditetapkan oleh perusahaan sudah tepat dengan jumlah 26 35,6 hal ini terjadi setelah PT INALUM diambil alih oleh
Universitas Sumatera Utara
75
pemerintah Indonesia dari pemerintah jepang sehingga terjadi perubahan- perubahan kebijakan dalam manajemen sehingga sebagian responden
menganggap kebijakan perusahaan kurang tepat khususnya mengenai standar kerja responden membutuhkan penyesuaian dengan standar yang baru.
Selanjutnya Q
11
Sanksi atas pelanggaran norma telah membuat efek jera kepada karyawan
28 38,4 responden menjawab Kurang Setuju KS hal ini karena meskipun telah mendapat sanksi atas pelanggaran yang dilakukan, masih juga
terjadi pelanggaran dimasa-masa berikutnya sehingga sanksi yang diterapkan kurang memberi efek jera.
Dari hasil analisis regresi linear berganda terlihat adanya pengaruh yang positif antara variabel motivasi X
1
dan variabel budaya organisasi X
2
terhadap variabel kinerja karyawan Y dengan nilai koefisien regresi X
1
sebesar 0,393 dan koefisien regresi X
2
sebesar 0,259 terhadap variabel kinerja karyawan Y. Dari hasil uji F juga terlihat adanya pengaruh yang positif dan signifikan
secara simultan atau bersama-sama antara variabel motivasi X
1
dan variabel budaya organisasi X
2
terhadap variabel kinerja karyawan Y dimana nilai F
hitung
sebesar 19,260 nilai F
tabel
3,12 dengan tingkat signifikasi 0,000 0,05 Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
Maka dengan demikian keputusan yang diambil adalah H
a
diterima dan H ditolak. Selanjutnya dari hasil Uji t terlihat adanya pengaruh yang positif dan
signifikan secara individuparsial masing-masing variabel X
1
dan X
2
terhadap
Universitas Sumatera Utara
76
variabel Y. Dimana variabel motivasi X
1
memiliki nilai t
hitung
sebesar 4,736 nilai t
tabel
1,669 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,05 dan variabel budaya organisasi X
2
memiliki nilai t
hitung
sebesar 3,079 t
tabel
1,669 dan tingkat signifikansi sebesar 0,003 0,05. Dari hasil perhitungan tersebut terlihat
bahwa variabel motivasi X
1
memiliki pengaruh yang lebih dominan dibanding variabel budaya organisasi X
2
terhadap variabel kinerja karyawan Y Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan yang diajukan yaitu :
H
o
diterima jika F
hitung
Ft
abel
pada α = 5
H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
Dengan demikian keputusan yang diambil adalah H
a
diterima dan H ditolak.
Dari Hasil Uji Determinasi terlihat kontribusi yang positif yaitu sebesar 33,70, artinya variabel motivasi X
1
dan variabel budaya organisasi X
2
memiliki kontribusi sebesar 33,70 terhadap variabel kinerja karyawan Y sedangkan sisanya sebesar 76,30 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
diikutsertakan dalam penelitian ini antara lain struktur organisasi, desain pekerjaan, pengalaman, kompensasi, penilaian kinerja, lingkungan kerja, dan
sebagainya. Berdasarkan uraian diatas, hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat
Mathis dan Jackson 2006: 114 menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang adalah motivasi, dimana motivasi merupakan
kondisi yang menggerakkan seorang berusaha untuk mencapai tujuan atau hasil
yang diinginkan. Hal ini berarti bahwa setiap pengingkatan motivasi kerja
Universitas Sumatera Utara
77
pegawai akan memberikan pengingkatan yang sangat berarti bagi peningkatan kinerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya.
Selanjutnya hasil penelitian ini juga sejalan dengan pendapat Djokosusanto 2003: 42 menyatakan bahwa adanya keterkaitan hubungan antara budaya
organisasi dengan kinerja karyawan yang dapat dijelaskan dalam model diagnosis budaya organisasi yang menyatakan bahwa semakin baik kualitas faktor-faktor
organisasi, maka semakin baik pula kinerja karyawannya. Dengan adanya budaya organisasi maka karyawan semakin dimudahkan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan perusahaan, dan membantu karyawan untuk mengetahui tindakan apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam
perusahaan, yang mana nilai tersebut dijadikan sebagai pedoman dalam diri karyawan.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakuan oleh Asril 2012 yang berjudul “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja
Karyawan PT. Reza Friska Pratama Medan”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan PT. Reza Friska Pratama Medan. Dari hasil pengujian regresi linear berganda menunjukkan bahwa hubungan antara motivasi dan disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan sebesar 65,4 yang artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, dan sisanya tidak dijelaskan dalam
penelitian ini. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Lubis 2006 meneliti “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV Jabal
Rahmat Abadi Medan”. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah
Universitas Sumatera Utara
78
metode asosiatif dan meteode kuantitatif dengan menggunakan analisis linier berganda. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan
di CV Jabal Rahmat Abadi Medan sebanyak 32 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai pada CV Jabal Rahmat Abadi Medan.
Universitas Sumatera Utara
79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan Hasil penelitan dan pembahasan, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sebagian besar responden
memberi jawaban Setuju S untuk keseluruhan butiritem pernyataan melalui kueisioner yang disebarkan kepada responden. Hasil ini
menggambarkan bahwa variabel motivasi X
1
dan variabel budaya organisasi X
2
berpengaruh baik terhadap variabel kinerja karyawan PT Indonesia Asahan Aluminium INALUM Kuala Tanjung.
2. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan pengaruh yang positif
variabel motivasi X
1
dan variabel budaya organisasi X
2
terhadap variabel kinerja karyawan, dimana nilai koefisien regresi X
1
sebesar 0,393 dan koefisien regresi variabel budaya organisasi X
2
sebesar 0,259. 3.
Hasil pengujian hipotesis secara simultan atau bersama-sama Uji F menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel
motivasi X
1
dan variabel budaya organisasi X
2
terhadap variabel kinerja karyawan Y dimana nilai F
hitung
sebesar 19,260 nilai F
tabel
3,12 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000.
4. Pengujian hipotesis secara parsial Uji t menunjukkan adanya pengaruh
secara parsial masing-masing variabel X terhadap variabel Y. Variabel motivasi X
1
memiliki nilai t
hitung
sebesar 4,736 nilai t
tabel
1,669 dengan
Universitas Sumatera Utara