11
3. Keandalan
Merupakan pengukuran dari segi kemampuan atau keandalan karyawan dalam melaksanakan tugas, meliputi instruktur, inisiatif, kehati-hatian,
seperti dalam hal keandalan pelaksanaan prosedur, peraturan kerja, disiplin, dan lain-lain.
4. Sikap
Merupakan sikap karyawan terhadap perusahaan, terhadap rekan sekerja, pekerjaan, serta kerjasama dengan karyawan lain. Heijrachman dan
Husnan, 2003 : 43. Menurut Dessler 2007 : 32, kriteria penilaian kinerja karyawan antara lain:
1 Kualitas
2 Produktivitas Kualitas dan Efisiensi
3 Pekerjaan dengan menggunakan ilmu pengetahuan yang terukur.
Berbagai macam jenis pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan, tentunya membutuhkan kriteria yang jelas, karena masing-masing jenis pekerjaan
mempunyai standar yang berbeda-beda tentang pencapaian hasilnya. Makin rumit jenis pekerjaan, maka Standard Operating Procedure SOP yang ditetapkan akan
menjadi syarat mutlak yang harus dipatuhi.
2.2 Motivasi
2.2.1 Pengertian Motivasi
Untuk memahami motivasi terlebih dahulu harus memahami pengertian motif. Menurut Sperling 2007 : 35 motif adalah suatu kecenderungan untuk
beraktifitas, dimulai dari dorongan dalam diri dan diakhiri dengan penyesuaian
Universitas Sumatera Utara
12
diri. Luthans 2008 : 56 menegaskan bahwa motivasi adalah proses yang membangkitkan, menyemangati, mengarahkan, dan menopang perilaku dan
kinerja. Artinya, itu adalah proses merangsang orang untuk tindakan dan untuk melaksanakan suatu tugas yang diinginkan. Salah satu cara untuk merangsang
orang adalah untuk mempekerjakan efektif motivasi, yang membuat pekerja lebih puas dengan dan komitmen untuk pekerjaan mereka.
Motivasi sebagaimana didefinisikan oleh Robbins 2008 : 73 merupakan kemauan untuk menggunakan usaha tingkat tinggi untuk tujuan organisasi, yang
dikondisikan oleh kemampuan usaha untuk memenuhi beberapa kebutuhan individu. Dalam definisi ini ada tiga 3 elemen penting yaitu; usaha, tujuan dan
kebutuhan. Elemen usaha merupakan pengukuran intensitas. Usaha yang diarahkan menuju dan konsisten dengan tujuan organisasi merupakan jenis usaha
yang seharusnya dicari, dan motivasi merupakan proses pemenuhan kebutuhan.
2.2.2 Tujuan Motivasi
Tingkah laku bawahan dalam suatu organisasi seperti sekolah pada dasarnya berorientasi pada tugas. Maksudnya, bahwa tingkah laku bawahan
biasanya didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan harus selalu diamati, diawasi, dan diarahkan dalam kerangka pelaksanaan tugas dalam mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau
menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu
Purwanto, 2006 : 73.
Universitas Sumatera Utara
13
Sedangkan tujuan motivasi dalam Hasibuan 2006 : 146 mengatakan bahwa:
1 Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
2 Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
3 Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.
4 Meningkatkan kedisiplinan absensi karyawan.
5 Mengefektifkan pengadaan karyawan.
6 Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
7 Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan.
8 Meningkatkan tingkat kesejateraan karyawan.
9 Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
10 Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang
dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang akan memberikan motivasi harus mengenal dan memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan, dan
kepribadian orang yang akan dimotivasi.
2.2.3 Metode dan Jenis Motivasi