Serat Faktor Risiko yang Bisa Dimodifikasi

5.1.5. Serat

Berdasarkan penelitian di Rumah Sakit Umum Hadrianus Sinaga Pangururan diketahui bahwa orang yang menderita DM tipe 2 dengan konsumsi yang tidak baik sebanyak 68 orang 98,6 dan orang yang tidak menderita DM tipe 2 dengan serat tidak baik sebanyak 60 orang 87,0, hasil uji statistik menunjukkan nilai p value 0,009 dimana p value 0,05 hal ini menunjukkan ada pengaruh yang bermakna serat terhadap DM tipe 2. OR 10,2 95 CI : 1,2 -82 artinya penderita DM tipe 2 kemungkinan serat tidak baik 10,2 kali dibandingkan kelompok kontrol. Penelitian ini didukung oleh Hartati 2004 yang dilakukan di RSUD Tugurejo Semarang menjelaskan ada pengaruh asupan serat makanan terhadap kadar gula darah DM tipe 2 dengan hasil nilai p value 0,005. Penelitian Riskesdas 2007 faktor risiko DM yang makan buah dan sayur pada kelompok umur 25- 64 tahun responden terhadap terjadinya DM mempunyai nilai odd rasio 1,04 kali dari yang tidak makan buah dan sayur, dalam hal ini tidak dijelaskan sumber serat dari kacang-kacangan seperti kacang hiijau, kacang kedelai. Penelitian Christina 2008 ada hubungan bermakna antara komsumsi serat dengan kejadian Obesitas, dimana orang yang mengkomsumsi serat 25 gr hari mempunyai hubungan bermakna dengan nilai p 0,01. Adapun manfaat serat salah satunya adalah membuat waktu pengosongan dilambung menjadi lebih lama, setelah komsumsi serat akan menyebabkan Chyme Universitas Sumatera Utara yang berasal dari lambung berjalan lebih lambat keusus, hal ini menyebabkan makanan lebih lama dilambung sehingga perasaan kenyang setelah makan juga panjang, karbohidrat dan lemak yang tertahan dilambung belum dapat dicerna sebelum masuk keusus Tala, 2009. Serat sangat baik untuk mengurangi faktor risiko Dibetes Mellitus tipe 2 serat lama dicerna oleh usus sehingga menimbulkan rasa kenyang dan tidak menimbulkan rasa lapar dibandingkan dengan jenis makanan lemak dan protein , dengan serat makanan lambat diserap dan dirombak masuk kealiran darah untuk menurunkan kadar gula darah. Hasil distribusi frekuensi jenis serat yang didapat melalui hasil wawancara dengan responden dapat dijelaskan bahwa yang terbanyak memakan jenis serat buah buahan adalah buah pisang sebanyak 23 responden 16,6. Jenis serat sayuran yang terbanyak memakan jenis sayur daun ubi yaitu sebanyak 38 responden 27,5 dan sumber serat kacang adalah kacang panjang 13 responden 9,4. Untuk mendapatkan hasil serat yang memenuhi jumlah serat 20 ghari sebaiknya memakan sumber serat kacang-kacangan karena mengandung serat yang tinggi, dapat dilihat perbedaan jika mengkonsumsi serat sumber daun ubi dalam 100 gram hanya mengandung 1 gr serat tetapi jika memakan kacang kedelai dalam 100 gram mengandung 4,9 gram serat atau kacang panjang setiap 100 gramnya mengandung 3,2 gr serat. Universitas Sumatera Utara

5.2. Faktor yang Paling Dominan Berpengaruh terhadap Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2.