Karbohidrat Faktor Risiko yang Bisa Dimodifikasi

7-20 kali lipat dibandingkan dengan tanpa olah raga, olahraga yang tepat untuk diabetes adalah jalan, jogging, renang, sepeda, aerobik Soewondo, 2006. Olahraga tidak saja untuk mengurangi berat badan tetapi juga membakar lemak dalam tubuh, dengan berkurangnya berat badan atau lemak dalam tubuh, insulin akan cukup terbagi keseluruh sel yang ada ditubuh.

5.1.4. Karbohidrat

Berdasarkan penelitian di Rumah Sakit Umum Hadrianus Sinaga Pangururan diketahui bahwa orang yang menderita DM tipe 2 dengan karbohidrat yang tidak baik sebanyak 58 orang 81,4 dan orang yang tidak menderita DM tipe 2 dengan karbohidrat tidak baik sebanyak 44 orang 63,8. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p value 0,007 dimana p value 0,05 hal ini menunjukkan ada pengaruh yang bermakna Karbohidrat terhadap DM tipe 2 . OR 2,9 95 , CI : 1,3 -6,7 artinya Penderita DM tipe 2 kemungkinan karbohidrat tidak baik 2,9 kali dibandingkan kelompok kontrol Penelitian ini didukung oleh Nyoman yang dilakukan di Tanaban Bali meneliti konsumsi karbohidrat mendapatkan hasil p value 0.000 dimana p value 0,05 yang menyatakan ada hubungan bermakna konsumsi karbohidrat dengan DM tipe 2, nilai OR 10,28 dimana orang yang mengkonsumsi karbohidrat tinggi mempunyai faktor risiko 10,8 kali menderita DM tipe 2 Nyoman, 2009. Penelitian yang dilakukan sebelumnya mendukung bahwa diet karbohidrat tinggi disertai dengan rendahnya asupan serat dapat meningkatkan risiko 2,43 kali menderita Diabetes Mellitus tipe 2 Gross at all, 2004. Universitas Sumatera Utara Karbohidrat atau hidrat arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori,walaupun lemak menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang sekitar 70-80 dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90 sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60, hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein Supariasa, 2001. Karbohidrat dapat dimetabolisme menjadi glukosa dalam waktu yang singkat kedalam darah dibanding dengan serat dan lemak, sehingga karbohidrat sangat berperan dalm meningkatkan kadar gula darah dan menjadi faktor risiko DM tipe 2, secara umum dinegara berkembang makanan pokok adalah nasi dalam mengkonsumsi nasi orang bisa satu kali makan satu atau dua piring, sehingga dengan satu atau dua piring satu kali makan jika dikalikan satu hari bisa sampai 4- 6 piring, sehingga karbohidrat dikatakan sebagai penyumbang DM tipe 2. Adapun jenis karbohidrat yang mudah didapat di Samosir adalah beras, hal ini didukung oleh hasil wawancara peneliti dengan responden, dimana 138 responden kasus dan kontrol makanan pokoknya adalah nasi, selain nasi sumber karbohidrat kedua yang dikomsumsi oleh responden adalah gula, hasil distribusi frekuensi dari 138 responden 55 39,8 mengkonsumsi gula dengan mencampurkan gula kedalam minuman kopi dan teh. Universitas Sumatera Utara

5.1.5. Serat