UPAYA BANK SUMUT CA KRAKATAU MEDAN DALAM
2. Anggota Dewan Komisaris, Direksi, pegawai bank atau Pihak Terafiliasi
lainnya dengan sengaja memberikan keterangan yang wajib dirahasiakan menurut Pasal 40, diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 2
dua tahun serta denda sekurang-kurangnya Rp. 4.000.000.000,00 empat miliar rupiah dan paling banyak Rp. 8.000.000.000,00 delapan miliar
rupiah.
Pelanggaran rahasia bank yang terjadi antara nasabah dan bank tidak hanya memiliki sanksi pidana, tetapi terdapat juga sanksi perdata yang melalui
proses gugat-menggugat antara pihak yang merasa dirugikan dengan pelaku pembocoran rahasia bank. Maka dengan adanya sanksi-sanksi tegas tersebut dapat
mencegah penyalahgunaan mengenai keuangan nasabah dan informasi pribadi nasabah sehingga nasabah merasa aman menyimpan uangnya di bank.
B. UPAYA BANK SUMUT CAB. KRAKATAU MEDAN DALAM
MENJAGA KEAMANAN RAHASIA BANK NASABAH PENYIMPAN DAN SIMPANANNYA
Lembaga perbankan adalah lembaga yang mengandalkan kepercayaan dari nasabah. Bagi Bank SUMUT cabang Krakatau Medan nasabah mempunyai arti
yang sangat penting karena tanpa nasabah, bank tidak ada apa-apa. Terutama nasabah penyimpan yang merupakan sumber dana dari bank. Oleh karena itu
wajar bila Bank SUMUT cabang Krakatau Medan berkewajiban melindungi rahasia bank dari nasabah penyimpannya.
Menurut Bapak Budi Setiawan Hutagaol, selaku pimpinan kantor Bank SUMUT cabang Krakatau Medan bahwa belum pernah terjadi pelanggaran
rahasia bank di Bank SUMUT karena Bank SUMUT adalah bank yang memegang teguh rahasia bank, dimana segala informasi mengenai nasabah penyimpan dan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
simpanannya tidak akan diberikan kepada siapapun kecuali kepada pihak-pihak yang memang telah diberi kuasa atau wewenang untuk meminta informasi
tersebut sebagaimana yang telah ditentukan dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan.
Namun, menurut Bapak Budi Setiawan Hutagaol, selaku pimpinan kantor Bank SUMUT cabang Krakatau terdapat faktor yang memungkinkan terjadinya
pelanggaran rahasia bank. Terdapat dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari bank itu sendiri antara lain
perilaku dari karyawan atau pejabat bank itu sendiri, dimana mungkin terdapat karyawan yang mempunyai perilaku yang kurang baik ataupun terdapat karyawan
maupun pejabat bank tersebut yang belum mengertimemahami mengenai Standard Operating Procedure SPO dalam Bank tersebut sehingga belum
mengetahui dengan jelas mengenai kewajiban menjaga rahasia bank dari nasabah penyimpan. Sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar bank
yang mungkin bisa disebabkan oleh bank lain. Upaya yang dilakukan Bank SUMUT cabang Krakatau Medan agar tidak
terjadi pelanggaran rahasia bank adalah dengan cara mensosialisasikan hal-hal yang merupakan Standard Operating Procedure SPO dalam Bank tersebut
kepada para karyawan agar karyawan mengetahui jelas mengenai segala prosedur tentang rahasia bank dan sanksi yang diberikan kepada karyawan yang melakukan
pelanggaran rahasia bank nasabah penyimpan. Dan apabila terdapat karyawan yang melakukan kesalahan maka bank memberikan surat peringatan serta
memberi sanksi tergantung tingkat kesalahannya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Bank SUMUT cabang Krakatau Medan dalam melakukan kegiatan dan tugas-tugasnya diawasi oleh pengawas.
Menurut Bapak Budi Setiawan Hutagaol, selaku pimpinan kantor Bank SUMUT cabang Krakatau Medan, seandainya apabila terdapat rekening nasabah
yang diketahui merupakan hasil kejahatan, maka Bank SUMUT cabang Krakatau Medan segera melaporkannya ke kantor pusat, lalu pusat menkonsolidasikan, lalu
dilaporkan kepada lembaga PPATK yaitu Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dimana salah satu tugasnya adalah melakukan penyelidikan. Maka
PPATK tersebut akan menyelidiki rekening tersebut. Hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa Bank SUMUT cabang
Krakatau Medan adalah bank yang memegang teguh rahasia bank, dimana segala informasi mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya tidak akan diberikan
kepada siapapun kecuali kepada pihak-pihak yang memang telah diberi kuasa atau wewenang untuk meminta informasi tersebut sebagaimana yang telah ditentukan
dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan, yaitu kepada Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan. Bank SUMUT cabang Krakatau Medan
juga mempunyai pedoman tersendiri yaitu Standard Operating Procedure SPO yang harus ditaati dan dipatuhi tiap karyawan maupun pejabat bank tersebut. Bank
SUMUT cabang Krakatau Medan juga mensosialisasikan Standard Operating Procedure SPO tersebut sehingga dengan demikian tidak akan terjadi
pelanggaran dan diharapkan Bank SUMUT tetap dapat menjadi bank kepercayaan masyarakat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA