BANK SEBAGAI LEMBAGA PERBANKAN

b. Perseroan terbatas, sebagaimana diatur dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, termasuk perseroan terbatas terbuka yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal; c. Badan Usaha Milik Daerah BUMD, sebagaimana diatur dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemda. d. Badan Usaha Milik Negara BUMN, diatur dalam UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. BUMN ini terdiri dari : perusahaan persero, perusahaan umum dan perusahaan jawatan. e. Koperasi, diatur dengan UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dan PP No. 4 Tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi. f. Yayasan, diatur dalam UU No. 17 Tahun 2001, yang diubah dengan UU No. 28 Tahun 2004. g. Badan Usaha Milik Negara BUMN diatur dalam PP No. 152 Tahun 2000 tentang BUMN Universitas Indonesia. h. Dana Pensiun, diatur dalam UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun.

B. BANK SEBAGAI LEMBAGA PERBANKAN

1. Pengertian Bank Menurut kamus istilah hukum Fockema Andreae, yang dimaksud dengan bank ialah suatu lembaga atau orang pribadi yang menjalankan perusahaan dalam menerima dan memberikan uang dari dan kepada pihak ketiga. Berhubung dengan adanya cek yang hanya dapat diberikan kepada banker sebagai tertarik, maka bank UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dalam artu luas adalah orang atau lembaga yang dalam pekerjaannya secara teratur menyediakan uang untuk pihak ketiga. 50 “bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Pokok Perbankan : 51 Masyarakat berkeinginan menyimpan uangnya di bank apabila pihak perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada si penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang diberikan, akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Oleh karena itu, pihak Dapat dijelaskan secara lebih luas lagi dari pengertian di atas bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan. Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dana dari masyarakat luas. 50 Budi Untung, Kredit Perbankan di Indonesia, Yogyakarta : Andi Yogyakarta, 2000, hal. 13. 51 Frianto Pandia, Lembaga Keuangan, Jakarta : Rineka Cipta, 2005, hal. 10. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA perbankan harus memberikan berbagai rangsangan dan kepercayaan sehingga masyarakat berminat untuk menanamkan dananya. 52 a. Dalam menerima simpanan dari Surplus Spending Unit SSU, bank hanya memberikan pernyataan tertulis yang menjelaskan bahwa bank telah menerima simpanan dalam jumlah dan untuk jangka waktu tertentu. Bank sebagai lembaga perantara, falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu, bank juga disebut lembaga kepercayaan masyarakat yang cirri-ciri utamanya adalah sebagai berikut : b. Dalam menyalurkan dana kepada Defisit Spending Unit DSU, bank tidak sellalu meminta agunan berupa barang sebagai jaminan atas pemberian kredit yang diberikan kepada DSU yang memiliki reputasi baik. c. Dalam melakukan kegiatannya, bank lebih banyak menggunakan dana masyarakat yang terkumpul dalam banknya dibandingkan dengan modal dari pemilik atau pemegang saham bank. Bank merupakan lembaga kepercayaan, maka bank dituntut untuk selalu meperhatikan kepentingan masyarakat di samping kepentingan bank itu sendiri dalam mengembangkan usahanya. Bank juga harus bermanfaat bagi pembangunan ekonomi nasional sesuai dengan fungsinya sebagai Agent of Development dalam rangka mewujudkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas. 53 Bank merupakan lembaga keuangan yang fungsi utamanya adalah : 2. Fungsi Bank 54 a. menghimpun dana dari masyarakat, 52 Kasmir, Op.Cit. hal. 26 53 Malayu Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta : Bumi Aksara, 2001, hal. 4. 54 Ismail, Manajemen Perbankan, Jakarta : Prenada Media Group, 2010, hal. 4. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA b. menyalurkan dana kepada masyarakat dan c. memberikan pelayanan dalam bentuk jasa perbankan. Ad.a. Menghimpun Dana dari Masyarakat Fungsi bank yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana. Bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Masyarakat mempercayai bank sebagai tempat yang aman untuk melakukan investasi dan menyimpan dana uang. Masyarakat yang kelebihan dana sangat membutuhkan keberadaan bank untuk menyimpan dananya dengan aman. Keamanan atas dana uang yang disimpan di bank oleh masyarakat merupakan faktor yang penting bagi masyarakat. Selain rasa aman, tujuan lainnya adalah sebagai tempat untuk melakukan investasi. Masyarakat akan merasa lebih aman apabila uangnya diinvestasikan di bank. Dengan menyimpan uangnya di bank, nasabah juga akan mendapat keuntungan berupa return atas simpanannya yang besarnya tergantung kebijakan masing-masing bank. Return merupakan imbalan yang diperoleh nasabah atas sejumlah dana yang disimpan di bank. Imbalan yang diberikan oleh bank bias dalam bentuk bunga simpanan untuk bank konvensional atau bagi hasil yang diberikan oleh bank syariah. Dalam menghimpun dana pihak ketiga, bank menawarkan produk simpanan antara lain dalam bentuk simpanan giro, tabungan, deposito dan simpanan lainnya yang diperkenankan. 55 55 Ibid, hal. 5. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Ad.b. Menyalurkan Dana kepada Masyarakat Menyalurkan dana masyarakat tertentu bertujuan menunjang sebagian tugas penyelenggaraan Negara yakni : a menunjang pembangunan nasional, termasuk pembangunan daeerah; bukan melaksanakan misi pembangunan suatu golongan apalagi perseorangan; jadi perbankan Indonesia diarahkan untuk menjadi agen pembangunan agen tof development b dalam rangka mewujudkan trilogi pembangunan nasional, yakni : 56 1 meningkatkan pemerataan kesejahteraan rakyat banyak, bukan kesejahteraan segolongan orang atau perseorangan saja, melainkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali; 2 meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, bukan pertumbuhan ekonomi segolongan orang atua perseorangan, melainkan pertumbuhan ekonomi seluruh rakyat Indonesia, termasuk pertumbuhan ekonomi yang diserasikan; 3 meningkatkan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis; 4 meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat banyak, artinya tujuan yang hendak dicapai oleh perbankan nasional adalah meningkatkan pemerataan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat Indonesia, bukan segolongan orang atau perseorangan saja. Ad.c. Memberikan Pelayanan dalam Bentuk Jasa Perbankan 56 Rachmadi Usman, Aspek-Aspek Hukum Perbankan Indonesia, Op.Cit, hal. 62 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya, bank juga dapat memberikan pelayanan jasa. Pelayanan jasa kepada nasabah merupakan fungsi bank yang ketiga. Berbagai produk pelayanan jasa yang dapat diberikan oleh bank antara lain jasa pengiriman uang transfer, pemindahbukuan, penagihan surat-surat berharga, kliring, Letter of Credit, inkaso, garansi bank dan pelayanan jasa lainnya. Produk pelayanan jasa bank yang ditawarkan kepada masyarakat merupakan merupakan aktivitas pendukung yang dapat diberikan oleh bank. Aktivitas pelayanan jasa, akhir-akhir ini merupakan aktivitas yang diharapkan oleh bank untuk dapat meningkatkan pendapatan bank yang berasal dari fee atas pelayanan jasa tersebut. Beberapa bank berusaha untuk meningkatkan teknologi dan sistem informasi agar dapat memberikan pelayanan jasa yang dapat memberikan kepuasan kepada nasabah. Pelayanan yang dapat memuaskan nasabah adalah pelayanan jasa yang cepat dan akurat. Saat ini harapan nasabah dalam pelayanan jasa bank adalah kecepatan dan keakuratannya, sehingga bank berlomba-lomba untuk selalu berinovasi dalam memberikan produk layanan jasanya. 57 Fungsi perbankan kita tidak hanya sekedar sebagai wadah penghimpun dan penyalur dana masyarakat atau perantara penabung dan investor, tetapi fungsinya akan diarahkan kepada peningkatan taraf hidup rakyat banyak, agar masyarakat menjadi lebih baik dan sejahtera daripada sebelumnya. Oleh karena 57 Ismail, Op.Cit, hal. 6 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA itu, dalam menjalankan fungsinya, Perbankan Indonesia seyogianya selalu mengacu pada tujuan perbankan Indonesia. 58 Dalam Pasal 5 ayat 1 Undang-Undang No. 10 tentang Perbankan disebutkan, bank menurut jenisnya dibagi 2 yakni : 3. Jenis-jenis Bank a Dilihat dari bidang usahanya 59 1 Bank Umum 2 Bank Perkreditan Rakyat Ad.1. Bank Umum Hal ini dijabarkan dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Perbankan yang mengemukakan bahwa : “bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran”. Usaha perbankan secara konvensional adalah usaha perbankan memberi kredit kepada nasabah baik perorangan maupun perusahaan. Makna usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah dijabarkan dalam Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Perbankan, yakni : “prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil mudharabah, pembayaran berdasarkan prinsip penyertaan 58 Rachmadi Usmadi, Aspek-Aspek Hukum Perbankan Indonesia, Op.Cit, hal. 63 . 59 Sentosa Sembiring, Hukum Perbankan, Bandung : Mandar Maju, 2008, hal. 3. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA modal musharakah, prinsip jual-beli barang dengan memperoleh keuntungan murabanah atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan ijarah atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain” . Dalam Pasal 6 Undang-Undang Perbankan disebutkan Usaha Bank Umum meliputi : a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu b. memberikan kredit c. menerbitkan surat pengakuan hutang d. membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya e. memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah f. menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya g. menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan antar pihak ketiga h. melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek i. menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia j. melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-undang ini dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Apabila dicerna layanan jasa yang diberikan oleh bank sebagaimana dijabarkan dalam Pasal 6 di atas, tampak usaha bank semakin luas, dalam arti tidak hanya memberikan kredit. Untuk itu pengelola bank harus melakukan terobosan dalam memberikan layanan jasa perbankan, tidak hanya bersifat pasif UNIVERSITAS SUMATERA UTARA akan tetapi harus bersifat aktif namun tidak menyimpang dari asas pengelolaan bank yakini prinsip kehati-hatian prudential banking 60 Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya di sini kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum. Ad.b. Bank Perkreditan Rakyat BPR 61 a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu ; Usaha Bank Perkreditan Rakyat dijabarkan dalam Pasal 13, yakni meliputi : b. memberikan kredit ; c. menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia ; d. menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia SBI, deposito berjangka, sertifikat deposito, danatau tabungan pada bank lain. 2. Dilihat dari kepemilikannya Dilihat dari kepemilikannya bank dapat dibagi dalam 2 golongan yakni : 62 a Bank Milik Pemerintah Negara artinya modal bank yang bersangkutan berasal dari pemerintah. b Bank Milik Swasta 1 Swasta Nasional, artinya modal bank ini dimiliki oleh orang ataupun badan hukum Indonesia 2 Swasta Asing, artinya modal bank tersebut dimiliki oleh warga Negara asing dan atau badan hukum asing 60 Sentosa Sembiring, Op.Cit, hal. 5. 61 Kasmir, Op.Cit., hal. 36. 62 Sentosa Sembiring, Op.Cit, hal. 6. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dalam hal ini ada kemungkinan bank ini merupakan kantor cabang dari Negara asal bank yang bersangkutan. 3 Bank campuran, ialah bank umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih bank umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh warga Negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh warga Negara Indonesia, dengan satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri. 3. Dilihat dari segi operasional Dilihat dari runag lingkup operasional bidang usahanya, maka bank dapat dibagi dalam 2 golongan, yakni : 63 a Bank Devisa, ialah bank yang memperoleh surat penunjukan drai Bank Indonesia untuk melakukan usaha perbankan dalam valuta asing b Bank Non-devisa, ialah bank yang tidak dapat melakukan usaha di bidang transaksi valuta asing.

C. HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Berkaitan dengan Menjaga Rahasia Bank (Studi Kasus Pada Bank Agro Kantor Cabang Medan).

7 43 92

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Ditinjau Dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 53 70

Upaya Bank Dalam Menjaga Rahasia Bank Sebagai Wujud Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Penyimpan Di PT. Bank SUMUT Cabang USU Medan

3 137 99

Menjaga Kerahasiaan Bank Sebagai Wujud Perlindungan Nasabah

3 47 141

Analisis yuridis perlindungan nasabah penyimpan dana dalam likuidasi bank ditinjau dari undang undang nomor 24 tahun 2004 tentang lembaga penjamin simpanan

0 8 150

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH DALAM PENGGUNAAN KARTU ATM DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. (STUDI KASUS PADA BANK BNI).

0 2 15

Aspek Hukum Jaminan Dalam Pemberian Kredit Pada Bank Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan (Studi Pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Pasar Sidikalang)

0 2 118

Perlindungan Hukum dan Tanggung Jawab Pegawai Bank terhadap Data Nasabah Dikaitkan Prinsip Kerahasiaan Bank Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

0 1 45

AKIBAT HUKUM PEMBERLAKUAN FOREIGN ACCOUNT TAX COMPLIANCE ACT DI INDONESIA DIKAITKAN DENGAN PRINSIP KERAHASIAAN BANK DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG PERBANKAN DAN UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL.

0 0 1

Aspek Hukum Jaminan Dalam Pemberian Kredit Pada Bank Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan (Studi Pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Pasar Sidikalang)

0 0 11