BAB II RAHASIA BANK SECARA UMUM
A. Pengertian Rahasia Bank
Rahasia bank adalah segala sesuatu yang behubungan dengan keuangan, dan hal-hal lain dari nasabah bank yang menurut kelaziman dunia perbankan tidak
boleh secara terbuka diungkapkan kepada pihak masyarakat. Dalam hubungan ini yang menurut kelaziman wajib dirahasiakan oleh bank, adalah seluruh data dan
informasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan, dan hal- hal lain dari orang, dan badan yang diketahui oleh bank karena kegiatan
usahanya.
18
“Hubungan antara nasabah dan banknya mirip dengan hubungan antara lawyer dan kliennya atau hubungan antara dokter dan pasiennya.
Semuanya sama-sama mengandung kewajiban untuk merahasiakan data dari kliennasabahpasiennya. Sering juga untuk rahasia yang terbit dari
hubungan seperti ini disebut dengan istilah rahasia jabatan” Menurut Munir Fuady rahasia bank adalah :
19
“Dikarenakan kegiatan dunia perbankan mengelola uang masyarakat, maka bank wajib menjaga kepercayaan yang diberikan masyarakat. Bank
wajib menjaga keamanan uang tersebut agar benar-benar aman. Agar keamanan uang nasabahnya terjamin, pihak perbankan dilarang untuk
memberikan keterangan yang tercatat pada bank tentang keadaan keuangan dan hal-hal lain dari nasabahnya. Dengan kata lain, bank harus
menjaga rahasia tentang keadaan keuangan nasabah dan apabila melanggar kerahasiaan ini perbankan akan dikenakan sanksi”
Menurut Kasmir rahasia bank adalah :
20
18
Muhammad Djumhana, Rahasia Bank Ketentuan dan Penerapannya di Indonesia, Bandung : Citra Aditya Bakti 1996, hal.111.
19
Munir Fuady, Op.Cit. hal.88.
20
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta : Raja Grafindo persada, 2008, hal. 57
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada dasarnya setiap orang baik sebagai pribadi maupun sebagai usahawan tidak menginginkan mengenai keadaan pribadinya termasuk keadaan dasarnya
termasuk keadaan keuangannya diketahui oleh orang lain. Tiap kepentingan dari setiap orang itu harus mendapat perhatian dan harus dihormati sepenuhnya oleh
siapapun juga termasuk negara, untuk itu jika perlu dilindungi dengan hukum pidana yaitu sejauh kepentingan itu secara langsung ataupun tidak langsung juga
mempunyai arti bagi masyarakatnegara. Rahasia bank tidak boleh dijadikan alat untuk melindungi pelaku
kejahatan. Ketentuan rahasia bank seharusnya tidak boleh dipegang secara absolut, informasi tentang data bank harus lentur serta mengingat kepentingan
yang lebih besar artinya keterbukaan akan informasi dapat jalan asalkan untuk kepentingan masyarakat. Jadi keterbukaan informasi dapat didahulukan
dibandingkan tetap mempertahankan kerahasiaan bak sehingga melindungi pelaku kejahatan.
Persoalan rahasia bank seringkali menjadi pembicaraan yang menarik bagi para ahli hukum, para praktisi dan bahkan bagi kalangan anggota Fewan
Perwakilan Rakyat DPR. Menariknya persoalan rahasia bank tersebut mengingat di satu segi masyarakat ingin mengetahui tentang kondisi keuangan suatu debitur
yang berada di suatu bank, apakah sehat atau tidak, bermasalah atau tidak. Tetapi di lain pihak bank terbentur oleh aturan hukum yang menyangkut rahasia bank.
21
Banyak pertanyaan muncul tentang rahasia bank, salah satunya adalah pengertian dari “keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya”.
21
Zainal Asikin, Pokok-Pokok Hukum Perbankan di Indonesia, Jakarta : Raja Grafindo Persada 1996, hal.51.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pengertian “keterangan” meliputi semua data dan informasi mengenai diri dan keuangan nasabah penyimpan yang diketahui oleh dan tercatat di bank dan wajib
dirahaisakan. Kerahasiaan ini untuk kepentingan bank sendiri yang memerlukan kepercayaan masyarakat yang menyimpan dananya di bank. Masyarakat hanya
akan memepercayakan dananya disimpan di bank atau memanfaatkan jasa bank apabila ada jaminan terhadap nasabah bahwa bank akan merahasiakan tentang
nasabah penyimpan dan simpanannya, tentu saja sepanjang tidak dikecualikan dalam undang-undang.
22
Ringkasnya, bahwa Undang-Undang No.7 Tahun 1992 menyangkut kerahasiaan bank yang luas baik menyangkut objek maupun kedudukan
nasabahnya, sebab yang dilindungi rahasia bank bukan hanya keterangan dan keadaan keuangan nasabah penyimpan dana dan simpanannya, melainkan juga
keterangan keuangan nasabah debitur atau pinjamannya. Sedangkan Undang- Undang No.10 Tahun 1998 membatasi atau mempersempit hal-hal yang wajib
dirahasiakan oleh bank, yakni sebatas pada keterangan dan keadaan keuangan nasabah penyimpan dan simpanannya. Sehingga keterangan dan keadaan
Pasal 1 Angka 28 Undang-Undang No.10 Tahun 1998 menyatakan bahwa pengertian rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
keterangan nasabah penyimpan dan simpanannya. Sedangkan dalam pasal 1 angka 16 Undang-Undang No.7 Tahun 1992 yang meyebutkan bahwa rahasia bank
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan dan hal-hal lain dari nasabah bank yang menurut kelaziman dunia perbankan wajib dirahasiakan.
22
Abdulkadir Muhammad, Lembaga Keuangan dan Pembiayaan, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2000, hal.76.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
keuangan nasabah selain sebagai nasabah penyimpana bukan merupakan keterangan yang wajib dirahasiakan oleh bank.
Bentuk dari perwujudan gagasan untuk meningkatkan fungsi kontrol sosial terhadap institusi perbankansangat diperlukan. Oleh sebab itu, pembentuk
undang-undang telah melakukan pembaharuan dam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 terhadap ketentuan mengenai rahasia bank. Pembaharuan itu meliputi
pengertian dan objek rahasia bank, pengalihan kewenangan pemberian perintah dan izin pengecualian, serta memperberat ancaman pidana dan penambahan delik
rahasia bank.
23
Untuk melindungi suatu informasi dikenal adanya hukum kerahasiaan. Hukum kerahasiaan adalah hukum yang berisikan kaidah-kaidah yang berkaitan
dengan perlindungan rahasia baik yang menyangkut rahasia perdagangan, rahasia yang sifatnya pribadi atau rahasia pemerintahan.
24
23
Informasi mengenai kegiatan bank terutama hubungannya antara nasabah dengan bank merupakan bagian dari rahasia bank dan itu adalah salah satu bagian
yang dilindungi hukum kerahasiaan. Dengan demikian bila terjadi pembocoran atau pembukaan informasi serta melawan hukum atau menyalahgunakan
informasi tersebut maka ketentuan hukum dapat dikenakan kepada si pelaku pembocoran atau penyalahgunaan informasi tersebut.
Pelanggaran atas hukum kerahasiaan terjadi apabila :
http:omperi.wikidot.compengaturan rahasia bank, diakses pada tanggal 10 Januari 2012.
24
Ibid.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Informasi itu dapat dikategorikan mempunyai nilai rahasia atau untuk
dirahasiakan, maksudnya tersebut bukan merupakan hal yang lumrah atau telah menjadi pengetahuan umum.
2. Informasi tersebut diberikan kepada pihak tertentu seperti bank dalam
kondisi si penerima mempunyai kewajiban untuk merahasiakannya. 3.
Adanya penggunaan atau pembukaan rahasia informasi secara tidak sah. Terlepas dari adanya penyelewengan-penyelewengan ini, maka bank harus
melindungi kerahasiaan mengenai nasabah dan simpanannya. Rahasia bank mutlak diperlukan bukan hanya untuk nasabah saja melainkan juga mutlak perlu
bagi kepentingan bank itu sendiri yakni untk menumbuhkan kepercayaan masyarakat yang menyimpan uangnya di bank.
25
25
Muhammad Djumhana, Rahasia Bank Ketentuan dan Penerapannya di Indonesia, Op.Cit., hal.132.
B. DASAR HUKUM RAHASIA BANK