Deskripsi Objek Penelitian Hasil Penelitian 1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah akuntan yang bekerja di beberapa perusahaan di kota Medan. Dari sejumlah perusahaan tersebut, hanya ada 2 perusahaan yang bersedia memberikan ijin dalam penelitian ini. Jumlah kuesioner yang dibagikan untuk setiap kantor berkisar 40 kuesioner. Dari jumlah total kuesioner yang disebar yaitu 80 kuesioner, jumlah kuesioner yang diisi dan dikembalikan adalah sebanyak 70 kuesioner. Masing-masing kuesioner berisi dua kasus skenario yaitu kasus pertama mengenai pengiriman barang yang lebih awal dan kasus kedua mengenai penyesuaian piutang tak tertagih. Tabel 4.1 Daftar Kuesioner No Keterangan Jumlah 1. Kuesioner yang disebarkan 80 2. Kuesioner yang tidak dikembalikan 10 Total Kuesioner Yang Bisa Diolah 70 Sumber : data primer yang diolah, 2012 Tabel 4.2. menunjukkan gambaran 70 responden dalam penelitian ini. Tabel 4.2 Profil Responden Keterangan Total Persentase Jumlah sampel 70 100 Jenis Kelamin : Pria Wanita 48 22 68.6 31.4 Usia : 21- 25 tahun 26 – 30 tahun 30 18 11 41 25.7 15.7 58.6 Pendidikan : Diploma S1 S2 17 52 1 24.3 74.3 1.4 Sumber : data primer yang diolah, 2012 Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa jumlah responden pria lebih banyak dibanding responden wanita. Jumlah responden pria sebanyak 48 orang 68.6 dan wanita sebanyak 22 orang 31.4. Sebagian besar responden adalah berumur di atas 30 tahun yaitu sebanyak 41 orang 58.6, responden yang berumur antara 26 – 30 tahun sebanyak 11 orang 15.7, dan responden yang berumur antara 21 – 25 tahun sebanyak 18 orang 25.7. Selain itu berdasarkan tabel 4.2. dapat diketahui bahwa 52 responden 74.3 berpendidikan S1, 17 responden 24.3 berpendidikan diploma, dan hanya 1 responden 1.4 yang berpendidikan S2. 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Analisis Indeks Jawaban Responden Per Variabel Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran deskriptif mengenai responden penelitian ini, khususnya variabel-variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini digunakan teknik skoring yaitu nilai minimal 1 dan nilai maksimal 5. Maka perhitungan indeks jawaban responden dilakukan dengan rumus sebagai berikut : Nilai Indeks = [F1x1 + F2x2 + F3x3 + F4x4 +F5x5] 5 Dimana : F1 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab 1 F2 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab 2 F3 adalah frekuensi jawaban responden yang menjawab 3 Dan seterusnya hingga F5 untuk menjawab 5 skor yang digunakan dalam kuesioner penelitian ini. Pada kuesioner penelitian ini, angka jawaban responden tidak dimulai dari angka 0, melainkan dari angka 1 hingga 5. Oleh karena itu angka indeks yang dihasilkan dimulai dari angka 14 hingga 70 dengan rentang 56. Dalam penelitian ini digunakan 3 kriteria, maka rentang sebesar 56 dibagi 3 dan menghasilkan rentang sebesar 19. Rentang tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan indeks persepsi akuntan terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : 14,00 – 33,99 = Rendah 34,00 – 53,99 = Sedang 54,00 – 73,99 = Tinggi 1. Indeks Jawaban Responden Mengenai Moral Keadilan Variabel Moral Keadilan pada penelitian ini dijelaskan dengan menggunakan 3 indikator. Tabel berikut adalah hasil tanggapan responden dengan angka indikator untuk masing-masing indikatornya. Untuk kasus 1: Pengiriman barang yang lebih awal ditampilkan dalam tabel 4.3. sedangkan kasus 2: Penyesuaian Piutang Tak Tertagih ditampilkan pada tabel 4.4. Tabel 4.3. Indeks Moral Keadilan Kasus 1: Pengiriman Barang Lebih Awal Indikator Moral Keadilan Frekuensi Jawaban Indeks 1 2 3 4 5 Adil Tidak adil X 11 3 18 19 18 12 46.4 Pantas Tidak pantas X 12 1 21 22 17 9 44.4 Secara moral benar Secara moral salah X 13 - 20 21 17 12 46.2 Rata-rata 45.7 Tabel 4.4. Indeks Moral Keadilan Kasus 2 : Penyesuaian Piutang Tak Tertagih Indikator Moral Keadilan Frekuensi Jawaban Indeks 1 2 3 4 5 Adil Tidak adil X 11 3 11 23 23 10 47.2 Pantas Tidak pantas X 12 2 18 18 23 9 46 Secara moral benar Secara moral salah X 13 2 20 18 20 10 45.2 Rata-rata 46.1 Sumber : Data Primer yang diolah, 2012 Pada kasus 1 indeks X 11 • Nilai Indeks X yaitu adil tidak adil dihitung sebagai berikut: 11 = 46.4 = [3x1 + 18x2 + 19x3 + 18x4 + 12x5] 5 Kesimpulan : Indikator persepsi adil tidak adil bagi responden terhadap kasus Pengiriman barang yang lebih awal nilainya adalah sedang. Pada kasus 1 indeks X 12 • Nilai indeks X yaitu pantas tidak pantas dihitung sebagai berikut : 12 = [1x1 + 21x2 + 22x3 + 17x4 + 9x5] 5 =44.4 Kesimpulan : Indikator persepsi pantastidak pantas bagi responden terhadap kasus Pengiriman barang yang lebih awal nilainya adalah sedang. Pada kasus 1 indeks X 13 • Nilai indeks X yaitu secara moral benar secara moral salah dihitung sebagai berikut : 13 = 46.2 = 0x1 +20x2 +21x3 + 17x4 + 12x5] 5 Kesimpulan : Indikator persepsi secara moral benar secara moral salah bagi responden terhadap kasus Pengiriman barang yang lebih awal nilainya adalah sedang. Nilai indeks total = 46.4 + 44.4 + 46.2 3 = 45.7 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para responden memiliki moral keadilan yang sedang dengan tingkat moral keadilannya sebesar 45.7 terhadap kasus pengiriman barang yang lebih awal. Pada kasus 2 indeks X 11 • Nilai indeks = [3x1 + 11x2 + 23x3 + 23x4 + 10x5] 5 = 47.2 yaitu adil tidak adil dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator persepsi adil tidak adil bagi responden terhadap kasus Penyesuaian piutang tak tertagih nilainya adalah sedang. Pada kasus 2 indeks X 12 • Nilai indeks = [2x1 + 18x2 + 18x3 + 23x4 + 9x5] 5 = 46 yaitu pantas tidak pantas dihitung sebagai berikut : Kesimpulan : Indikator persepsi pantastidak pantas bagi responden terhadap kasus Penyesuaian piutang tak tertagih nilainya adalah sedang. Pada kasus 2 indeks X 13 • Nilai indeks =[2x1 + 20x2 + 18x3 +20x4 +10x5] 5 = 45.2 yaitu secara moral benar secara moral salah dihitung sebagai berikut : Kesimpulan : Indikator persepsi secara moral benar secara moral salah bagi responden terhadap kasus Penyesuaian piutang tak tertagih nilainya adalah sedang Nilai indeks total = 47.2+46+ 45.2 3 = 46.1 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para responden memiliki moral keadilan yang sedang-sedang saja terhadap kasus penyesuaian piutang tak tertagih. Tabel di atas menunjukkan bahwa rentang nilai indeks 14-73, responden rata-rata memiliki indeks moral keadilan sebesar 46.1 yang berarti tingkat moral keadilannya adalah sedang. 2. Indeks Jawaban Responden Mengenai Moral Deontologi Variabel moral deontologi pada penelitian ini dijelaskan dengan menggunakan 2 indikator. Tabel berikut adalah hasil tanggapan responden dengan angka indikator untuk masing-masing indikatornya. Tabel 4.5. Indeks Moral Deontologi Kasus 1 : Pengiriman Barang yang Lebih Awal Indikator Moral Deontologi Frekuensi Jawaban Indeks 1 2 3 4 5 Melanggar tidak melanggar kontrak tak tertulis X 21 5 24 21 15 5 40.2 Melanggar tidak melanggar janji tak terucap X 22 7 23 17 20 3 39.8 Rata-rata 40 Tabel 4.6. Indeks Moral Deontologi Kasus 2 : Penyesuaian Piutang Tak Tertagih Indikator Moral Deontologi Frekuensi Jawaban Indeks 1 2 3 4 5 Melanggar tidak melanggar kontrak tak tertulis X 21 3 19 19 22 7 44.2 Melanggar tidak melanggar janji tak terucap X 22 2 19 18 18 13 46.2 Rata-rata 45.2 Sumber : Data Primer yang diolah, 2012 Pada kasus 1 indeks X 21 • Nilai indeks = [5x1 + 24x2 + 21x3 + 15x4 + 5x5] 5= 40.2 yaitu melanggar tidak melanggar kontrak tak tertulis dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator persepsi melanggar tidak melanggar kontrak tak tertulis bagi responden terhadap kasus Pengiriman barang yang lebih awal nilainya adalah sedang. Pada kasus 1 indeks X 22 • Nilai indeks =[7x1 + 23x2 + 17x3 + 20x4 + 3x5] 5= 39.8 melanggar tidak melanggar janji tak terucap dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator persepsi melanggar tidak melanggar janji tak terucap bagi responden terhadap kasus Pengiriman barang yang lebih awal nilainya adalah sedang. Nilai indeks total = 40.2 +39.8 2 = 40 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden rata-rata memiliki moral deontologi yang sedang dengan tingkat moral deontologi sebesar 40 terhadap kasus pengiriman barang yang lebih awal. Pada kasus 2 indeks X 21 • Nilai indeks = [3x1 + 19x2 + 19x3 + 22x4 + 7x5] 5= 44.2 yaitu melanggar tidak melanggar kontrak tak tertulis dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator persepsi melanggar tidak melanggar kontrak tak tertulis bagi responden terhadap kasus Penyesuaian piutang tak tertagih nilainya adalah sedang. Pada kasus 2 indeks X 22 • Nilai indeks = [2x1 + 19x2 + 18x3 + 18x4 + 3x5] 5 = 46.2 melanggar tidak melanggar janji tak terucap dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator persepsi melanggar tidak melanggar kontrak tak tertulis bagi responden terhadap kasus Penyesuaian piutang tak tertagih nilainya adalah sedang. Nilai indeks total = 44.2 + 46.2 2 = 45.2 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para responden memiliki moral deontologi yang sedang terhadap kasus penyesuaian piutang tak tertagih dengan nilai indeksnya sebesar 45.2. 3. Indeks Jawaban Responden Mengenai Moral Relativisme Variabel moral relativisme pada penelitian ini dijelaskan dengan 3 indikator. Tabel berikut adalah hasil tanggapan responden dengan angka indikator untruk masing-masing indikatornya. Tabel 4.7. Indeks Moral Relativisme Kasus 1 : Pengiriman Barang yang Lebih Awal Indikator Moral Relativisme Frekuensi Jawaban Indeks 1 2 3 4 5 Dapat tidak dapat diterima bagi keluarga saya X 31 1 39 20 6 4 36.6 Secara budaya dapat diterima tidak dapat diterima X 32 - 35 24 8 3 37.8 Secara tradisional dapat diterima tidak dapat diterima X 33 - 30 29 8 3 38.8 Rata-rata 37.7 Tabel 4.8. Indeks Moral Relativisme Kasus 2 : Penyesuaian Piutang Tak Tertagih Indikator Moral Relativisme Frekuensi Jawaban Indeks 1 2 3 4 5 Dapat tidak dapat diterima bagi keluarga saya X 31 3 18 26 16 7 43.2 Secara budaya dapat diterima tidak dapat diterima X 32 4 29 20 12 5 39 Secara tradisional dapat diterima tidak dapat diterima X 33 6 32 18 8 6 37.2 Rata-rata 39.8 Sumber : Data Primer yang diolah, 2012 Pada kasus 1 indeks X 31 • Nilai indeks = [1x1 + 39x2 + 20x3 + 6x4 + 4x5] 5 = 36.6 dapat tidak dapat diterima bagi keluarga saya yaitu dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator persepsi dapat tidak dapat diterima bagi keluarga saya bagi responden terhadap kasus Pengiriman barang yang lebih awal nilainya adalah sedang. Pada kasus 1 indeks X 32 • Nilai indeks = [0x1 + 35x2 + 24x3 + 8x4 + 3x5] 5 = 37.8 secara budaya dapat diterima tidak dapat diterima yaitu dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator persepsi secara budaya dapat diterima tidak dapat diterima bagi responden terhadap kasus Pengiriman barang yang lebih awal nilainya adalah sedang. Pada kasus 1 indeks X 33 • Nilai indeks = [0x1 + 30x2 + 29x3 + 8x4 +3x5] 5 = 38.8 secara tradisional dapat diterima tidak dapat diterima yaitu dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator persepsi secara tradisional dapat diterima tidak dapat diterima bagi responden terhadap kasus Pengiriman barang yang lebih awal nilainya adalah sedang. Nilai indeks total = 38 + 39 + 40 3 = 39 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para responden memiliki moral relativisme yang sedang terhadap kasus pengiriman barang yang lebih awal. Tabel diatas menunjukkan bahwa dari rentang nilai indeks 14 sampai 73, responden rata-rata memiliki indeks moral relativisme sebesar 39 yang berarti tingkat moral relativismenya adalah sedang mendekati rendah. Pada kasus 2 indeks X 31 • Nilai indeks = [3x1 + 18x2 + 26x3 + 16x4 + 7x5]5 = 43.2 dapat tidak dapat diterima bagi keluarga saya yaitu dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator persepsi dapat tidak dapat diterima bagi keluarga saya bagi responden terhadap kasus Penyesuaian piutang tak tertagih adalah sedang. Pada kasus 2 indeks X 32 • Nilai indeks = [4x1 + 29x2 + 20x3 + 12x4 + 5x5] 5= 39 secara budaya dapat diterima tidak dapat diterima yaitu dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator persepsi secara budaya dapat diterima tidak dapat diterima bagi responden terhadap kasus Penyesuaian piutang tak tertagih nilainya adalah sedang. Pada kasus 2 indeks X 33 • Nilai indeks = [6x1 + 32x2 + 18x3 + 8x4 + 6x5] 5= 37.2 secara tradisional dapat diterima tidak dapat diterima yaitu dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator persepsi secara tradisional dapat diterima tidak dapat diterima bagi responden terhadap kasus Penyesuaian piutang tak tertagih nilainya adalah sedang. Nilai indeks total = 43.2 + 39 + 37.2 3 = 30.8 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden rata-rata memiliki moral relativisme sebesar 30.8 yang berarti tingkat moral relativismenya sedang terhadap kasus penyesuaian piutang tak tertagih. 4. Indeks Jawaban Responden Mengenai Moral Egoisme Variabel moral egoisme pada penelitian ini dijelaskan dengan menggunakan 2 indikator. Tabel berikut adalah hasil tanggapan rsponden dengan angka indikator untuk masing-masing indikatornya. Tabel 4.9. Indeks Moral Egoisme Kasus 1 : Pengiriman Barang yang Lebih Awal Indikator Moral Egoisme Frekuensi Jawaban Indeks 1 2 3 4 5 Menguntungkan bagi pelaku merugikan bagi pelaku X 41 12 29 15 8 6 35.4 Secara pribadi memuaskan bagi pelaku tidak memuaskan bagi pelaku X 42 13 33 16 5 3 32.4 Rata-rata 33.9 Tabel 4.10. Indeks Moral Egoisme Kasus 2 : Penyesuaian Piutang Tak Tertagih Indikator Moral Egoisme Frekuensi Jawaban Indeks 1 2 3 4 5 Menguntungkan bagi pelaku merugikan bagi pelaku X 41 9 18 23 16 4 39.6 Secara pribadi memuaskan bagi pelaku tidak memuaskan bagi pelaku X 42 8 31 19 10 2 35.4 Rata-rata 37.5 Sumber : Data primer yang diolah, 2012 Pada kasus 1 indeks X 41 • Nilai indeks = [12x1 + 29x2 + 15x3 + 8x4 + 6x5] 5 = 35.4 menguntungkan bagi pelaku merugikan bagi pelaku yaitu dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator persepsi menguntungkan bagi pelaku merugikan bagi pelaku bagi responden terhadap kasus Pengiriman barang lebih awal adalah sedang. Pada kasus 1 indeks X 42 • Nilai indeks = [13x1 + 33x2 + 16x3 + 5x4 + 3x5] 5 = 32.4 secara pribadi memuaskan bagi pelaku tidak memuaskan bagi pelaku yaitu dihitung sebagai berikut : Kesimpulan : Indikator persepsi secara pribadi memuaskan bagi pelaku tidak memuaskan bagi pelaku bagi responden terhadap kasus Pengiriman barang lebih awal adalah rendah. Nilai indeks total = 35.4 + 32.4 2 = 33.9 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para responden memiliki moral egoisme yang rendah terhadap kasus pengiriman barang lebih awal yang ditunjukkan dengan tabel sebesar 33.9 nilai indeks rata-ratanya. Pada kasus 2 indeks X 41 • Nilai indeks = [9x1 + 18x2 + 23x3 + 16x4 + 4x5] 5 =39.6 menguntungkan bagi pelaku merugikan bagi pelaku yaitu dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator persepsi menguntungkan bagi pelaku merugikan bagi pelaku bagi responden terhadap kasus Pengiriman barang lebih awal adalah sedang. Pada kasus 2 indeks X 42 • Nilai indeks = [8x1 + 31x2 + 19x3 + 10x4 + 2x5] 5 = 35.4 secara pribadi memuaskan bagi pelaku tidak memuaskan bagi pelaku yaitu dihitung sebagai berikut : Kesimpulan : Indikator persepsi secara pribadi memuaskan bagi pelaku tidak memuaskan bagi pelaku bagi responden terhadap kasus Pengiriman barang lebih awal adalah sedang. Nilai indeks total = 39.6 + 35.4 2 = 37.5 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para responden memiliki moral egoisme yang sedang terhadap kasus penyisihan piutang tak tertagih yang ditunjukkan dengan tabel sebesar 37.5 nilai indeks rata-ratanya.

5. Indeks Jawaban Responden Mengenai Moral Utilitarianisme

Variabel moral utilitarianisme pada penelitian ini dijelaskan dengan menggunakan 2 indikator. Tabel berikut adalah hasil tanggapan rsponden dengan angka indikator untuk masing-masing indikatornya. Tabel 4.11. Indeks Moral Utilitarianisme Kasus 1 : Pengiriman Barang yang Lebih Awal Indikator Moral Utilitarianisme Frekuensi Jawaban Indeks 1 2 3 4 5 Menghasilkan utilitas terbesar Menghasilkan utilitas terkecil X 51 - 37 26 4 3 42.6 Meminimalkan manfaat sekaligus memaksimalkan kerugian Memaksimalkan manfaat sekaligus meminimalkan kerugian X 52 6 27 22 10 5 38.2 Rata-rata 40.4 Tabel 4.12. Indeks Moral Utilitarianisme Kasus 2 : Penyesuaian Piutang Tak Tertagih Indikator Moral Utilitarianisme Frekuensi Jawaban Indeks 1 2 3 4 5 Menghasilkan utilitas terbesar Menghasilkan utilitas terkecil X 51 6 39 19 6 - 33 Meminimalkan manfaat sekaligus memaksimalkan kerugian Memaksimalkan manfaat sekaligus meminimalkan kerugian X 52 3 20 22 14 11 44 Rata-rata 38.5 Sumber : Data primer yang diolah, 2012 Pada kasus 1 indeks X 51 • Nilai indeks = [0x1 + 37x2 + 26x3 + 4x4 + 3x5] 5 = 42.6 menghasilkan utilitas terbesar menghasilkan utilitas terkecil yaitu dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator persepsi menghasilkan utilitas terbesar menghasilkan utilitas terkecil bagi responden terhadap kasus Pengiriman barang lebih awal adalah sedang. Pada kasus 1 indeks X 52 • Nilai indeks = [6x1 + 27x2 + 22x3 + 10x4 + 5x5] 5 = 38.2 meminimalkan manfaat sekaligus memaksimalkan kerugian memaksimalkan manfaat sekaligus meminimalkan kerugian yaitu dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator persepsi meminimalkan manfaat sekaligus memaksimalkan kerugian memaksimalkan manfaat sekaligus meminimalkan kerugian bagi responden terhadap kasus Pengiriman barang lebih awal adalah sedang. Nilai indeks total = 42.6 + 38.2 2 = 40.4 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para responden memiliki moral utilitarianisme yang sedang terhadap kasus pengiriman barang yang lebih awal dengan rata-rata nilai indeksnya sebesar 40.4 . Pada kasus 2 indeks X 51 menghasilkan utilitas terbesar menghasilkan utilitas terkecil yaitu dihitung sebagai berikut: • Nilai indeks = [6x1 + 39x2 + 19x3 + 6x4 + 0x5] 5 = 33 Kesimpulan : Indikator persepsi menghasilkan utilitas terbesar menghasilkan utilitas terkecil bagi responden terhadap kasus Penyesuaian piutang tak tertagih adalah rendah. Pada kasus 2 indeks X 52 • Nilai indeks = [3x1 + 20x2 + 22x3 + 14x4 + 11x5] 5 = 44 meminimalkan manfaat sekaligus memaksimalkan kerugian memaksimalkan manfaat sekaligus meminimalkan kerugian yaitu dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator persepsi meminimalkan manfaat sekaligus memaksimalkan kerugian memaksimalkan manfaat sekaligus meminimalkan kerugian bagi responden terhadap kasus Penyesuaian piutang tak tertagih adalah sedang. Nilai indeks total = 33 + 44 2 = 38.5 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para responden memiliki moral utilitarianisme yang sedang terhadap kasus penyesuaian piutang tak tertagih dengan rata-rata nilai indeksnya sebesar 38.5 . 6. Indeks Jawaban Responden Mengenai Emosi Penyesalan Variabel emosi penyesalan pada penelitian ini dijelaskan dengan menggunakan 1 indikator. Tabel berikut adalah hasil tanggapan responden dengan angka indikator untuk masing-masing indikatornya. Tabel 4.13. Indeks Emosi Penyesalan Kasus 1 : Pengiriman Barang yang Lebih Awal Indikator Emosi Penyesalan Frekuensi Jawaban Indeks 1 2 3 4 5 Penyesalan X 6 3 17 28 14 8 43.4 Tabel 4.14 Indeks Emosi Penyesalan Kasus 2 : Penyesuaian Piutang Tak Tertagih Indikator Emosi Penyesalan Frekuensi Jawaban Indeks 1 2 3 4 5 Penyesalan X 6 3 13 30 17 7 44.4 Sumber : Data primer yang diolah, 2012 Pada kasus 1 indeks X 6 • Nilai indeks = [3x1 + 17x2 + 28x3 + 14x4 + 8x5] 5 = 43.4 emosi penyesalan yaitu dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator penyesalan bagi responden pada kasus Pengiriman barang lebih awal adalah sedang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para responden memiliki emosi penyesalan yang sedang terhadap kasus pengiriman barang yang lebih awal dengan nilai indeksnya sebesar 43.4 . Pada kasus 2 indeks X 6 • Nilai indeks = [3x1 + 13x2 + 30x3 + 17x4 + 7x5] 5 = 44.4 emosi penyesalan yaitu dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator penyesalan bagi responden pada kasus Penyesuaian piutang tak tertagih adalah sedang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para responden memiliki emosi penyesalan yang sedang terhadap kasus penyesuaian piutang tak tertagih dengan nilai indeksnya sebesar 44.4. 7. Indeks Jawaban Responden Mengenai Emosi Kelegaan Variabel emosi kelegaan pada penelitian ini dijelaskan dengan menggunakan 1 indikator. Tabel berikut adalah hasil tanggapan responden dengan angka indikator untuk masing-masing indikatornya. Tabel 4.15. Indeks Emosi Kelegaan Kasus 1 : Pengiriman Barang Lebih Awal Indikator Emosi Kelegaan Frekuensi Jawaban Indeks 1 2 3 4 5 Penyesalan X 7 - 13 20 23 14 49.6 Tabel 4.16 Indeks Emosi Kelegaan Kasus 2 : Penyesuaian Piutang Tak Tertagih Indikator Emosi Kelegaan Frekuensi Jawaban Indeks 1 2 3 4 5 Penyesalan X 7 11 15 24 11 9 40.4 Sumber : Data primer yang diolah, 2012 Pada kasus 1 indeks X 7 • Nilai indeks = [0x1 + 13x2 + 20x3 + 23x4 + 14x5] 5 = 49.6 emosi kelegaan yaitu dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator kelegaan bagi responden pada kasus Pengiriman barang lebih awal adalah sedang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para responden memiliki emosi kelegaan yang sedang terhadap kasus pengiriman barang yang lebih awal dengan nilai indeksnya sebesar 49.6 . Pada kasus 2 indeks X 7 • Nilai indeks = [11x1 + 15x2 + 24x3 + 11x4 + 19x5] 5 = 40.4 emosi kelegaan yaitu dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator kelegaan bagi responden pada kasus Penyesuaian piutang tak tertagih adalah sedang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para responden memiliki emosi kelegaan yang sedang terhadap kasus penyesuaian piutang tak tertagih dengan nilai indeksnya sebesar 40.4. 8. Indeks Jawaban Responden Mengenai Emosi Kepuasan Variabel emosi kepuasan pada penelitian ini dijelaskan dengan menggunakan 1 indikator. Tabel berikut adalah hasil tanggapan responden dengan angka indikator untuk masing-masing indikatornya. Tabel 4.17 Indeks Emosi Kepuasan Kasus 1 : Pengiriman Barang Lebih Awal Indikator Emosi Kepuasan Frekuensi Jawaban Indeks 1 2 3 4 5 Kepuasan X 8 - 15 32 15 8 45.2 Tabel 4.18 Indeks Emosi Kepuasan Kasus 2: Penyisihan Piutang Tak Tertagih Indikator Emosi Kepuasan Frekuensi Jawaban Indeks 1 2 3 4 5 Kepuasan X 8 5 18 27 11 9 42.2 Sumeber : Data primer yang diolah, 2012 Pada kasus 1 indeks X 8 • Nilai indeks = [0x1 + 15x2 + 32x3 + 15x4 + 8x5] 5 = 45.2 emosi kepuasan yaitu dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator kepuasan bagi responden pada kasus Pengiriman barang lebih awal adalah sedang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para responden memiliki emosi kepuasan yang sedang terhadap kasus pengiriman barang yang lebih awal dengan nilai indeksnya sebesar 45.2 . Pada kasus 2 indeks X 8 • Nilai indeks = [5x1 + 18x2 + 27x3 + 11x4 + 9x5] 5 = 42.2 emosi kepuasan yaitu dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator kepuasan bagi responden pada kasus Penyesuaian piutang tak tertagih adalah sedang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para responden memiliki emosi kepuasan yang sedang terhadap kasus penyesuaian piutang tak tertagih dengan nilai indeksnya sebesar 42.2. 9. Indeks Jawaban Responden Mengenai Ethical Judgement Variabel ethical judgement pada penelitian ini dijelaskan dengan menggunakan 2 indikator. Tabel berikut adalah hasil tanggapan responden dengan angka indikator untuk masing-masing indikatornya. Tabel 4.19. Indeks Ethical Judgement Kasus 1 : Pengiriman Barang Lebih Awal Indikator Kepuasan Frekuensi Jawaban Indeks 1 2 3 4 5 Etis tidak etis Y 1 1 21 23 16 9 44.2 Setuju atas tindakan pelaku tidak setuju atas tindakan pelaku Y 2 10 23 17 12 8 39 Rata-rata 41.6 Tabel 4.20. Indeks Ethical Judgement Kasus 2 : Penyesuaian Piutang Tak Tertagih Indikator Kepuasan Frekuensi Jawaban Indeks 1 2 3 4 5 Etis tidak etis Y 1 4 18 21 19 8 43.8 Setuju atas tindakan pelaku tidak setuju atas tindakan pelaku Y 2 3 23 28 8 8 41 Rata-rata 42.4 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2012 Pada kasus 1 indeks Y 1 • Nilai indeks = [1x1 + 21x2 + 23x3 + 16x4 + 9x5] 5 = 44.2 etis tidak etis yaitu dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator persepsi etis tidak etis bagi responden terhadap kasus Pengiriman barang lebih awal adalah sedang. Pada kasus 1 indeks Y 2 • Nilai indeks = [10x1 + 23x2 + 17x3 + 12x4 + 8x5] 5 = 39 setuju atas tindakan pelaku tidak setuju atas tindakan pelaku yaitu dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator persepsi setuju atas tindakan pelaku tidak setuju atas tindakan pelaku bagi responden terhadap kasus Pengiriman barang lebih awal adalah sedang. Nilai indeks total = 44.2 + 39 2 = 41.6 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para responden memiliki tingkat ethical judgement yang sedang pada kasus pengiriman barang lebih awal dengan nilai indeksnya sebesar 41.6. Pada kasus 2 indeks Y 1 • Nilai indeks = [4x1 + 18x2 + 21x3 + 19x4 + 8x5] 5 = 43.8 etis tidak etis yaitu dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator persepsi etis tidak etis bagi responden terhadap kasus Penyesuaian piutang tak tertagih adalah sedang. Pada kasus 2 indeks Y 2 • Nilai indeks = [3x1 + 23x2 + 28x3 + 8x4 + 8x5] 5 = 41 setuju atas tindakan pelaku tidak setuju atas tindakan pelaku yaitu dihitung sebagai berikut: Kesimpulan : Indikator persepsi setuju atas tindakan pelaku tidak setuju atas tindakan pelaku bagi responden terhadap kasus Penyesuaian piutang tak tertagih adalah sedang. Nilai indeks total = 43.8 + 41 2 = 42.4 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para responden memiliki tingkat ethical judgement yang sedang pada kasus penyesuaian piutang tak tertagih dengan nilai indeksnya sebesar 42.4.

4.3. Analisis Data