Y, variabel bebas emosi kepuasan X
8
Dari hasil analisis regresi diatas pada kasus penyesuaian piutang tak tertagih dapat disimpulkan bahwa variabel bebas moral keadilan X
mempunyai pengaruh positif sebesar 0,220 terhadap variabel ethical judgement Y.
1
mempunyai pengaruh positif sebesar 0,043 terhadap variabel terikat ethical judgement Y, variabel bebas moral deontologi X
2
mempunyai pengaruh positif sebesar 0,131 terhadap variabel terikat ethical judgement
Y, variabel bebas moral relativisme X
3
mempunyai pengaruh positif sebesar 0,014 terhadap variabel terikat ethical judgement Y, variabel
bebas moral egoisme X
4
mempunyai pengaruh positif sebesar 0,077 terhadap variabel terikat ethical judgement Y, variabel bebas moral
utilitarianisme X
5
mempunyai pengaruh negatif sebesar 0,237 terhadap variabel terikat ethical judgement Y, variabel bebas emosi penyesalan
X
6
mempunyai pengaruh positif sebesar 0,138 terhadap variabel terikat ethical judgement Y, variabel bebas emosi kelegaan X
7
mempunyai pengaruh positif sebesar 0,093 terhadap variabel terikat ethical judgement
Y, variabel bebas emosi kepuasan X
8
4.3.4. Pengujian Hipotesis
mempunyai pengaruh positif sebesar 0,363 terhadap variabel ethical judgement Y.
1. Koefisien Determinasi Nilai yang digunakan untuk melihat uji koefisien determinasi
adalah nilai Adjusted R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam hal ini
Adjusted R
2
Tabel 4.29 digunakan untuk menguji hubungan regresi antar variabel
dependen dengan seperangkat variabel independen.
Hasil Koefisien Determinasi Kasus 1 Pengiriman Barang Lebih Awal
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.746
a
.556 .498
1.144 a. Predictors: Constant, keadilan, deontologi, relativisme, egoisme,
utilitarianisme, penyesalan, kelegaan, kepuasan b. Dependent Variable: Ethical Judgement
Tabel 4.30 Hasil Koefisien Determinasi
Kasus 2 Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.655
a
.429 .354
1.206 a. Predictors: Constant, keadilan, deontologi, relativisme, egoisme,
utilitarianisme, penyesalan, kelegaan, kepuasan b. Dependent Variable: Ethical Judgement
Sumber : Output SPSS 17, 2012
Dari tabel 4.22 dan tabel 4.23 di atas, besarnya Adjusted R
2
berturut-turut adalah 0,498 pada kasus 1 dan 0,354 pada kasus 2 yang artinya kedelapan variabel independen keadilan, deontologi, relativisme,
egoisme, utilitarianisme, penyesalan, kelegaan, dan kepuasan dalam penelitian ini hanya mampu menjelaskan 49,8 pada kasus 1 dan sebesar
35,4 pada kasus 2, variasi yang terjadi dalam variabel dependennya ethical judgement, sedangkan selisihnya sampai dengan 100 dijelaskan
oleh variabel lainnya di luar penelitian ini. 2. Uji Parsial Uji T
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen Ghozali, 2005. Dimana kriteria pengujian adalah :
a. Perumusan : H = Hipotesis nihil dan H
a
b. t = Hipotesis alternatif
hitung
t
tabel
maka H ditolak dan H
a
c. t diterima. Yang artinya ada
pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain hipotesis diterima.
hitung
t
tabel
maka H diterima dan H
a
d. Untuk memperoleh nilai t ditolak. Yang artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain hipotesis ditolak.
tabel
yaitu pada degree of freedom df sebesar 61 jumlah data dikurangi jumlah variabel dan
1 2
α = 10 : 2 = 5 maka nilai t
tabel
sebesar 1.67.
Tabel 4.31 Hasil Uji Parsial t
Kasus 1: Pengiriman Barang Lebih Awal
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
1.200 .689
1.742 .086 Keadilan
.002 .058
.003 .028 .978 .580 1.724
Deontologi .100
.084 .126 1.183 .241
.639 1.566 Relativisme
.071 .086
.103 .829 .410 .474 2.108
Egoisme .205
.104 .251 1.971 .053
.448 2.234 Utilitarianisme
-.103 .127
-.105 -.810 .421 .431 2.318
Penyesalan .685
.178 .440 3.853 .000
.558 1.793 Kelegaan
.086 .189
.054 .453 .652 .512 1.955
Kepuasan .220
.203 .126 1.083 .283
.539 1.854 a. Dependent Variable: Ethical Judgement
Tabel 4.32 Hasil Uji Parsial t
Kasus 2: Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
1.178 .778
1.515 .135 Keadilan
.043 .062
.084 .695 .490 .645 1.551
Deontologi .131
.098 .169 1.327 .190
.579 1.727 Relativisme
.014 .066
.027 .218 .829 .614 1.629
Egoisme .077
.107 .096 .719 .475
.525 1.905 Utilitarianisme
.237 .129
.233 1.839 .071 .584 1.711
Penyesalan .138
.178 .091 .776 .441
.678 1.476 Kelegaan
.093 .139
.077 .669 .506 .715 1.399
Kepuasan .363
.163 .268 2.230 .029
.646 1.548 a. Dependent Variable: Ethical Judgement
Sumber : Output SPSS 17, 2012 Hasil analisis Uji t :
1. Kasus Pengiriman Barang Lebih Awal a. Nilai t
hitung
pada variabel moral keadilan adalah 0,028 dengan tingkat signifikansi 0,978. Karena 0,028 1,67 maka dapat disimpulkan H
diterima dan H
a
Artinya : tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel moral keadilan terhadap variabel terikat ethical judgement.
ditolak.
b. Nilai t
hitung
pada variabel moral deontologi adalah 1,183 dengan tingkat signifikansi 0,241. Karena 1,183 1,67 maka dapat disimpulkan H
diterima dan H
a
Artinya : tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel moral deontologi terhadap variabel terikat ethical judgement.
ditolak.
c. Nilai t
hitung
pada variabel moral relativisme adalah 0,829 dengan tingkat signifikansi 0,410. Karena 0,829 1,67 maka dapat
disimpulkan H diterima dan H
a
Artinya : tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel moral relativisme terhadap variabel terikat ethical judgement.
ditolak.
d. Nilai t
hitung
pada variabel moral egoisme adalah 1,971 dengan tingkat signifikansi 0,053. Karena 1,971 1,67 maka dapat disimpulkan H
ditolak dan H
a
Artinya : ada pengaruh yang signifikan antara variabel moral egoisme terhadap variabel terikat ethical judgement.
diterima.
e. Nilai t
hitung
pada variabel moral utilitarianisme adalah -0,810 dengan tingkat signifikansi 0,421. Karena -0,810 1,67 maka dapat simpulkan
H diterima dan H
a
Artinya : tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel moral utilitarianisme terhadap variabel terikat ethical judgement.
ditolak.
f. Nilai t
hitung
pada variabel emosi penyesalan adalah 3,853 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena 3,853 1,67 maka dapat
disimpulkan H ditolak dan H
a
Artinya : ada pengaruh yang signifikan antara variabel emosi penyesalan terhadap variabel terikat ethical judgement.
diterima.
g. Nilai t
hitung
pada variabel emosi kelegaan adalah 0,453 dengan tingkat signifikansi 0,652. Karena 0,453 1,67 maka dapat disimpulkan H
diterima dan H
a
Artinya : tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel emosi kelegaan terhadap variabel terikat ethical judgement.
ditolak.
h. Nilai t
hitung
pada variabel emosi kepuasan adalah 1,083 dengan tingkat signifikansi 0,283. Karena 1,083 1,67 maka dapat disimpulkan H
ditolak dan H
a
diterima.
Artinya : tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel emosi kepuasan terhadap variabel terikat ethical judgement.
2. Kasus Penyesuaian Piutang Tak Tertagih a. Nilai t
hitung
pada variabel moral keadilan adalah 0,695 dengan tingkat signifikansi 0,490. Karena 0,695 1,67 maka dapat disimpulkan H
diterima dan H
a
Artinya : tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel moral keadilan terhadap variabel terikat ethical judgement.
ditolak.
b. Nilai t
hitung
pada variabel moral deontologi adalah 1,327 dengan tingkat signifikansi 0,190. Karena 1,327 1,67 maka dapat disimpulkan H
diterima dan H
a
Artinya : tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel moral deontologi terhadap variabel terikat ethical judgement.
ditolak.
c. Nilai t
hitung
pada variabel moral relativisme adalah 0,218 dengan tingkat signifikansi 0,829 Karena 0,218 1,67 maka dapat
disimpulkan H diterima dan H
a
Artinya : tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel moral relativisme terhadap variabel terikat ethical judgement.
ditolak.
d. Nilai t
hitung
pada variabel moral egoisme adalah 0,719 dengan tingkat signifikansi 0,475. Karena 0,719 1,67 maka dapat disimpulkan H
ditolak dan H
a
Artinya : tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel moral egoisme terhadap variabel terikat ethical judgement.
diterima.
e. Nilai t
hitung
pada variabel moral utilitarianisme adalah 1,839 dengan tingkat signifikansi 0,071. Karena 1,839 1,67 maka dapat simpulkan
H diterima dan H
a
Artinya : ada pengaruh yang signifikan antara variabel moral utilitarianisme terhadap variabel terikat ethical judgement.
ditolak.
f. Nilai t
hitung
pada variabel emosi penyesalan adalah 0,776 dengan tingkat signifikansi 0,441. Karena 0,776 1,67 maka dapat
disimpulkan H ditolak dan H
a
Artinya : tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel emosi penyesalan terhadap variabel terikat ethical judgement.
diterima.
g. Nilai t
hitung
pada variabel emosi kelegaan adalah 0,669 dengan tingkat signifikansi 0,506. Karena 0,669 1,67 maka dapat disimpulkan H
diterima dan H
a
Artinya : tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel emosi kelegaan terhadap variabel terikat ethical judgement.
ditolak.
h. Nilai t
hitung
pada variabel emosi kepuasan adalah 2,230 dengan tingkat signifikansi 0,029. Karena 2,230 1,67 maka dapat disimpulkan H
ditolak dan H
a
Artinya : ada pengaruh yang signifikan antara variabel emosi kepuasan terhadap variabel terikat ethical judgement.
diterima.
4.4. Pembahasan