sekitar 14.087 Rumah Tangga yang tersebar di 12 Kelurahan dengan luas wilayah 38,92 Km
2
. Dari hasil pendataan yang dilakukan oleh pihak kecamatan dan BPS Kabupaten Asahan menunjukkan bahwa penduduk yang dikategorikan Rumah Tangga Miskin di
Kecamatan Kisaran Timur diperkirakan sebanyak 2.740 RTM Kabar Indonesia, 2008. Kelurahan Mutiara menurut sumber resmi Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan
BPS. Kab. Asahan, 2010 merupakan salah satu kelurahan dari 12 kelurahan di Kecamatan Kisaran Timur dengan jumlah penduduk pada tahun 2009 sekitar 6.717 jiwa
atau dengan jumlah rumah tangga sekitar 1.434 Rumah Tangga yang tersebar di 7 Lingkungan dengan luas wilayah 200 Ha 2 Km
2
. Program Raskin Kantor Kelurahan Mutiara, 2009 juga dilaksanakan di Kelurahan Mutiara Kecamatan Kisaran Timur
sebanyak 269 Kepala Keluarga yang tersebar di 7 Lingkungan, dengan adanya program tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai bagaimana ”Respon Masyarakat
Dalam Program Beras Miskin Untuk Keluarga Miskin di Kelurahan Mutiara Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan“.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut: “Respon Masyarakat Dalam Program Beras Miskin Untuk Keluarga Miskin di Kelurahan Mutiara Kecamatan Kisaran Timur
Kabupaten Asahan”.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Respon Masyarakat Dalam Program Beras Miskin Untuk Keluarga Miskin di Kelurahan
Mutiara Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2 Manfaat Penelitian
Hasil temuan penelitian ini diharapkan dapat memiliki kegunaan sebagai berikut: 1.
Dapat mengetahui respon masyarakat terhadap program beras miskin untuk keluarga miskin di kelurahan mutiara Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten
Asahan. 2.
Dapat menjadi masukan bagi instansi atau lembaga terkait dan sumber informasi pemerintah guna peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program salah satu
upaya pemerintah untuk mengurangi beban pengeluaraan keluarga miskin khususnya Pemerintah Kabupaten Asahan.
3. Dapat memberikan sumbangan positif terhadap khasanah keilmuan di Departemen
Ilmu Kesejahteraan Sosial. 4.
Menambah wawasan ilmiah bagi peneliti, terutama yang berhubungan program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan perlindungan
pada keluarga miskin melalui pendistribusian beras.
1.4 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dalam penelitian ini sebagai berikut: BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang
lingkup masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan uraian dan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian, kerangka pemikiran, defenisi konsep dan defenisi
operasional.
Universitas Sumatera Utara
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi, tekhnik pengumpulan data dan tekhnik analisa data.
BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang gambaran umum lokasi penelitian yang berhubungan dengan masalah objek yang akan diteliti.
BAB V : ANALISIS DATA
Bab ini berisikan tentang uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian dan analisisnya.
BAB VI : PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran atas penelitian yang telah dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Respon Masyarakat
Pada pengamatan berlangsung perangsang-perangsangan. Stimulus berarti rangsangan dan respon berarti tanggapan. Rangsangan diciptakan untuk memunculkan
tanggapan. Respon lambat-laun tertanam atau diperkuat melalui percobaan yang berulang- ulang Djamarah, 2002:23.
Menurut pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S-R atau suatu
kaitan Stimulus - Respon. Dalam hal ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali. Pendekatan ini dipelopori oleh J.B. Watson kemudian dikembangkan
oleh banyak ahli, seperti B.F.Skinner dan melahirkan banyak sub-aliran, yaitu: 1.
Pendekatan Kognitif Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana
individu organisme aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu
melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang. 2.
Pendekatan Psikoanalisa Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud yang meyakini bahwa
kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan,
impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dikeluarkan.
3. Pendekatan Fenomenologi
Universitas Sumatera Utara