5.2.1. Persepsi Responden Terhadap Program Raskin
Persepsi Responden penerima Program Beras Untuk Keluarga Miskin adalah suatu proses kognitif yang menghasilkan suatu pemahaman tentang Program Beras Untuk Keluarga
Miskin yang akan ditunjukkan pada tabel dan penjelasan dibawah ini:
Tabel 16. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Program No
Pengetahuan Frekuensi
Persentase
1 Tahu
32 58,18
2 Tidak Tahu
23 41,82
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011. Berdasarkan tabel 16 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang pengetahuan
program sebanyak 32 responden 58,18 menyatakan tahu, hal ini disebakan responden tersebut sering mengikuti kegiatan di kelurahan tersebut. Ada juga responden yang
mengetahui program ini karena sering berkumpul bersama kelompok masyarakat tertentu. Walau ada beberapa yang ternyata memiliki pemahaman yang salah akan program ini
yaitu mengganggap program raskin merupakan program operasi pasar beras murah dan sebanyak 23 responden 41,82 menyatakan tidak tahu, hal disebabkan responden
mengikuti saja. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebagian dari masyarakat tahu akan program ini akan tetapi masalah disini kurangnya sosialisasi program mengenai
pengetahuan program kepada masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 17. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Manfaat Program No
Manfaat Frekuensi
Persentase
1 Tahu
33 60
2 Kurang Tahu
22 40
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011. Berdasarkan tabel 17 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang pengetahuan
manfaat pogram sebanyak 33 responden 60, hal ini disebabkan kekerabatan yang sangat erat diantara warga sehingga mereka sering berbagi informasi antar warga.
Walaupun terdapat juga responden yang mempunyai pengertian sendiri terhadap program ini sehingga membuat mereka tidak mengerti tujuan serta sasaran dari program beras untuk
keluarga miskin ini dan sebanyak 22 responden 40 menyatakan tidak tahu, hal ini disebabkan sebagian dari mereka menyatakan tidak perlu tahu terhadap program yang
dinikmatinya tersebut karena mereka hanya sekedar menerima beras yang bisa dibeli dengan harga murah saja. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari responden
menyatakan tahu tentang manfaat program untuk membantu perekonomian keluarga dan sebagian kecil menyatakan kurang tahu karena bagi mereka hanyalah sebagai penerima
beras murah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 18. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tujuan Program No
Tujuan Frekuensi
Persentase
1 Tahu
22 40
2 Kurang Tahu
25 45,45
3 Tidak Tahu
8 14,55
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011. Berdasarkan tabel 18 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang pengetahuan
tujuan program sebanyak 22 responden 40 menyatakan tahu, hal ini disebabkan mereka yang sering mengikuti musyawarah desa. Ada juga responden yang mengaku mengetahui
tujuan dan sasaran program beras untuk keluarga miskin ini dari warung dan kedai yang ada disekitar tempat tinggal mereka. Warung dan kedai tersebut merupakan salah satu
tempat yang paling sering digunakan oleh warga untuk bertukar informasi dan berkomunikasi. Sebanyak 25 responden 45,45 menyatakan kurang tahu, hal ini
disebabkan mereka kurang sering mengikuti musyawarah desa. Sebanyak 8 responden 14,55 menyatakan tidak tahu, hal ini disebabkan bahwa masyarakat hanya sekedar
menikmati program beras untuk keluarga miskin saja. Selain itu, mereka menyatakan bahwa bagi mereka yang terpenting adalah bisa memberikan makanan bagi anaknya saja
itu sudah cukup sehingga mereka tidak mau ambil pusing terhadap tujuan serta sasaran dari program beras untuk keluarga miskin. Tingkat pendidikan yang rendah juga
mengakibatkan masyarakat memiliki pola pikir satu arah yang hanya menikmati apa yang telah diberikan tanpa harus tahu tujuan, maksud dan sasaran dari program pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 19. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Program Raskin di Kelurahan
No Raskin di Kelurahan
Frekuensi Persentase
1 Tahu
26 47,27
2 Kurang Tahu
21 38,18
3 Tidak Tahu
8 14,55
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011. Berdasarkan tabel 19 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang pengetahuan
program Raskin di kelurahan sebanyak 26 responden 47,27 menyatakan tahu, hal ini disebabkan mereka yang sering mengikuti musyawarah desa yang diundang Kepala Lurah
melalui Kepala Lingkungan masing-masing. Sebanyak 21 responden 38,18 menyatakan kurang tahu, hal ini disebabkan mereka kurang sering mengikuti musyawarah
desa yang diundang Kepala Lurah melalui Kepala Lingkungan. Sebanyak 8 responden 14,55 menyatakan tidak tahu, hal ini disebabkan waktu yang tidak memungkinkan
mereka mengikuti musyawarah karena pekerjaan mereka lebih penting.
Tabel 20. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Program Selain Raskin No
Selain Raskin Frekuensi
Persentase
1 Tahu
14 25,45
2 Kurang Tahu
22 40
3 Tidak Tahu
19 34,55
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011. Berdasarkan tabel 20 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang pengetahuan
program selain Raskin sebanyak 14 responden 25,45 menyatakan tahu, hal ini
Universitas Sumatera Utara
disebabkan mereka yang sering mengikuti musyawarah desa dan selain itu kekerabatan diantara mereka sering berbagi informasi. Sebanyak 22 responden 40 menyatakan
kurang tahu, hal ini disebabkan kurang mendapatkan informasi kerena kesibukan. Sebanyak 19 responden 34,55 menyatakan tidak tahu, hal ini disebabkan tidak
mendapatkan informasi karena waktu pekerjaan sehari-hari lebih penting.
Tabel 21. Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Raskin No
Infomasi Raskin Frekuensi
Persentase
1 Radio
4 7,27
2 Televisi
14 25,45
3 Surat Kabar
7 12,73
4 Penerima Raskin
17 30,91
5 Perangkat Kelurahan
13 23,64
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011. Berdasarkan tabel 21 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang sumber informasi
program sebanyak 4 responden 7,27 menyatakan informasi program berasal dari Radio, sebanyak 14 responden 25,45 menyatakan informasi program berasal dari
Televisi, sebanyak 7 responden 12,73 menyatakan informasi program berasal dari Surat Kabar, sebanyak 17 responden 30,91 menyatakan informasi program berasal dari
penerima Raskin, sebanyak 13 responden 23,64 menyatakan informasi program berasal dari perangkat kelurahan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa distribusi responden berdasarkan
sumber informasi Raskin paling banyak berasal dari penerima Raskin sebanyak 17 responden 30,91 dan distribusi responden paling sedikit berasal dari Radio sebanyak 4
responden 7,27 di dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 22. Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Informasi Program No
Pemahaman Frekuensi
Persentase
1 Paham
16 29,10
2 Kurang Paham
25 45,45
3 Tidak Paham
14 25,45
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011. Berdasarkan tabel 22 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang pemahaman
program sebanyak 16 responden 29,10 menyatakan paham, hal ini disebabkan mereka hanya mengikuti teman mereka. Ada pula yang sama sekali tidak paham akan maksud dari
program ini walaupun ia mengaku merasa terbantu akan adanya program ini. Sebanyak 25 responden 45,45 menyatakan kurang paham, hal ini disebabkan responden tersebut
sering mengikuti kegiatan di desa tersebut. Ada juga responden yang mengetahui program ini karena sering berkumpul bersama kelompok masyarakat tertentu. Walau ada beberapa
yang ternyata memiliki pemahaman yang salah akan program ini yaitu mengganggap program raskin merupakan program operasi pasar beras murah. Sebanyak 14 responden
25,45 menyatakan tidak paham, hal ini disebabkan mereka tidak mendapat informasi secara luas tentang program Raskin ini. Jadi, dapat disimpulkan bahwa menunjukkan
bahwa kurangnya sosialisasi dari pejabat kelurahan dalam menginformasikan kepada masyarakat Kelurahan. Walaupun dari hasil wawancara saya terhadap Kepala Lurah
menyatakan bahwa sosialisasi sudah sering dilaksanakan. Hanya saja masyarakat memiliki minat yang kurang apabila menghadiri musyawarah desa. Masyarakat cenderung untuk
bekerja dan mendapatkan informasi di luar lingkungan pemerintah desa dibandingkan menghadiri musyawarah desa. Hal inilah yang kemudian membuat banyaknya masyarakat
yang kurang paham dan tidak paham akan adanya suatu program pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 23. Distribusi Responden Berdasarkan Informasi Tim Program Raskin No
Informasi Tim Program Frekuensi
Persentase
1 Tahu
21 38,18
2 Kurang Tahu
26 47,27
3 Tidak Tahu
8 14,55
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011. Berdasarkan tabel 23 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang informasi Tim
Program Raskin sebanyak 21 responden 38,18 menyatakan tahu, hal ini disebabkan mereka pernah berjumpa dan mendapat sosialisasi dan keterangan yang jelas. Ada juga
yang mendapat informasi adanya tim tersebut dari anggota keluarga mereka yang berada di rumah, sehingga walaupun mereka tidak dirumah tetapi mereka mengetahui adanya tim
dari program ini. Sebanyak 26 responden 47,27 menyatakan kurang tahu dan sebanyak 8 responden 14,55 menyatakan tidak tahu, hal ini disebabkan mereka tidak pernah
berjumpa dan mendapat sosialisasi dan keterangan yang jelas dari Tim Raskin Kelurahan.
Tabel 24. Distribusi Responden Berdasarkan Tahun Menerima Program No
Tahun Frekuensi
Persentase
1 2002
4 7,27
2 2005
29 52,73
3 2006
10 18,18
4 2007
7 12,73
5 2008
5 9,09
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 24 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang tahun menerima program raskin sebanyak 4 responden 7,27 menyatakan mendapat bantuan program
semenjak tahun 2002, sebanyak 29 responden 52,73 menyatakan mendapat bantuan semenjak tahun 2005, sebanyak 10 responden 18,18 menyatakan mendapat bantuan
semenjak tahun 2006, sebanyak 7 responden 12,73 menyatakan mendapat bantuan program semenjak tahun 2007 dan sebanyak 5 responden 9,09 menyatakan mendapat
bantuan program semenjak tahun 2008. Jadi, dapat disimpulkan bahwa responden yang paling banyak mendapatkan bantuan program semenjak tahun 2005. Hal ini disebabkan
sesuai dengan pemutahiran data base penerima Bantuan Langsung Tunai BLT. Selain itu yang paling sedikit mendapat bantuan program bantuan semenjak tahun 2002 dan 2008
karena ada yang meninggal, pindah dan pemutahiran data baru di tahun 2008.
Tabel 25. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Raskin No
Jumlah Kg Frekuensi
Persentase
1 25
7 12,73
2 20
17 30,90
3 15
7 12,73
4 10
24 43,64
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011. Berdasarkan tabel 25 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang jumlah raskin
sebanyak 7 responden 12,73 menyatakan masing-masing membeli 25 kg dan 15 kg, sebanyak 17 responden 30,90 menyatakan membeli 20 kg dan sebanyak 24 responden
43,64 menyatakan membeli 10 kg. Jadi, dapat disimpulkan bahwa harga dan jumlah Raskin yang dibeli responden menjadi tolak ukur dalam pembelian Raskin ini. Akan tetapi
Universitas Sumatera Utara
ada juga responden berpendapat karena harga Raskin terjangkau, maka banyak responden membeli dalam jumlah besar sesuai ketentuan pembelian yang berlaku.
Tabel 26. Distribusi Responden Berdasarkan Pungutan Tambahan No
Pungutan Frekuensi
Persentase
1 Dipungut
33 60
2 Tidak Dipungut
22 40
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011. Berdasarkan tabel 26 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang ada tidak pungutan
dalam program ini sebanyak 33 responden 60 menyatakan ada pungutan dalam program ini, sesuai dengan keterangan responden yang peneliti peroleh dari hasil
wawancara adanya pungutan tambahan ini disebabkan mereka pernah diminta untuk menambah biaya operasional karena kurangnya stok beras, sehingga apabila ingin
mendapatkan sesuai jatah maka mereka harus menambah biaya. Selain itu 22 responden 40 menyatakan tidak ada pungutan, hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program
beras untuk keluarga miskin di Kelurahan Mutiara ini sudah baik.
5.2.2. Sikap Responden Terhadap Program Raskin