ada juga responden berpendapat karena harga Raskin terjangkau, maka banyak responden membeli dalam jumlah besar sesuai ketentuan pembelian yang berlaku.
Tabel 26. Distribusi Responden Berdasarkan Pungutan Tambahan No
Pungutan Frekuensi
Persentase
1 Dipungut
33 60
2 Tidak Dipungut
22 40
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011. Berdasarkan tabel 26 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang ada tidak pungutan
dalam program ini sebanyak 33 responden 60 menyatakan ada pungutan dalam program ini, sesuai dengan keterangan responden yang peneliti peroleh dari hasil
wawancara adanya pungutan tambahan ini disebabkan mereka pernah diminta untuk menambah biaya operasional karena kurangnya stok beras, sehingga apabila ingin
mendapatkan sesuai jatah maka mereka harus menambah biaya. Selain itu 22 responden 40 menyatakan tidak ada pungutan, hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program
beras untuk keluarga miskin di Kelurahan Mutiara ini sudah baik.
5.2.2. Sikap Responden Terhadap Program Raskin
Pengukuran berikutnya yang berkenaan dengan respon masyarakat Kelurahan Mutiara terhadap Program Beras Untuk Keluarga Miskin adalah melalui sikap masyarakat.
Pengukuran suatu program melalui sikap masyarakat dapat melalui beberapa bagian seperti yang diuraikan pada hasil penelitian sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 27. Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian Program No
Penilaian Frekuensi
Persentase
1 Baik
30 54,55
2 Kurang Baik
18 32,73
3 Tidak Baik
7 12,73
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011. Berdasarkan tabel 27 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang penilaian program
sebanyak 30 responden 54,55 menyatakan baik, hal disebabkan pemberian beras yang tidak dikenakan pungutan tambahan, pembagian yang sesuai jatah maupun karena
pemberian informasi yang jelas dari tim program beras untuk keluarga miskin. Sebanyak 18 responden 32,73 menyatakan kurang baik bahkan sebanyak 7 responden 12,73
menyatakan tidak baik, hal ini disebabkan mereka menganggap mutu dari beras yang kurang baik. Ada juga yang menganggap bahwa pembagian sering tidak sesuai dengan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tabel 28. Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Informasi Sosialisasi Program
No Sosialisasi Program
Frekuensi Persentase
1 Baik
35 63,64
2 Tidak Baik
20 36,36
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011. Berdasarkan tabel 28 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang tanggapan
informasi sosialisasi program sebanyak 35 responden 63,64 menyatakan baik, hal ini
Universitas Sumatera Utara
ditunjukkan dengan adanya tim sosialisasi program beras miskin yang dibentuk oleh pemerintah kelurahan. Selain itu, sosialisasi juga dilakukan oleh penerima program beras
untuk keluarga miskin. Sehingga mereka juga dilibatkan oleh pemerintah desa untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang program ini kepada masyarakat miskin
lainnya. Sebanyak 20 responden 36,36 menyatakan kurang baik, hal ini disebabkan mereka menganggap bahwa sosialisasi program ini haruslah disampaikan secara langsung
kepada masyarakat, bukan melalui brosur ataupun iklan di radio dan televisi. Mereka juga masih menyayangkan masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui adanya
program beras untuk keluarga miskin ini.
Tabel 29. Distribusi Responden Berdasarkan Tentang Kelanjutan Program No
Kelanjutan Program Frekuensi
Persentase
1 Setuju
31 56,36
2 Kurang Setuju
15 27,27
3 Tidak Setuju
9 16,36
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011. Berdasarkan tabel 29 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang kelanjutan
program sebanyak 31 responden 56,36 menyatakan setuju, hal disebabkan responden merasa sangat terbantu akan adanya program ini. Seperti kutipan wawancara saya dengan
salah satu responden berikut, “Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah yang menyediakan beras untuk masyarakat seperti saya. Kami sekeluarga menjadi sangat
terbantu akan adanya bantuan ini. Walaupun kualitas beras bisa dibilang kurang baik, namun hal ini dapat saya maklumi. Namanya sudah diberi ya itu sudah cukup bagi saya.
Tidak perlu menuntu ini itu..” Dari kutipan diatas tentu dapat kita ambil kesimpulan bahwa program beras untuk keluarga miskin ini sangat membantu masyarakat miskin. Mereka
Universitas Sumatera Utara
berharap program Raskin tetap dilanjutkan. Sebanyak 15 responden 27,27 menyatakan kurang setuju bahkan sebanyak 9 responden menyatakan tidak setuju, hal ini disebabkan
mereka merasa pelaksanaannya serta kualitas beras masih sangat jauh dari yang diharapkan. Apabila pelaksanaan dan kualitas beras masih sama seperti saat ini mereka
merasa program ini lebih baik dihentikan.
Tabel 30. Distribusi Responden Berdasarkan Tentang Bantuan Program No
Bantuan Program Frekuensi
Persentase
1 Suka
31 56,36
2 Kurang Suka
17 30,91
3 Tidak Suka
7 12,73
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011. Berdasarkan tabel 30 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang bantuan program
sebanyak 31 responden 56,36 menyatakan suka, hal ini disebabkan mereka merasa sangat terbantu akan adanya program beras miskin ini. Sebanyak 17 responden 30,91
menyatakan kurang suka bahkan sebanyak 7 responden 12,73 menyatakan tidak suka, hal ini disebabkan oleh adanya anggapan bahwa pelaksanaan program beras miskin ini
kurang baik dari segi kualitas beras. Walaupun mereka merasa terbantu akan adanya program ini tetapi karena alasan tersebut mereka menjadi tidak suka dan kurang suka
terhadap program beras untuk keluarga miskin ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 31. Distribusi Responden Berdasarkan Tentang Sosialisasi Kepada Rumah Tangga Sasaran
No Sosialisasi RTS
Frekuensi Persentase
1 Baik
28 50,90
2 Kurang Baik
19 34,55
3 Tidak Baik
8 14,55
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011. Berdasarkan tabel 31 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang sosialisasi kepada
Rumah Tangga Sasaran RTS sebanyak 28 responden 50,90 menyatakan baik, hal ini ditunjukkan dengan adanya tim sosialisasi program beras miskin yang dibentuk oleh
pemerintah kelurahan. Selain itu, sosialisasi juga dilakukan oleh penerima program beras untuk keluarga miskin, sehingga mereka juga dilibatkan oleh pemerintah kelurahan untuk
memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang program ini kepada masyarakat miskin lainnya. Sebanyak 19 responden 34,55 menyatakan kurang baik bahkan 8 responden
14,55 menyatakan tidak baik, hal ini disebabkan mereka menganggap bahwa sosialisasi program ini haruslah disampaikan secara langsung kepada masyarakat, bukan
melalui brosur ataupun iklan di radio dan televisi. Mereka juga masih menyayangkan masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui adanya program beras untuk
keluarga miskin ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 32. Distribusi Responden Berdasarkan Tentang Kecukupan Kebutuhan No
Kecukupan Frekuensi
Persentase
1 Cukup
21 38,18
2 Kurang Cukup
22 40
3 Tidak Cukup
12 21,82
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011. Berdasarkan tabel 32 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang kecukupan
kebutuhan sebanyak 21 responden 38,18 menyatakan cukup, hal ini disebabkan program ini adalah bantuan, maka penerima harusnya pandai dalam membagi ketersediaan
beras tersebut dengan jumlah konsumsi beras per harinya. Sebanyak 22 responden 40 menyatakan kurang cukup, hal ini disebabkan konsumsi beras tersebut sering sudah habis
sebelum akhir bulan. Pengamatan peneliti menunjukkan bahwa banyaknya anak responden serta seringnya berlebih dalam memasak nasi mengakibatkan konsumsi beras kurang
mencukupi, hal ini seharusnya dapat diantisipasi dengan memasak sesuai takaran makan per keluarga per harinya. Sebanyak 12 responden 21,82 menyatakan tidak cukup, hal
ini disebabkan jumlah yang disalurkan tidak mencukupi bagi responden karena responden tersebut memiliki anak lebih dari 4 orang bahkan lebih.
Tabel 33. Distribusi Responden Berdasarkan Tentang Pembelian No
Pembelian Frekuensi
Persentase
1 Sering
20 36,36
2 Kadang-kadang
35 63,63
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 33 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang pembelian Raskis sebanyak 20 responden 36,36 menyatakan sering membeli beras Raskin, hal ini
disebabkan harga beras yang jauh lebih murah serta kualitas beras yang cukup baik membuat responden selalu membeli beras pada saat penyaluran. Sebanyak 35 responden
63,63 menyatakan kadang-kadang membeli beras Raskin, hal ini disebabkan responden tersebut kurang menyukai pelayanan dan kualitas beras. Selain itu, mereka juga sering
tidak sempat mengambil beras tersebut saat penyaluran sehingga mereka harus mengambil ketika waktu yang pas saja.
Tabel 34. Distribusi Responden Berdasarkan Tentang Pengadaan Program No
Pengadaan Frekuensi
Persentase
1 Setuju
31 56,36
2 Kurang Setuju
18 32,73
3 Tidak Setuju
6 10,91
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011. Berdasarkan tabel 34 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang pengadaan
program Raskin sebanyak 31 responden 56,36 menyatakan setuju, hal ini disebabkan program ini dapat membantu bagi kalangan ekonomi menengah kebawah. Sebanyak 18
responden 32,73 menyatakan kurang setuju bahkan sebanyak 6 responden 10,91 menyatakan tidak setuju, hal ini disebabkan karena kurangnya sosialisasi bagi mereka,
sehingga waktu pembagian kurang tahu waktunya dan kualitas beras masih kurang.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 35. Distribusi Responden Berdasarkan Ketergantungan No
Ketergantungan Frekuensi
Persentase
1 Ketergantungan
31 56,36
2 Kadang-kadang
24 43,64
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011. Berdasarkan tabel 35 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang ketergantungan
program Raskin sebanyak 31 responden 56,36 menyatakan ketergantungan, hal ini disebabkan selain sangat dibutuhkan bagi mereka dalam pemenuhan kebutuhan, harga
beras yang jauh lebih murah serta kualitas beras yang cukup baik membuat responden selalu membeli beras pada saat penyaluran. Sebanyak 24 responden 43,64 menyatakan
kadang-kadang, hal ini disebabkan responden tersebut kurang menyukai pelayanan dan kualitas beras. Selain itu, mereka juga sering tidak sempat mengambil beras tersebut saat
penyaluran sehingga mereka harus mengambil ketika waktu yang pas saja untuk pemenuhan kebutuhan.
Tabel 36. Distribusi Responden Berdasarkan Tentang Penyaluran 15 Kg Bulan No
Peyaluran 15 Kg Bulan Frekuensi
Persentase
1 Setuju
15 27,27
2 Kurang Setuju
25 45,55
3 Tidak Setuju
15 27,27
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011. Berdasarkan tabel 36 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang penyaluran Raskin
hanya 15 Kg bulan sebanyak 15 responden menyatakan setuju, hal disebabkan mereka
Universitas Sumatera Utara
mengkonsumsi beras dalam ukuran yang pas dan cukup karena jumlah anggota mereka tidak banyak selain dengan adanya pembatasan akan membuat masyarakat menjadi
terbiasa hidup tidak boros. Selain itu mereka beranggapan bahwa dengan adanya pembatasan tentu akan memberikan keadilan bagi masyarakat miskin lainnya. Adapun
wawancara kepada responden mengatakan, “bayangkan kalau tidak ada pembatasan, mungkin masyarakat akan memborong beras tersebut sehingga akan nada masyarakat
miskin lainnya tidak kebagian beras miskin tersebut. Sebanyak 25 responden 45,55 menyatakan kurang setuju bahkan 15 responden 27,27 menyatakan tidak setuju, hal ini
disebabkan jumlah yang diberikan kepada masyarakat masih kurang bagi keluarga mereka. Sehingga apabila beras untuk masyarakat miskin tersebut habis maka mereka harus
membeli lagi, tentunya dengan harga yang tidak murah lagi.
Tabel 37. Distribusi Responden Berdasarkan Tentang Harga Raskin No
Harga Frekuensi
Persentase
1 Murah
24 43,64
2 Cukup Murah
31 56,36
Jumlah 55
100
Sumber: Kuesioner, 2011. Berdasarkan tabel 37 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang harga Raskin
sebanyak 31 responden 56,36 menyatakan cukup murah bahkan sebanyak 24 responden 43,64 menyatakan murah, hal ini disebabkan harga atau tarif yang
diberlakukan sesuai dan dapat dijangkau dengan keadaan ekonomi mereka untuk pemenuhan kebutuhan beras.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 38. Distribusi Responden Berdasarkan Tentang Tanggapan Mutu Beras Raskin
No Mutu Beras
Jumlah Orang Persentase
1 2
3 Bagus
Kurang Bagus Tidak Bagus
20 29
6 36,36
52,73 10,91
Jumlah 55
100 Sumber: Kuesioner, 2011.
Berdasarkan tabel 38 menunjukkan bahwa distribusi responden tentang tanggapan mutu beras sebanyak 20 responden 36,36 menyatakan bagus, hal ini disebabkan mereka
menganggap beras yang mereka beli sudah bagus karena memang sesuai dengan harga yang mereka peroleh dan mereka juga menganggap wajar jika beras sedikit kotor.
Sebanyak 29 responden 52,73 menyatakan kurang bagus, hal ini disebabkan mereka melihat bahwa beras banyak yang busuk dan jorok. Selain itu, juga terkadang berkutu.
Sebanyak 6 responden 10,91 menyatakan tidak bagus, karena ada kutu dan mereka beraharap sebaiknya kualitasnya diperbaiki. Walaupun harganya memang sangat murah,
tetapi sebaiknya kualitasnya juga baik. Jadi, dari pengamatan langsung peneliti, menunjukkan bahwa kualitas beras memang kurang begitu bagus. Hal ini dikarenakan
sebelum disalurkan beras disimpan dulu di kantor baru kemudian disalurkan. Tanpa disadari hal ini dapat menjadikan mutu beras kurang baik. Selain itu, banyaknya beras
yang berwarna hitam dan berkerikil membuat kualitas beras menjadi kurang baik. Akan tetapi sebisa mungkin responden mengatasi masalah tersebut dengan cara mencuci beras
hingga bersih. Setelah beras dicuci sampai lima kali lalu kemudian dimasak kualitas beras menjadi lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3. Partisipasi Responden Terhadap Program Raskin