Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan ringkasan pembahasan hasil penelitian dan saran merupakan tindak lanjut dari penelitian ini.

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbandingan rerata kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada skor post test kelompok intervensi 35,65 dan nilai mean kelompok kontrol 22,39 dengan nilai t= 7,539 dan p0,05. Adanya perbedaan rerata skor yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dimana peningkatan efikasi diri pada kelompok intervensi dengan perlakuan edukasi diabetes terpadu lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan. Artinya hipotesa Ha diterima yaitu adanya efek edukasi terpadu diabetes untuk meningkatkan efikasi diri pada pasien DM Penelitian ini diperoleh gambaran pasien yang memiliki efikasi diri yang masih perlu untuk ditingkatkan adalah kelompok umur usia kelompok usia 60 – 70 tahun, dimana pada usia ini kemampuan kognitif seseorang cenderung menurun. Sedangkan jenis kelamin, pendidikan, status sosial ekonomi, status pernikahan dan lamanya menderita DM tidak ada pengaruh yang signifikan yang menyebabkan efikasi diri mereka tetap rendah. 95 Universitas Sumatera Utara Setelah responden kelompok intervensi mendapatken edukasi terpadu dngan metode DSME selama 6 kali pertemuan 2 minggu, terlihat bahwa efikasi diri responden meningkat, terlihat dari hasil penelitian yang bahwa efikasi diri pasien setelah dilakukan edukasi diabetes terpadu menunjukkan peningkatan nilai mean yaitu dari 24,90 menjadi 36,9 dan pada saat Follow up menjadi 39,05. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun pasien tidak mendapatkan edukasi lagi efikasi diri pasien mengalami peningkatan.

6.2 Saran

Untuk pelayanan keperawatan khususnya perawat yang bekerja di Puskesmas Sering, hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi Puskesmas untuk pengembangan poli diabetes yang selam ini diselenggarakan dengan dana swadaya, dimana edukasi belum terprogram secara baik dari segi persipan materi dan pelaksanan edukasi sehingga nantinya puskesmas dapat membuat program edukasi terpadu ini menjadi satu kebijakan dalam pengelolaan pasien DM secara terpadu. Dimana edukasi terpadu ini sebagai salah satu intervensi keperawatan yang bermanfaat untuk meningkatkan efikasi diri pasien DM . Untuk Puskesmas Sering nantinya dapat mengajukan program ini untuk perolehan dana APBD dalam penyelenggaraan kegiatan pengelolaan pasien diabetes mellitus di Puskesmas sering dengan edukasi diabetes terpadu ini. Kepala puskesmas dapat memfasilitasi para perawatnya untuk mengikuti pelatihan perawat edukator diabetes mellitus yang setiap tahunnya diadakan di Indonesia melalui PERKENI. Bagi Penyelenggara pendidikan keperawatan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dalam pemberian asuhan kepada pasien DM dimana Universitas Sumatera Utara edukasipenyuluhan terutama bagi mahasiswa yang mengikuti program ners. Edukasi terpadu ini bisa diterapkan dalam keperawatan komunitas untuk membantu pasien diabetes meningkatkan efikasi dirinya dan pada akhirnya pasien mampu untuk mengelola penyakitnya secara mandiri. Bagi penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode penelitian yang lebih baik dalam hal upaya peningkatan efikasi diri pasien diabetes mellitus. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Alwisol. 2006. Psikologi kepribadian. Edisi revisi. Malang: UMM Press. Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta. Rineka Cipta. Ariani, Y. 2011. Hubungan antara motivasi dengan efikasi diri pasien dm tipe 2 dalam konteks asuhan keperawatan di RSUP. H. Adam Malik Medan. Tesis. Program Studi Magister Keperawatan Kehususan Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia. Ariyanti, M. 2012. Peningkatan self empowerment penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan pendekatan diabetes self management education DSME di Puskesmas Kebonsari Surabaya. Diunduh Tanggal 12 Maret 2014 dari http:www.unair.jornals.com. Arsana, P.M., Sutjiati, E Lestari, D.P. 2011. Pengaruh penyuluhan gizi terhadap kepatuhan diet pasien diabetes mellitus Di Poli Gizi RSU Dr. Saiful Anwar Malang. Majalah Kesehatan FKUB.http:elibrary.ub.ac.idbitstream12345678924771828len gkap29.pdf. Tanggal 4 April 2013. Atak. 2007. The effect of education on knowledge, self management behaviours and self efficacy of patients with type 2 diabetes. Diunduh dari http:www.ajan.com.auVol.26. Tanggal 07 April 2013 Balkau B., et.al.2008. Physical activity and insulin sensitivity. Diunduh tanggal 03 April 2013 dari http:www.ebscohost.com Bandero. S, Dayrit A Siswandi. 2009. Seri asuhan keperawatan klien gangguan endokrin. Jakarta: EGC Bandura, A. 1994. Self efficacy. Diunduh pada tanggal 12 Desember 2013 dari http:www.des.emory.edumfpBanEncy.html Bandura, A. 1997. Self-efficacy: The exercise of control. New York: W. H. Freeman. Diunduh pada tanggal 12 Desember 2013 dari http:www.des.emory.edumfpBanEncy.html Departemen Kesehatan RI. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128128SKII2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Elliott J.A, Abdulhadi N.N, Al-Maniri A.A, Al-Shafaee M.A Wahlstro R. 2013. Diabetes self-management and education of people living with diabetes: a survey in primary health care in muscat Oman. Plos One Journal. 6 2, diunduh dari http:www.plos-one.org . Tanggal 01 Januari 2014 Funnell, M. M., et.al. 2008. National standards for diabetes self-management education. Diabetes Care Volume 31, Supplement 1 Laili, Dewi, Widyawati. 2012. Edukasi dengan pendekatan prinsip diabetes self management education DSME meningkatkan perilaku kepatuhan diet pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Diakses tanggal 12 Desember 2013. Lakhanpal. 2007. Diabetes: patient self management a discussion paper. Diunduh dari http:www.effectivepractice.org. tanggal 16 Maret 2014 Jack, L., Liburd, L., Spencer, T Airhihenbuwa, C.O. 2004. Understanding the environmental issues in diabetes self-management education research: a reexamination of 8 studies in community-based settings. Annal of Internal Medicine Journal 140, 964-971. http:annals.org. Jones, H., Berard, L. D., Nichol, H. 2008. Self-management education. Canadian Journal of Diabetes, 32 1, S25-S28. Nabyl, 2012. Panduan hidup sehat mencegah dan mengobati diabetes mellitus. Edisi revisi. Yokyakarta: Aulia Publishing Norris, S. L., et.al. 2002. Increasing diabetes self-management education in community settings. American Journal of-Preventive Medicine,22 4S Norris S.L, Lau J, Smith S.J, Schmid C.H Engelgau M.M. 2002. Self management education for adult with tyoe 2 diabetes. Diabetes Care Journal. 257. http:care.diabetesjournals.org Nursalam., Efendi Ferry. 2008. Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta. Salemba Medika Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. pedoman skripsi, tesisdan instrumen penelitian keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan dan prilaku kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Universitas Sumatera Utara McGowan, P. 2011. The efficacy of diabetes patient education and self- management education in type 2 diabetes. Canadian Journal of diabetes 351. httpwww.canadianjorn.org Moriyama M., et all. 2009. Efficacy of a self-management education program for people with type 2 diabetes: Results of a 12 month trial. Japan Journal of Nursing Science. http:www.jpnjournal.org Diunduh Tanggal 03 Januari 2014 Parker Smith. 2010. Nursing theories and nursing practice. Davis Company: Philadelphia, PERKENI. 2008. Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta PERKENI. 2011. Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta Perry Potter. 2008. Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses dan praktik. Jakarta: EGC Polit Beck. 2012. Nursing research: generating and assending evidence for nursing practice. Philadelphia: Wolters Kluwer, Lippincott Williams Wilkins Profil Puskesmas Sering. 2009. http:pusksering.blogspot.com200907klinik- diabetes-puskesmas-sering.html diunduh tanggal 17 Februari 2014 Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. 2012. Gambaran penyakit tidak menular di rumah sakit di indonesia tahun 2009 dan 2010. Buletin jendela data dan informasi kesehatan, Jakarta: Kementrian Kesehatan RI Rickheim P.L, Weaver T.W, Flader J.L, Kendall D.M. 2002. Assessment of group versus individual diabetes education. Diabetes Care Journal. 25,7. http:care.diabetesjournals.org . Tanggal 13 November 2013 Rise M.B, Pellerud A, Rygg L Steinsbekk A. 2013. Making and maintaining lifesyle change after participating in group based type 2 diabetes self- management education: a qualitative study. Plos One Journal, 8. http:www.plos-one.org . Tanggal 01 Januari 2014 Rondhianto, 2012. Pengaruh diabetes self-management education dalam discharge planning terhadap self care behaviour pasien diabetes mellitus tipe 2. Jural Keperawatan Soedirman. 733, 133-140 Universitas Sumatera Utara Rygg L, Steinsbekk A, Rise M.B, Lomundal B Solberg H.S. 2012. Reasons for participation in group-based type 2 diabetes self-management education. a qualitative study. Scandinavian Journal of Public Helath. http:www.jrgscandinavi.org. Tanggal 14 Desember 2013 Sam, A.D.P. 2007. Epidemiologi DM dan isu mutakhirnya. http:www.newparadigmforpublichealth.htm. Diakses 2 Mei 2014 Sastroasmoro, S. Ismael, S. 2010. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Edisi 3. Jakarta: Sagung Seto Setiadi. 2007. Konsep penulisan riset keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Setiawati. 2008. Proses pembelajaran dalam pendidikan kesehatan, Jakarta: TIM. Silvia M, Clinton J, Appleton S Flanagan P. 2011. Diabetes self-management education in South Aucland, New Zealand, 2007-2008. http:www.cdc.govpcdissue2011. Tanggal 12 November 2013 Stipanovic, A.R. 2002. The effects of diabetes education on self-efficacy and self care. Diunduh pada tanggal 12 November 2013 dari http:proquest..compqdweb Supriadi, T. 2009. Rumah sakit di Sumut belum berikan data penyakit. Waspada Online 13 Juli 2009. Diunduh pada tanggal 05 Agustus 2010 dari http:www.waspada.co.id Suyono., dkk. 2011. Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu. Jakarta: FKUI Syofian, 2013. Metode penelitian kuantitatif: dilengkapi perbandingan perhitungan manual dan SPSS. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group. Sugiyono. 2010. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kuantitatif, dan RD. Bandung. Alfabeta Surucu Kizilci. 2010. Use of Orem’s self-care deficit nursing theory in the self-management education of patients with type 2: a case study. Bulletin luxembourgeois des questions socials Smeltzer, S, Bare. 2009. Brunner suddarth’s textbook of medical surgical nursing. Philadelpia : Lippincott Sturt, Hearnshaw Wekelin. 2009. Validity and reliability of the DSMES UK: measure of self-efficacy for type 2 diabetes self-management. Primary Health Care Research Development.1-8 101 Universitas Sumatera Utara Temple, A.J.S. 2003. The effects of diabetes self-manageent education on diabetes self-efficacy, and psychological adjustment to diabetes. Diunduh pada tanggal 21 Maret 2013 dari http:proquest.com Tarwoto. 2012. Keperawatan medikal bedah gangguan sistem endokrin. Jakarta: Trans Info Media Tomey A.M. Alligood M. R. 2006. Nursing theorists and their work. 6th ed. USA: Mosby Elsevier Warta. 2013. penyuluhan DM di Medanpenyuluhan penyakit belum maksimal. http:www.waspada.co.id. Diunduh tanggal 07 Februari 2014 Wu., et.al. 2006. Self efficacy, outcome expectation and self care behaviourin people with type 2 diabetes in Taiwan. Diunduh Tanggal 24 Juni 2013 dari http:www.ebscohost.com Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Universitas Sumatera Utara LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Selamat pagisiang BapakIbusaudarai, perkenalkan saya Yulis Hati Mahasiswa dari Program Studi S2 Magister Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang akan melakukan penelitian yang berjudul “Efektifitas edukasi diabetes terpade terhadap efikasi diri pada pasien DM Tipe 2”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas edukasi diabetes terpadu terhadap efikasi diri pada pasien DM Tipe 2. IbuBapakSaudara yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini akan diharapkan mengisi kuesioner dan menjawab pertanyaan yang telah disediakan. Kami menjamin bahwa penelitian ini tidak berdampak negatif atau merugikan pasien. Bila selama penelitian ini, BapakIbuSaudaraI merasakan ketidaknyamanan, maka BapakIbuSaudara berhak untuk berhenti dari penelitian. Kami akan berusaha menjaga hak-hak BapakIbuSaudara sebagai responden dari kerahasiaan selama penelitian berlangsung, dan peneliti menghargai keinginan responden untuk tidak meneruskan dalam penelitian, kapan saja saat penelitian berlangsung. Hasil penelitian ini kelak akan dimanfaatkan sebagai masukan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien DM tipe 2. Setelah BapakibuSaudaraI mengisi kuesioner ini, beberapa diantara BapakIbuSaudaraI akan saya pilih untuk mengikuti edukasipenyuluhan yang akan dilakukan selama 6 hari. Saya sangat meminta kesedian BapakIbuSaudaraI untuk program tersebut. Dan pada hari ke 6 saya kembali akan memberikan kuesioner untuk mengisi kuesiner kembali. Dengan penjelasan ini, kami sangat mengharapkan partisipasi dari BapakIbuSaudara. Atas perhatian dan partisipasi BapakIbuSaudara dalam penelitian ini, kami ucapkan terima kasih. Peneliti Yulis Hati 104 Universitas Sumatera Utara LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN Judul penelitian : Efektifitas Edukasi DM Terpadu Terhadap Efikasi Diri Pasien DM Tipe 2 Peneliti : Yulis Hati NPM : 127046037 Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan oleh peneliti tentang penelitian yang akan dilaksanakan sesuai judul tersebut diatas, saya mengetahui bahwa tujuan penelitian ini adalah umtuk mengetahui Efektifitas Edukasi DM Terpadu Terhadap Efikasi Diri Pasien DM Tipe 2. Saya memahami bahwa keikutsertaan saya dalam penelitian ini sangat besat manfaatnya bagi peningkatan kualitas pelayanan keperawatan sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Saya memahami bahwa resiko yang akan terjadi sangat kecil dan saya berhak untuk menghentikan keikutsertaan saya dalam penelitian ini tanpa mengurangi hak-hak saya mendapatkan peleyanan perawatan di rumah sakit ini. Saya juga mengerti bahwa catatan mengenai penelitian ini akan dijamin kerahasiaannya, semua berkas yang mencantumkan identitas subjek penelitian hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan serta hanya peneliti yang tahu kerahasiaan data tersebut. Selanjutnya secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, dengan ini saya menyatakan bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Medan, Juli 2014 Responden Peneliti ………………………... Yulis Hati Universitas Sumatera Utara KUESIONER PENELITIAN Efektifitas Diabetes Self-Management Education DSME Terhadap Efikasi Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Petunjuk: 1. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu karakteristik responden, kuesioner tentang dan kuesioner tentang efikasi diri 2. Mohon kesediaan BapakIbuSaudara untuk mengisi kuesioner tersebut sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, beri tanda silang x pada jawaban yang tersedia 3. Silakan mengisi pada tempat yang sesuai, khusus untuk pertanyaan pilihan harap diisi dengan cara member tanda silang x pada jawaban yang tersedia

A. Karakteristik Responden

No.Responden : Inisial responden : 1. Umur :……………tahun 2. Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan 3. Tingkat pendidikan : 1. Tidak sekolah 2. SD 3. SMP 4. SMA 5. PT 4. Pekerjaan : 1. Tidak bekerja 2. PNSPOLRITNI 3. Petanipedagangburuh 4. LAIN-LAIN,sebutkan…… 5. Penghasilan perbulan : Rp……………………… 6. Status pernikahan : 1. Menikah 2. Tidak Menikah 3. Jandaduda 7. Lama menderita DM : ………………….tahun……..bulan 106 Universitas Sumatera Utara

B. Kuesioner Efikasi Diri

Petunjuk pengisisan: Berilah tanda checklist √ pada kolom yang telah disediakan sesuai kondisi BapakIbuSaudarai

a. Tidak Mampu TM : apabila anda merasa atau TIDAK MAMPU