Atak 2007 mengatakan bahwa Peningkatan efikasi diri sebagai hasil dari intervensi jangka pendek berupa edukasi karena pasien berpikir mereka bisa
dengan mudah melakukan kegiatan yang diharapkan dari mereka karena pengetahuan yang didapat dari edukasi tentang mengelola penyakit mereka dapat
mengubah perilaku manajemen diri. Teaching
pendidikan kesehatan
merupakan intervensi
untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang DM dan perawatannya, yang dapat
meningkatkan motivasi dan efikasi diri pasien. Perawat perlu melakukan pendidikan kesehatan terstruktur dan berkala dalam waktu tertentu untuk
meningkatkan pengetahuan pasien. Selain itu bisa juga dengan membuat suatu kelas untuk pendidikan kesehatan yang dapat dievaluasi baik melalui penelitian
atau hasil diagnostik seperti hasil laboratorium Ariani, 2011 Hasil penelitian Temple 2003 tentang pengaruh diabetes self-care
management education terhadap efikasi diri, perawatan diri dan penilaian psikologis pada pasien diabetes menunjukkan hasil bahwa diabetes self-care
management education yang dilakukan memfasilitasi peningkatan prilaku perawatan diri pasien pada masalah diet, olah raga dan pemeriksaan glukosa
darah, namun tidak terhadap pengobatan
2.5. Landasan Teori
2.5.1. Sejarah Dorothea Orem Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan
dipulikasikan dalam keperawatan. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua 40
Universitas Sumatera Utara
yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga
teori, yaitu: Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.. Dalam bidang keperawatan dapat dikatakan bahwa ahli Keperawatan dari
Amerika, adalah Dorothea E. Orem, termasuk salah seorang yang terpenting diantara orang yang mengembangkan pandangan dalam bidang Keperawatan.
2.5.2. Self-Care Ceficit Theory of Nursing Self-Care Deficit Theory of Nursing yang dikembangkan oleh Dorothea Orem
terdiri dari tiga teori umum yang saling berkaitan, yaitu : a.
The Theory of Self-Care Untuk memahami tentang teori perawatan diri, perlu dipahami terlebih
dahulu mengenai konsep dasar perawatan diri self-care, kemampuan perawatan diri self-care agency, faktor yang mempengaruhi perawatan diri basic
conditioning factors, dan terapi kebutuhan perawatan diri therapeutic self-care demand.
Perawatan diri self-care adalah pelaksanan aktivitas individu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dalam mempertahankan hidup, kesehatan
dan kesejahteraan. Jika perawatan diri dapat dilakukan dengan efektif, maka dapat membantu individu dalam mengembangkan potensi dirinya. Orem, 1991
Kemampuan perawatan diri self-care agency adalah kemampuan individu untuk terlibat dalam proses perawatan diri. Kemampuan ini berkaitan
dengan faktor pengkondisian perawatan diri. 41
Universitas Sumatera Utara
Faktor yang mempengaruhi perawatan diri basic conditioning factor yang terdiri dari faktor usia, jenis kelamin, status kesehatan, orientasi sosial
budaya, sistem perawatan kesehatan, kebiasaan keluarga, pola hidup, faktor lingkungan dan keadaan ekonomi. Terapi kebutuhan perawatan diri therapeutic
self-care demand, yaitu tindakan yang dilakukan sebagai bantuan untuk memenuhi syarat perawatan diri.
b. The Theory of Self-Care Deficit
Teori ini merupakan inti dari teori keperawatan Orem. Teori ini mengambarkan kapan keperawatan dibutuhkan. Keperawatan diperlukan ketika
individu tidak mampu atau mengalami keterbatasan dalam memenuhi syarat perawatan diri yang efektif. Keperawatan diberikan jika tingkat kemampuan
perawatan diri lebih rendah dibandingkan dengan kebutuhan perawatan diri atau kemampuan perawatan diri seimbang dengan kebutuhan namun hubungan deficit
dapat terjadi selanjutnya akibat penurunan kemampuan, peningkatan kualitas dan kuantitas kebutuhan atau keduanya.
Teori self care deficit diterapkan bila anak belum dewasa, kebutuhan melebihi kemampuan perawatan, kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi
diprediksi untuk masa yang akan datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.
Dalam pemenuhan perawatan diri sendiri serta membantu dalam proses penyelesaian masalah, Orem memiliki metode untuk proses tersebut diantaranya;
bertindak atau berbuat untuk orang lain, sebagai pembimbing orang lain, memberi 42
Universitas Sumatera Utara
support baik secara fisik atau psikologis, meningkatkan pengembangan lingkungan untuk pengembangan pribadi serta mengajarkan atau memberi
pendidikan pada orang lain. Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima perawatan
yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya dan memiliki berbagai keterbatasan-keterbatasan dalam mencapai taraf kesehatannya. Perawatan yang
diberikan didasarkan kepada tingkat ketergantungan; yaitu ketergantungan total atau parsial. Defisit perawatan diri menjelaskan hubungan antara kemampuan
seseorang dalam bertindakberaktivitas dengan tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri. Sehingga bila tuntutan lebih besar dari kemampuan, maka ia akan
mengalami penurunandefisit perawatan diri. Self care adalah kemampuan individu untuk melakukan perawatan diri.
Perawatan diri dapat mengalami gangguan atau hambatan bila seseorang jatuh pada kondisi sakit atau kondisi yang melelahkan seperti stress fisik dan
psikologis. Self care deficit terjadi bila agen self care atau orang yang memberikan perawatan diri baik pada diri sendiri maupun pada orang lain tidak
dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri individu dan lebih memberikan self care theraupetic. Nursing agency menggunakan kegiatan gabungan berarti bahwa
kegiatan perawat perlu dikoordinasi, dilakukan secara serentak atau berhubungan dengan layanan asuhan keperawatan yang akan diberikan. Seseorang yang
melakukan kegiatan ini harus mempunyai pengetahuan tentang asuhan keperawatan yang diberikan sehingga dapat mengambil suatu keputusan yang
tepat bagi klien. 43
Universitas Sumatera Utara
c. The Theory of Nursing System
Nursing system adalah bagian dari pertimbangan praktek keperawatan yang dilakukan oleh perawat berdasarkan koordinasi untuk mencapai kebutuhan
perawatan diri self-care demand pasiennya dan untuk melindungi dan mengontrol latihanpengembangan dari kemampuan perawatan diri pasien self-
care agency. Orem 1991 mengidentifikasi tiga klasifikasi dari sistem keperawatan
berdasarkan kemampuan pasien dalam mencapai syarat pemenuhan perawatan diri.
1 Wholly Compensatory System
Sistem penyeimbang keperawatan menyeluruh merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan kompensasi penuh kepada pasien disebabkan
karena ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan keperawatan secara mandiri. Sistem penyeimbang keperawatan menyeluruh dibutuhkan ketika
perawat harus menjadi peringan bagi ketidakmampuan total seorang pasien dalam hubungan kegiatan merawat yang membutuhkan tindakan penyembuhan dan
manipulasi. Perawat mengambil alih pemenuhan kebutuhan self caresecara menyeluruh kepada pasien yang tidak mampu, misal: pada pasien koma atau
pasien bayi. 2
Partly Compensatory System Sistem penyeimbang sebagian yaitu sistem keperawatan dalam
memberikan perawatan diri kepada pasien secara sebagian saja dan ditujukan pada 44
Universitas Sumatera Utara
pasien yang memerlukan bantuan secara minimal. Perawat mengambil alih beberapa aktifitas yang tidak dapat dilakukan oleh pasien dalam memenuhi
kebutuhan self care-nya, dijalankan pada saat perawat dan pasien menjalankan intervensi perawatan atau tindakan lain yang melibatkan tugas manipulatif atau
penyembuhan, misal: pasien usia lanjut, pasien stroke dengan kelumpuhan. 3
Supportive-Educative System Sistem yang mendukungmendidik yaitu tindakan keperawatan yang
bertujuan untuk memberikan dukungan dan pendidikan agar pasien mampu melakukan perawatan mandiri. Perawat memberikan pendidikan kesehatan atau
penjelasan untuk memotivasi melakukan self care, tetapi yang melakukan self care adalah pasien sendiri, misal: mengajarkan pasien merawat lukannya,
mengajarkan bagaimana menyuntik insulin. Diperlukan pada situasi dimana pasien harus belajar untuk menjalankan ketentuan yang dibutuhkan secara
eksternal atau internal yang ditujukan oleh therapeutic self care, namun tidak dapat melakukan tanpa bantuan. Metode bantuan diantaranya: tindakan, panduan,
pelajaran, dukungan dan memberikan lingkungan yang membangun. 45
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Sistem Dasar Teori Orem 2.5.3. Kaitan Teori Dengan Penelitian
Keperawatan diperlukan ketika individu tidak mampu atau mengalami keterbatasan dalam memenuhi syarat perawatan diri yang efektif. Keperawatan
diberikan jika tingkat kemampuan perawatan diri lebih rendah dibandingkan dengan kebutuhan perawatan diri atau kemampuan perawatan diri seimbang
dengan kebutuhan namun hubungan deficit dapat terjadi selanjutnya akibat penurunan kemampuan, peningkatan kualitas dan kuantitas kebutuhan atau
keduanya. 46
Universitas Sumatera Utara
Dalam pemenuhan perawatan diri sendiri serta membantu dalam proses penyelesaian masalah, orem memiliki metode untuk proses tersebut diantaranya;
bertindak atau berbuat untuk orang lain, sebagai pembimbing orang lain, memberi support baik secara fisik atau psikologis, meningkatkan pengembangan
lingkungan untuk pengembangan pribadi serta mengajarkan atau memberi pendidikan pada orang lain
DM jika tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan terjadinya bagai penyulit menahun. Jika kadar glukosa darah dapat selalu dikendalikan dengan
baik, diharapkan semua penyulit manahun tersebut dapat dicegah paling tidak sedikit dihambat Suyono dkk, 2011. Pengobatan yang dianjurkan di 2012 klinik
panduan dari American Diabetes Association untuk memastikan kontrol glikemik dan mencegah komplikasi pada pasien DM meliputi pengobatan nutrisi, aktivitas
fisik, insulin pengobatan oral, pemantauan glukosa darah mandiri dan DM pendidikan pengelolaan diri ADA, 2012. Jadi pasien DM perlu mengatur
kembali pengobatan nutrisi medis dan aktivitas fisik, jika perlu, menggunakan pemantauan obat dan glukosa darah untuk mengevaluasi hasil kegiatan perawatan
diri. Pasien DM harus belajar bagaimana untuk mengevaluasi diri, memutuskan tindakan apa yang perlu diambil untuk mengurus kebutuhan mereka, dan
melakukan tindakan-tindakan, dan tindakan ini akan menjadi mungkin dengan pendidikan tentang DM . Teori self-care deficit Orem bisa menjadi panduan
yang berguna pada diabetes manajemen diri pendidikan untuk meningkatkan perilaku perawatan diri seorang pasien DM Surucu Kizilci, 2012.
Universitas Sumatera Utara
Dari Supportive-Educative System Orem juga jelas dikatakan bahwa Sistem yang mendukungmendidik yaitu tindakan keperawatan yang bertujuan
untuk memberikan dukungan dan pendidikan agar pasien mampu melakukan perawatan mandiri. Edukasi diperlukan pada situasi dimana pasien harus belajar
untuk menjalankan ketentuan yang dibutuhkan secara eksternal atau internal yang ditujukan oleh therapeutic self care, namun tidak dapat melakukan tanpa bantuan.
Metode bantuan diantaranya: tindakan, panduan, pelajaran, dukungan dan memberikan lingkungan yang membangun
DSME merupakan cara edukasi yang diberikan kepada pasien DM yang merupakan suatu proses yang memfasilitasu pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan perawatan mandiri self care behavior yang sangat dibutuhkan oleh pasien DM dimana nantinya melalui edukasi tersebut pasien DM akan dapat
mengubah pola hidupnya, sehingga dapat mengontrol kadar glukosa darah dengan baik Funnel et al., 2008
Universitas Sumatera Utara
Resistensi dan gangguan
sekresi insulin
DM
Pencegahan Komplikasi dengan 4 pilar
1. Edukasi
2. Diet
3. Aktivitas Fisik
4. Intervensi Farmakologis
Edukasi Dengan metode DSME
1. Pengetahuan DM
2. Diet
3. Latihan Fisik
4. Senam Kaki dan
perawatan kaki 5.
Manajemen Stres dan
dukungan psikososial
Terpenuhinya perawatan diri
Mengatur perkembangan dan perbaikan proses
perawatan diri
Supportive-educative system by Orem’s Theory
Efikasi Diri Faktor Resiko
1. Genetik
2. Ras
3. Usia
4. Obesitas
5. Hiperkolesterol
6. Gaya Hidup
Manajemen Perawatan diri
Gula Darah Terkontrol
2.6. Kerangka Teori