3.5.3. Definisi Operasional Tabel 3.3 Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional
Cara dan alat ukur Hasil ukur
Skala
Edukasi Suatu proses berkelanjutan
yang dilakukan untuk memfasilitasi pengatahuan,
keterampilan dan kemampuan pasien DM
untuk melakukan perawatan mandiri
meliputi pengetahuan tentang DM, diet, olah
raga, senam kaki, perawatan kaki dan
manajemen stess serta dukungan psikososial
Menggunakan modul edukasi diabetes Mellitus Tipe 2 yang
akan dilakukan sebanyak 6 sesi selama 6 hari dengan tiap
sesi selama 1 jam
,
wawancara dengan menggunakan lembar
panduan wawancara, lembar observasi dan aktivitas harian.
Wawancara: alasan
pasien tentang manfaat
dari masing-
masing edukasi Aktivitas harian:
dilakukan atau
tidak dilakukan Nominal
Efikasi Diri
Keyakinan diri pasien akan kemampuannya elakukan
perawatan diri meliputi pengelolaan dietmakanan,
olahraga, monitoring gula darah, perawatan kaki dan
manajemen stres Menggunakan kuesioner
Diabetes Management Self Efficacy Scale DMSES Yang
terdiri dari 15 Pertanyaan terdiri dari pemeriksaan gula
darah 3 item, diet 7 item, olah raga dan perawatan
umum 3 item, pengobatan 2 item. Dengan 3 point pilihan
jawaban yaitu: Melakukan M: 3, Kadang-kadang KM:
2, dam Tidak Mampu melakukan TM: 1
skor minimum 15 dan maksimum 45
1. 15 – 24 = low
self-efficacy 2.
25 – 34 = moderate self-
efficacy a 3.
35 – 45 = high self-
efficacy Interval
3.6. Metode Pengukuran
The Diabetes Management Self-Efficacy Scale DMSES Sturt 2009 terdiri dari15 pertanyaan dengan pembagian pertanyaan terdiri dari pemeriksaan
gula darah 3 item, diet 7 item, olah raga dan perawatan umum 3 item, pengobatan 2 item, penilaian menggunakan 3 poin yaitu:
3: mampu melakukan, 2: kadang mampu melakukan dan kadang tidak mampu
1: tidak mampu melakukan, 62
Universitas Sumatera Utara
Kategori untuk efikasi diri menurut Sturt 2009 dengan skala linkert dengan skor minimum 15 dan maksimum 45, maka kategori efikasi adalah
sebagai berikut. 15 – 24 = low self-efficacy, 25 – 34 = moderate self-efficacy and
35 – 45 = high self-efficacy.
3.7. Validitas Dan Reabilitas
Validitas adalah derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh si peneliti Sugiyono, 2010.
Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner Diabetes Management self-efficacy scale dengan nilai validitas: 0,89 dengan menggunakan cronbach alfa.
Uji realibilitas alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabelkonstruk. Butir pertanyaan dikatakan reliable jika jawaban
seseorang terhadap butir pertanyaan adalah konstan. Tingkat realibilitas dalam penelitian ini akan dilakukan dengan test-retest reliability setelah demonstrasi
dengan intra-class koefisien korelasi yaitu 0.77 Sturt, 2009
3.8. Metode Analisis Data
Analisis data meliputi pengolahan data dan analisis data terhadap kuesioner, seperti berikut:
1. Analisa yang digunakan adalah analisis univariat bertujuan untuk
mendeskriptifkan karakteristik responden dan karakteristik masing-masing variabel yang akan diteliti. Variabel yang berbentuk kategorik jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, status pernikahan disajikan dalam bentuk proporsi. 63
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan variabel yang berbentuk numerik usia, status ekonomi, lama mengalami DM, dan KGD ad random disajikan berupa nilai dalam bentuk
frekuensi dan persentase. 2.
Analisis bivariat Analisis bivariat bertujuan untuk menganalisis dua kelompok data yang
terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. Kelompok data yang akan dianalisis adalah variabel DSME sebagai variabel independen dan variabel efikasi
diri sebagaivariabel dependen. Teknik analisa yang digunakan adalah perbedaan efikasi diri pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah pemberian DSME
digunakan paired T-test dengan tingkat kemaknaan p 0,05 Sturt, 2009 Sebelum dilakukan analisis bivariat, maka terlebih dahulu dilakukan uji
asumsi yaitu uji normalitas dan homogenitas varians kelompok. Uji normalitas dilakukan pada variabel efikasi dengan menggunakan tehnik Shapiro Wilk. Hasil
dari uji normalitas sebaran untuk veriabel efikasi diri tergambar pada tabel 4.3
Tabel 3.4 Hasi Uji Normalitas Sebaran
Kelompok variabel
N Mean
SD P Value
Kesimpulan
Intervensi Efikasi Diri
20 23,85
5,659 0,127
Normal Kontrol
18 21,89
5,051 0,058
Normal
Hasil uji normalitas sebaran menunjukkan bahwa pada variabel efikasi diri berdistribusi normal karena p0,05.
Setelah dilakukan uji normalitas maka dilanjutkan dengan uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik homogenity of
Universitas Sumatera Utara
varians levens test. Hasil uji menunjukkan varians antar kelompok intervensi dan kelompok kontrol homogen dengan nilai p0,05 seperti dilihat pada tabel 4.4
Tabel 3.5 Hasil Uji Homogenitas Antar Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol
Kelompok Variabel
N P Value
Kesimpulam
Intervensi Efikasi Diri
20 0, 288
Homogen Kontrol
18 0,269
Homogen
Setelah uji dikatakan normal dan homogen, maka uji hipotesa dilakukan dengan uji t yaitu independent T Test dan Paired T Test
3.9. Pertimbangan Etik