Dampak Otonomi Daerah terhadap Pendidikan

51

d. Dampak Otonomi Daerah terhadap Pendidikan

Menurut Sam M. Chan 2011: 8-10, dampak yang ditimbulkan dari kebijakan desentralisasi pendidikan adalah sebagai berikut: 1 Kemungkinan daerah akan memanfaatkan kondisi yang ada untuk mendapatkan atau memperoleh pendapatan daerah, 2 Desentralisasi pendidikan ini memberi peluang kekuasaan yang cukup kuat dan besar bagi para kepala dinas pendidikan, 3 Kebijakan ini juga ada kemungkinan akan menimbulkan jurang yang semakin besar antara si kaya dan si miskin, 4 Desentralisasi pendidikan ini juga bisa berdampak negatif terhadap pemerataan pendistribusian tenaga guru, 5 Ada juga yang mengatakan bahwa desentralisasi ini hanya akan memindahkan praktik-praktik kotor korupsi, kolusi, dan nepotisme KKN dari pusat ke daerah, 6 Selain penjelasan tersebut, dapat juga memprediksi tentang kemungkinan beragamnya hasil belajar siswa. Sam M. Chan 2011: 10 juga menjelaskan kekuatan kebijakan desentralisasi pendidikan era otonomi daerah adalah: 1 Sudah merupakan kebijakan yang populis, 2 Mendapat dukungan yang kuat dari berbagai pihak, khususnya dari para wakil rakyat yang menduduki kursi DPR-RI, 3 Sebagai hal yang telah lama ditunggu- tunggu menyusul adanya perubahan sosial politik, 4 Kesiapan anggaran yang cukup dengan ditetapkannya anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN tahun 2003, 5 Efisiensi perjalanan anggaran sebagai wujud pemangkasan birokrasi. 52 Selain itu, menurut Sam M. Chan 2011: 11 kelemahan yang mungkin timbul dalam implementasi kebijakan desentralisasi pendidikan melalui UU Otonomi Daerah adalah: 1 Kurang siapnya SDM daerah terpencil, 2 Tidak meratanya pendapatan asli daerah PAD, khususnya daerah-daerah miskin, 3 Mental korup yang telah membudya dan mendarah daging, 4 Menimbulkan raja-raja kecil di daerah surplus, 5 Dijadikan komoditas, 6 Belum jelasnya pos-pos pendidikan, sehingga akan cukup merepotkan Depdiknas dalam mengalokasikannya. Menurut Suyanto dan Asep Jihad 2013, 3-4, ―pada era otonomi pendidikan, pemerintah daerah memiliki kewenangan yang amat besar bagi penentuan kualitas guru yang diperlukan di daerahnya masing- masing‖. Jadi, dampak yang diharapkan dengan adanya otonomi daerah yakni dapat meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengambilan kebijakan yang tepat sasaran dengan menitikberatkan pada dampak positifnya. Karena kebijakan yang dibuat pada otonomi daerah telah disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dalam penelitian ini yaitu: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Ratih Setianingrum, Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2013 dengan judul ―Implementasi Kebijakan Penataan dan Pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil PNS pada Jenjang