Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah: Manfaat Penelitian

5 b. peningkatan angka partisipasi pendidikan untuk jenjang pendidikan menengah; c. penuntasan pemberantasan buta aksara; d. penjaminan mutu pada satuan pendidikan, baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah maupun masyarakat; e. peningkatan status guru sebagai profesi; f. akreditasi pendidikan; g. peningkatan relevansi pendidikan terhadap kebutuhan masyarakat; dan h. pemenuhan Standar Pelayanan Minimal SPM bidang pendidikan. Berdasarkan hasil pra penelitian yang telah dilakukan, pemerintah daerah Kabupaten Sumbawa melalui Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah memiliki wewenang untuk mengatur dan mengurus hal-hal mengenai pengembangan daerah, salah satunya adalah membuat kebijakan pendidikan yang dalam hal ini wewenang diberikan kepada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Sumbawa. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Sumbawa memiliki kebijakan untuk meningkatkan kualitas profesionalisme guru khususnya guru pada tingkat sekolah dasar yakni pembinaan gugus dan kualifikasi pendidik. Namun sejauh ini belum dilakukan penelitian kebijakan peningkatan kualitas profesionalisme guru sekolah dasar sehingga perlu dilakukan penelitian.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut: 1. Perlu kebijakan untuk meningkatkan kualitas profesionalisme guru agar kualitas pendidikan semakin baik. 6 2. Perlu adanya pemerataan pendidikan di daerah 3T terluar, terdepan, tertinggal. 3. Peran lebih dari guru sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. 4. Perlu ada kebijakan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kualitas profesionalisme guru sekolah dasar.

C. Pembatasan Masalah

Dari berbagai permasalahan di atas, peneliti akan memfokuskan penelitian pada kebijakan pendidikan yang diambil dan program-program apa yang diterapkan untuk meningkatkan kualitas profesionalisme guru pada tingkat sekolah dasar pasca otonomi daerah di Kabupaten Sumbawa. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian maka rumusan masalah yang ada adalah: 1. Apa kebijakan pendidikan yang diambil oleh pemerintah daerah Kabupaten Sumbawa untuk meningkatkan kualitas profesionalisme guru di tingkat sekolah dasar pasca otonomi daerah? 2. Apa program-program yang dibuat oleh pemerintah daerah Kabupaten Sumbawa untuk meningkatkan kualitas profesionalisme guru di tingkat sekolah dasar pasca otonomi daerah? 7

E. Tujuan Penelitian Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kebijakan pendidikan yang diambil oleh pemerintah daerah Kabupaten Sumbawa untuk meningkatkan kualitas profesionalisme guru di tingkat sekolah dasar pasca otonomi daerah. 2. Untuk mengetahui program-program apa yang dibuat oleh pemerintah daerah Kabupaten Sumbawa untuk meningkatkan kualitas profesionalisme guru di tingkat sekolah dasar pasca otonomi daerah.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi mahasiswa, hasil dari penelitian ini dapat memperluas wawasan dan pengetahuan tentang kebijakan-kebijakan pendidikan yang diambil pada daerah otonom sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta mengetahui kondisi pendidikan pada daerah pasca otonomi daerah. 2. Bagi pemerintah Kabupaten Sumbawa, hasil penelitian ini dapat membantu memberikan saran mengenai ketepatan dalam pengambilan keputusan kebijakan pendidikan untuk meningkatkan kualitas profesionalisme guru serta membantu memberikan informasi mengenai keterlaksanaan program-program untuk meningkatkan kualitas profesionalisme guru. 3. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Sumbawa, hasil dari penelitian ini dapat membantu memberikan informasi mengenai ketercapaian kebijakan dan program dalam meningkatkan kualitas profesionalisme guru, sehingga menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan. 8 4. Bagi Program Studi Kebijakan Pendidikan, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmiah dalam upaya merumuskan sebuah kebijakan pendidikan yang tepat untuk mencapai tujuan pendidikan dalam era otonomi daerah. 9

BAB II KAJIAN TEORI