Pendekatan dalam Implementasi Kebijakan Pendidikan

22 memadai, kesepakatan tujuan bersama, isi kebijakan serta konteks implementasinya. Aspek-aspek yang mendukung ketercapaian keberhasilan kebijakan pendidikan memiliki keterkaitan satu sama lain atau dengan kata lain bahwa aspek-aspek tersebut saling mempengaruhi sehingga jika salah satu aspek tidak berfungsi dengan baik maka tujuan pendidikan tidak dapat tercapai dengan maksimal.

c. Pendekatan dalam Implementasi Kebijakan Pendidikan

Menurut Solichin dalam Arif Rohman 2012: 110-114 ada empat pendekatan dalam implementasi kebijakan pendidikan yaitu: a Pendekatan Struktural Structural Approach Pendekatan ini memandang bahwa kebijakan pendidikan harus dirancang, diimplementasikan, dikendalikan, dan dievaluasi secara struktural. Pendekatan ini bersifat top-down atau dari atas ke bawah dan pendekatan ini lebih menekankan pentingnya komando dan pengawasan menurut tahap atau tingkatan dalam struktural masing- masing organisasi. Kelemahan dari pendekatan struktural ini adalah proses pelaksanaan implementasi kebijakan pendidikan menjadi kaku, terlalu birokratis, dan kurang efisien. b Pendekatan Prosedural dan Manajerial Procedural and Managerial Approach Pendekatan prosedural dan manajerial tidak mementingkan penataan struktur-struktur birokrasi pelayanan yang cocok bagi implementasi program, melainkan dengan upaya mengembangkan 23 proses-proses dan prosedur-prosedur yang relevan. Termasuk prosedur-prosedur manajerial beserta teknik-teknik manajemen yang tepat. c Pendekatan Perilaku Behavioral Approach Pendekatan perilaku meletakan dasar semua orientasi dari kegiatan implementasi kebijakan pada prilaku manusia sebagai pelaksana, bukan pada organisasi sebagaimana pendekatan struktural atau pada teknik manajemennya sebagaimana pendekatan prosedural dan manajerial di atas. Pendekatan perilaku ini berasumsi bahwa upaya implementasi kebijakan yang baik adalah bila perilaku manusia beserta segala sikapnya juga harus dipertimbangkan dan dipengaruhi agar proses implementasi kebijakan tersebut dapat berlangsung dengan baik dan sesuai tujuan. Beberapa kejadian sering terjadi dimana program kebijakan baik, peralatan dan organisasi pelaksananya juga baik, namun di tengah jalan banyak terjadi penolakan-penolakan resistance di masyarakat. Bahkan beberapa anggota pelaku pelaksanannya merasa pasif dan sedikit acuh tak acuh. Hal ini menunjukan bahwa aspek perilaku manusia sangat penting diperhatikan. d Pendekatan Politik Political Approach Pendekatan ini lebih melihat pada faktor-faktor politik atau kekuasaan yang dapat memperlancar atau menghambat proses 24 implementasi kebijakan. Pendekatan politik dalam proses implementasi kebijakan, memungkinkan digunakannya paksaan dari kelompok dominan. Proses implementasi kebijakan tidak bisa hanya digunakan dengan komunikasi interpersonal saja sebagaimana disyaratkan oleh pendekatan prilaku, bila problem konflik dalam organisasi tadi bersifat endemik. Maka hadirnya kelompok dominan dalam organisasi akan sangat membantu, apalagi kelompok yang berkuasadominan tadi dalam kondisi tertentu mau melakukan pemaksaan, tentu akan sangat diperlukan. Apabila tidak ada kelompok dominan, mungkin implementasi kebijakan akan berjalan secara lambat dan bersifat inkremental.

4. Macam-macam Isu Kebijakan Pendidikan