55 menyimpulkan bahwa implementasi kebijakan sertifikasi guru telah
berjalan dengan baik, namun masih ditemukan hambatan-hambatan yaitu: kurangnya dana operasional, pola perekrutan staf diserahkan
kepada pimpinan seksi masing-masing sehingga dapat terjadi nepotisme, kompetensi staf honorer yang kurang baik, lokasi yang kurang strategis
dan tidak adanya pengawas independen dalam pelaksanaan sertifikasi guru. Berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian, maka saran untuk
pelaksana kebijakan sertifikasi guru adalah dengan meningkatkan dana operasional, merubah pola perekrutan staf menjadi berdasarakan pada
latar belakang pendidikan, memberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi, memilih lokasi yang startegis dan dibentuknya pengawas
independen dalam pelaksanaan sertifikasi guru.
Adapun dalam pembahasan skripsi tentang Kebijakan Peningkatan Kualitas Profesionalisme Guru Tingkat Sekolah Dasar Pasca Otonomi Daerah
ini penulis lebih menekankan pada kebijakan apa saja yang implementasikan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Besar untuk meningkatkan kualitas
profesionalisme guru tingkat sekolah dasar. Selain itu, penulis juga memfokuskan pada program-program apa yang diterapkan dalam mendukung
kebijakan untuk meningkatkan kualitas profesionalisme guru tingkat sekolah dasar.
C. Kerangka Pikir Penelitian
Telah diketahui, berdasarkan Undang-undang Dasar Tahun 1945 pasal 31 ayat 1 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan
56 pendidikan. Kemudian Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 42 ayat 3 menyatakan, ―pemberian fasilitas oleh Pemerintah danatau pemerintah daerah
dimaksudkan untuk menghindari adanya daerah yang kekurangan atau kelebihan pendidik dan tenaga kependidikan,
serta juga dimaksudkan untuk peningkatan kualitas satuan pendidikan.‖ Pendidikan merupakan faktor utama
dalam upaya pembangunan di setiap negara. Maka, pemerintah perlu melakukan upaya-upaya yang terus-menerus untuk memperbaiki serta
meningkatkan seluruh komponen yang mendukung proses pendidikan agar mencapai kualitas pendidikan yang diharapkan.
Salah satu faktor yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan adalah guru. Profesionalisme guru sangat mendukung peningkatan kualitas
pendidikan. Untuk mencapai profesionalisme tersebut, telah diatur dalam Undang-undang Guru dan Dosen. Kemudian, memperbaiki serta
meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah telah menyusunnya dalam Standar Nasional Pendidikan yang harus dicapai oleh masing-masing sekolah,
termasuk Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik. Berkenaan dengan peningkatan kualitas pendidkan tersebut, pemerintah
melalui kebijakan otonomi daerah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah daerah
melalui kebijakan pendidikan, menerapkan program untuk meningkatkan kualitas profesionalisme guru khususnya pada tingkat sekolah dasar, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
57 Lebih ringkasnya, penjabaran kerangka berfikir di atas dapat dilihat pada
bagan kerangka berfikir berikut ini:
Gambar 1. Kerangka Berpikir
UU No. 23 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas
UU Guru dan Dosen
Peningkatan Profesionalisme Guru
Peningkatan Kualitas Pendidikan
Kebijakan Pendidikan Pemerintah Daerah
Kebijakan Peningkatan Kualitas
Profesinalisme Guru
Program Peningkatan Kualitas
Profesionalisme Guru UU No. 32 Tahun
2004 tentang Otonomi Daerah
58
D. Pertanyaan Penelitian