19
sekitar, 4 Bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerja sama, dan mandiri, 5 Mampu menerapkan berbagai konsep IPA
untuk,menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, 6 Mampu menggunakan teknologi sedarhana yang berguna untuk
memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari 7 Mengenal danmemupuk rasa cinta terhadap alam sekitar,sehngga menyadari
kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
4. Model Quantum learning
a. Konsep Model Quantum learning
Modelpembelajaran menurut Winataputra dalam Sugiyanto, 2010:3 adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para
pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Dalam tingkatan operasional model pembelajaran dan strategi pembelajaran sering
dipertukarkan. Banyak model atau strategi pembelajaran yang dikembangkan para pakar, namun tidaklah berarti semua pengajar menerapkan semuanya untuk setiap
mata pelajaran, karena tidak semua model cocok untuk semua topik atau mata pelajaranmaka penulis memilih quantum learningsebagai model pembelajaran
dalam penelitian inikarena quantum learning disajikan dengan enjoyful learning Sugiyanto 2010:6. Quantum learning merupakan seperangkat model yang
berasal dari upaya Dr. Georgi Lozanov yang bereksperimen dengan suggestology atau suggestopedia yang berprinsip bahwa sugesti dapat dan pasti dapat
20
mempengaruhi situasi belajar, dan setiap detail apapun memberikan sugesti positif maupun negatif. Berawal dari eksperimen menggunakan sugesti itulah akhirnya
muncul quantum learning. Meskipun dinamakan quantum learning, falsafah dan metodologi quantum learning tidaklah diturunkan atau ditransformasikan secara
langsung dari fisika kuantum yang sekarang sedang berkembang pesat. Tidak pula ditransformasikan dari prinsip-prinsip dan pandangan-pandangan utama fisika
kuantum yang dikemukakan oleh Albert Einstein, seorang tokoh terdepan fisika kuantum Sugiyanto, 2010:70.
Menurut Bobbi dePorter dan Mike Hernacki 2007: 16 quantum learning didefinisikan sebagai interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya.
Semua kehidupan adalah energi, dan rumus yang terkenal dalam fisika kuantum adalah massa dikali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan energi atau dengan
persamaan E= mc
2
. Tubuh kita secara fisik adalah materi, dan sebagai seorang pelajar tujuannya
adalah meraih sebanyak mungkin cahaya seperti interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya yang bermanfaat bagi siswa sendiri dan bagi
orang lain. Jelaslah disini bahwa prinsip-prinsip pembelajaran quantum bukan penurunan, adaptasi, modifikasi atau tranformasi prinsip-prinsip fisika kuantum,
melainkan hanya sebuah analogi prinsip relativitas Einstein, bahkan analogi termkonsep saja. Jadi akar landasan pembelajaran kuantum bukan fisika
kuantum Sugiyanto, 2010:71. Quantum learningmenggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, NLP neurolinguistik: saraf yang berhubungan
dengan bahasa dengan teori, keyakinan, dan model-model lain. Termasuk