Fungsi Mata Pelajaran IPA Tujuan pengajaran IPA di Sekolah Dasar
21
diantaranya konsep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar yang lain seperti: 1 Teori otak kanankiri, 2 Teori otak triune 3 in 1, 3 Pilihan
modalitas visual, auditorial, dan kinesteti, 4 Teori kecerdasan ganda, 5 Pendidikan holistik menyeluruh, 6 Belajar berdasarkan pengalaman, 7
Belajar dengan simbol metaphoric learning, dan 8 Simulasipermainan. DePorter dan Hernacki 2007: 15 juga menyebutkan quantum learning
adalah seperangkat model dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua umur. Belajar menggunakan quantum learning akan didapatkan berbagai manfaat
Bobbi dePorter dan mike Hernacki, 2007:13 yaitu: 1 Bersikap positif, 2 Meningkatkan motivasi, 3 Keterampilan belajar seumur hidup, 4 Kepercayaan
diri,dan 5 Sukses atau hasil belajar meningkat. Sedangkan quantum learning sendiri memiliki karakteristik umum yang dapat
memantapkan dan menguatkan model pembelajaran ini. Beberapa karakteristik umum yang tampak membentuk sosok quantum learning antara lain: quantum
learning lebih bersifat memanusiakan manusia, membangun pengetahuan secara
konstrukvistis bukan secara behavioristis sehingga lebih menekankan proses daripada hasil, quantum learning sangat menekankan pada pemercepatan
pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi, quantum learning sangat menekankan kealamian dan kewajaran proses pembelajaran bukan keadaan yang
dibuat-buat, quantum learning sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaran, quantum learning memiliki model yang
memadukan konteks dan isi pembelajaran, quantum learning mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran Sugiyanto, 2010:73-78.
22
Selain karakteristik yang telah disebutkan quantum learning juga mempunyai prinsip atau aturan yang fundamental mengenai pembelajaran dan pembelajar.
Ada tiga prinsip utama yaitu: 1. Bawalah Dunia Siswa Pembelajar ke dalam Dunia Kita Pengajar, dan
Antarkan Dunia Kita Pengajar ke dalam Dunia Siswa Pembelajar. Prinsip tersebut menuntut pengajar untuk memasuki dunia pembelajar sebagai
langkah pertama pembelajaran selain juga mengharuskan pengajar untuk membangun jembatan otentik memasuki kehidupan pembelajar. Untuk itu,
pengajar dapat memanfaatkan pengalaman-pengalaman yang dimiliki pembelajar sebagai titik tolaknya. Dengan jalan ini pengajar akan mudah
membelajarkan pembelajaran baik dalam bentuk memimpin, mendampingi, dan memudahkan pembelajar menuju kesadaran dan ilmu yang lebih luas.
Jika hal tersebut dilaksanakan maka baik pemelajar maupun pembelajar akan memperoleh pemahaman baru.
2. Dalam quantum learning juga berlaku prinsip bahwa pembelajaran merupakan permainan orkestra simfoni. Selain memiliki lagu dan partitur,
simfoni ini memiliki struktur dasar chord atau dapat disebut prinsip-prinsip dasar quantum learning yakni: a Ketahuilah bahwa segalanya berbicara, b
Ketahuilah bahwa semuanya bertujuan, c Sadarilah bahwa pengalaman mendahului penamaan, d Akuilah setiap usaha yang dilakukan dalam
pembelajaran, dan e Sadarilah sesuatu yang layak dipelajari layak pula dirayakan.